TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Meredakan Demam pada Kucing yang Tepat dan Efektif

Jangan asal diberi obat

ilustrasi kucing tidak semangat main karena demam (unsplash.com/lodewijk hertog)

Sejatinya, demam merupakan kondisi umum yang dialami semua makhluk hidup, termasuk kucing kesayanganmu. Suhu yang naik umumnya merupakan respon sistem kekebalan tubuh dalam menghadapi bakteri atau virus. Jika anabulmu sedang sakit, bisa jadi demam yang menyerang merupakan cara tubuh menyalurkan aliran darah untuk memperbaiki jaringan rusak. 

Namun, layaknya manusia, demam yang dirasakan kucing dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Sebagai pemilik, kamu perlu memperhatikan cara meredakan demam pada kucing. Perawatan yang tepat dapat membantu anabul lekas sembuh. 

Baca Juga: Kenapa Kucing Suka Tidur di Kamar Mandi? Ini Jawabannya

Mengenali demam pada kucing

ilustrasi kompres kucing (unsplash.com/tim-oliver metz)

Kalau manusia, cukup tempelkan punggung tangan di kening, maka akan terasa jika tsuhu tubuh naik. Berbeda dengan kucing, kamu tidak bisa merasakan demam karena mereka berbulu. Belum lagi suhu tubuh kucing normal adalah 38,1-39,1 derajat Celcius. Jika kamu mengukurnya menggunakan tangan, sudah pasti terasa panas.

Lalu, bagaimana komunikasi dan cara mengetahui kucing demam? Nah, untuk itu, kamu bisa memperhatikan bagaimana tingkah kucing dan gejala fisik yang ditunjukkan ia demam. Dilansir Wag, beberapa indikasi yang menunjukkan kucing demam yakni:

  • Kehilangan selera makan
  • Lebih banyak diam
  • Lesu dan letih
  • Kurang berenergi atau beraktivitas
  • Minum berkurang
  • Bersembunyi
  • Perawatan berkurang
  • Menggigil atau napas cepat

Kucing yang sedang demam, seringkali juga menjaga jarak dengan kucing-kucing lain. Selain itu, kamu juga harus memperhatikan indikasi lain yang mungkin menjadi penyebab demamnya, seperti diare, muntah, bersin, batuk, atau pembengkakan. Perbedaan penyebab tersebut dapat memengaruhi cara meredakan demam pada kucing. Bisa jadi, demam yang dialami kucing merupakan tanda ia sedang sakit atau lainnya.

Daripada menebak-nebak, kamu bisa mengecek suhu kucing dengan termometer. Gunakan termometer hewan atau termometer manusia, lalu cek melalui dubur atau telinga. Tahapannya seperti ini:

  1. Siapkan termometer, tisu, pelumas atau petroleum jelly, alkohol, dan camilan untuk anabul
  2. Jika kamu menggunakan termometer raksa, pastikan suhu termometer berada di bawah 35 derajat Celcius. Akan lebih baik, menggunakan termometer elektronik. Untuk jenis tembak, cukup gunakan di telinga bagian dalam. Apabila menggunakan termometer biasa, lakukan pengukuran melalui dubur kucing
  3. Beri ujung termometer pelumas (jika menggunakan termometer biasa)
  4. Masukkan ke dubur kucing, kira-kira 2,5 sentimeter dan tunggu 2 menit hingga alarm berbunyi. Kamu mungkin perlu bantuan orang lain untuk memegang anabul
  5. Setelah mengetahui suhunya, bersihkan termometer menggunakan alkohol dan tisu
  6. Beri anabul camilan kesukaannya sebagai reward.

Mengetahui kondisi kucing ini penting banget, lho! Dengan begitu, kamu bisa menemukan perawatan tepat sebagai cara meredakan demam pada kucing. 

Cara meredakan demam pada kucing

ilustrasi mengecek kucing (unsplash.com/paul hanaoka)

Kucingku demam, aku kudu gimana, nih?

Pertama, tidak perlu panik dulu. Setelah mengetahui bahwa kucing tidak sedang baik-baik saja, segera lakukan tes seperti langkah di poin sebelumnya. Apabila suhu kucing di atas normal alias lebih dari  39,1 derajat Celcius, maka ikuti cara meredakan demam pada kucing berikut. 

