Misi DART Sukses, Orbit Asteroid yang Ditabrak Telah Bergeser!

Angka pergeseran orbitnya melebihi ekspektasi

Pada November 2021 silam, NASA meluncurkan sebuah pesawat ke luar angkasa. Tujuannya adalah untuk menabrak dua buah asteroid tak berbahaya bernama Dimorphos dan Didymos agar orbit mereka bergeser. Misi tersebut dinamakan dengan DART (Double Asteroid Redirection Test).

Misi tersebut dilakukan guna menguji coba sistem pertahanan bumi terhadap asteroid. Jika nantinya ada asteroid yang bergerak ke arah bumi, kita sudah siap menghadapinya.

Pesawat DART berhasil menabrak asteroid

Pada 27 September 2022 kemarin, pesawat DART berhasil menabrak asteroid Dimorphos. Tabrakan tersebut menyebabkan pergeseran orbit dari Dimorphos dan Didymos. Artinya, misi DART sudah berhasil. Keberhasilan tersebut dirayakan oleh seluruh peneliti di NASA.

Pesawat DART sendiri memiliki ukuran yang cuma sebesar mesin penjual otomatis. Meski begitu pesawat DART memilki teknologi terkini yang dikembangkan oleh Laboratorium Fisika Terapan Universitas Johns Hopkins selaku pembuat pesawat ruang angkasa dan manajer misi.

"Saya percaya bahwa NASA telah membuktikan bahwa kami serius sebagai pelindung planet ini," kata administrator agensi, Bill Nelson, seperti dikutip dari BBC.

Baca Juga: Pesawat NASA Sukses Tabrak Asteroid, Misi Penting demi Masa Depan Bumi

Perhitungan pergeseran orbit kedua asteroid

Misi DART Sukses, Orbit Asteroid yang Ditabrak Telah Bergeser!ilustrasi misi DART (nasa.gov/Johns Hopkins APL)

Setelah hampir satu bulan berlalu, peneliti baru bisa melihat dan menghitung pergeseran orbit kedua asteroid tersebut. Sebelum tabrakan terjadi, waktu yang dibutuhkan Dimorphos untuk membuat satu sirkuit terhadap Didymos adalah 11 jam 55 menit.

NASA telah menetapkan perubahan periode minimum yang berhasil dari Dimorphos selama 73 detik atau lebih. Berdasarkan bukti yang didapat dari Hubble Space Telescope, sekarang periode orbit Dimorphos telah berkurang menjadi 11 jam dan 23 menit. Ada perubahan sebanyak 32 menit. Hasil yang dirilis pada hari Selasa (11/10/2022) tersebut menunjukkan bahwa misi DART sudah melampaui tolok ukur 25 kali.

"Ini adalah perubahan 4% dalam periode orbit Dimorphos di sekitar Didymos. DART hanya memberikan sedikit dorongan. Tetapi jika Anda ingin melakukan ini di masa depan, Anda harus melakukannya bertahun-tahun sebelumnya," komentar Dr Nancy Chabot dari Laboratorium Fisika Terapan Universitas Johns Hopkins, yang memimpin misi untuk NASA.

Tetap harus berhati-hati

Misi DART Sukses, Orbit Asteroid yang Ditabrak Telah Bergeser!ilustrasi asteroid (unsplash/Bryan Goff)

Menurut Dr. Tom Statler, salah satu peneliti DART, kita tetap harus berhati-hati dan tak boleh jemawa. Misi DART hanya satu eksperimen permulaan. Ia mengingatkan agar kita tak terlalu jauh mengambil kesimpulan dari misi tersebut.

Jenis asteroid sangatlah bermacam-macam. Tentu perhitungan dari misi DART tak bisa dijadikan suatu kebenaran mutlak untuk semua asteroid. Namun, perhitungan dari misi DART bisa dijadikan patokan untuk misi-misi ke depannya.

Baca Juga: Rayakan Kesuksesan, Google Munculkan Visual DART di Pencarian

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya