Aturan Sinus dan Cosinus dalam Trigonometri Matematika
Kerap muncul di pelajar matematika
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Siapa di sini suka trigonometri? Well, sekalipun kamu gak suka, pasti tetap akan berjumpa dengan sinus dan cosinus tiap belajar matematika. Sebab, materi ini termasuk bagian dari pelajaran matematika di sekolah.
Untuk memahami materi trigonometri, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu aturan sinus dan cosinus. Dengan begitu, kamu akan lebih mudah menghitung karena paham dasarnya.
Apa itu trigonometri?
Berdasar buku Matematika Umum karya Tinasari Pristiyanti, trigonometri adalah bagian dari ilmu matematika yang melakukan penghitungan pada sudut dan panjang segitiga. Trigonometri mempelajari hubungan antara perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku dengan sudut-sudutnya.
Nama trigonometri berasal dari turunan bahasa Latin abad ke-16. Istilah trigonometri berasal dari gabungan kata 'Trigonon' dan 'Metron' yang masing-masing berarti segitiga dan ukuran. Adapun konsep ilmunya dicetuskan oleh ahli matematika, Yunani Hipparchus.
Meski terdengar biasa saja, nyatanya trigonometri banyak diaplikasikan di bidang keilmuan lain. Misalnya saja di astronomi sebagai navigasi, teori musik, dan sebagainya.
Ada tiga fungsi dasar dalam trigonometri yaitu sinus, cosinus, dan tangen.
- sin = tegak lurus - hipotenusa
- cos = basis - hipotenusa
- tan = tegak lurus - dasar
Tegak lurus merupakan sisi segitiga yang berhadapan dengan sudut. Lalu, basis berhimpitan dengan sudut. Terakhir, sisi miring atau hipotenusa adalah sisi yang berhadapan dengan sudut siku-siku.
Dua hal yang dibahas pada artikel ini yaitu aturan sinus dan kosinus. Sebagai dasar trigonometri, penting untuk mengetahui konsep dasar dan bagaimana penghitungannya.
Baca Juga: Rumus Usaha dalam Fisika: Penerapan dan Contoh Soalnya
Baca Juga: Rumus Kecepatan Linear: Pengertian dan Contoh Soalnya