1. Bawa ke dokter

ilustrasi membawa kucing ke dokter (unsplash.com/werzk luuuuuuu)

Langkah pertama dan paling penting tentu mengetahui terlebih dahulu penyebab anabul demam. Terlebih jika kucing demam dan tidak mau makan. Atau, suhunya tidak turun setelah 24 jam. Namun, tidak sembarang orang bisa memberi diagnosis atas kondisi ini.

Sekalipun gejala yang ditunjukkan sama, belum tentu anabul demam. Membawanya ke dokter akan membantumu menemukan cara meredakan demam pada kucing. Biasanya, anabul akan diberikan suntikan dan resep obat antibiotik yang harus diminum hingga habis.

Hindari 'menjadi dokter' dengan memberikan sembarang obat kepada kucing. Obat-obatan seperti acetaminophen (Tylenol), ibuprofen, dan aspirin yang biasa dikonsumsi manusia, bisa berakibat fatal apabila diberikan kepada kucing, melansir Catster.

2. Memastikan asupan makanannya tercukupi

ilustrasi kucing makan (unsplash.com/Đồng phục hải triều)

Saat sakit, kebanyakan kucing akan mengalami penurunan nafsu makan, bahkan jika biasanya ia suka makan.Kamu perlu mengatasi masalah ini secepat mungkin dan memastikan asupan nutrisi anabul tetap terpenuhi. Jika tidak, kucing akan makin tak punya tenaga dan menghambat proses penyembuhannya. 

Apabila kamu biasa memberikan makanan kering pada kucing, boleh coba ganti dengan makanan basah atau wet food. Pertimbangkan memilih makanan kaleng khusus recovery, ya! Sebab, komposisinya telah disesuaikan sedemikian rupa oleh ahli guna membantu mengembalikan kesehatan kucing. 

Bisa jadi, kucingmu akan terus menolak atau tidak menggubris makanannya. Pada tahap ini, kamu perlu menyuapi anabul untuk menyuplai makanannya agar demamnya reda. Untuk mempermudah, gunakan spuit atau suntikan tanpa jarum guna membantu menyendokkan makanan langsung pada mulut kucing. 

Baca Juga: Kenapa Kucing Suka Minum Air WC? Ini Penjelasannya!

3. Memenuhi kebutuhan cairan

ilustrasi menyediakan minum kucing (unsplash.com/jacob sam)

Salah satu bahaya kucing demam yang tak segera diatasi yakni dehidrasi atau kekurangan cairan. Suhu panas pada tubuhnya dapat menguras lebih banyak, belum lagi jika asupan cairannya tidak mencukupi. Dilansir Fets by WebMD, cairan yang tercukupi dapat membantu meredakan demam pada anabul, lho.

Letakkan air di sekitar tempat favorit kucing bermain. Dengan begitu, ia tidak perlu jalan  jauh untuk mendapatkan minuman. Sebab, biasanya kucing yang sedang demam lebih lesu dan lemah. Bahkan tak punya tenaga untuk makan dan minum. 

Memberikan pakan basah juga bisa mejadi alternatif untuk menyuplai cairannya. Pasalnya, makanan basah mengandung lebih banyak air dibanding makanan kering. Untuk perawatan di rumah, pertimbangkan pula memberi cairan elektrolit atau kaldu supaya menambah kebutuhan cairan anabul.

4. Bantu kucing mendinginkan tubuh

ilustrasi kompres kucing (unsplash.com/tim-oliver metz)

Jika manusia mereduksi panas melalui kulit, kucing mengeluarkan panas melalui kelenjar keringat. Kelenjar ini hanya ada di beberapa bagian tubuhnya, seperti cakar, paw, dan pernapasan. Dalam kondisi sehat, kucing mengandalkan grooming untuk membantu mengurangi panas. Namun, hal ini mungkin tidak dilakukan anabul ketika ia sakit. 

Maka dari itu, bantu kucing untuk menurunkan suhu tubuhnya sebagai cara meredakan demam. Ajak kucing ke ruangan bersuhu sejuk dan tidak terpapar sinar matahari langsung. Gunakan pendingin atau kipas angin yang dihadapkan ke lantai untuk menurunkan suhu ruangan. 

Atau, bisa juga menggunakan kompres handuk semi basah untuk membalut tubuh kucing. Namun, pertimbangkan menggunakan es batu yang dibalut kain agar tidak basah dan lembap, yang dapat memicu jamur pada kulit anabul. 

Baca Juga: Kenapa Kucing Suka Menggaruk Sofa? Ini Jawabannya!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya