Fakta Scoville Heat Unit: Satuan Pengukur Pedasnya Makanan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah kamu termasuk orang yang suka dengan makanan pedas? Jika iya, apa makanan yang paling pedas yang pernah kamu makan? Ternyata, ada satuan yang berfungsi untuk mengukur makanan pedas, lho!
Satuan ini dinamakan sebagai Scoville Heat Unit (SHU) atau kamu bisa menyebutnya sebagai skala Scoville. Lalu, bagaimana cara menghitung makanan pedas? Simak artikel berikut ini.
1. Pedasnya makanan bergantung pada capsaicin
Melansir Alodokter, Capsaicin merupakan suatu senyawa yang bisa menimbulkan rasa pedas dan panas. Capsaicin sendiri bisa berfungsi sebagai pereda rasa nyeri. Senyawa ini bisa ditemukan pada biji cabai.
Semakin banyak kandungan capsaicin yang ada di dalam makanan, maka makanan akan terasa semakin pedas. Capsaicin sendiri juga memiliki berbagai fungsi lain, seperti mengatasi rasa gatal pada kulit dan menurunkan berat badan.
2. Menghitung satuan pedas
Cara untuk menghitung skala Scoville adalah dengan mengukur capsaicin yang terkandung dalam makanan. Satuan SHU ini diukur dari berapa kali percobaan untuk melarutkan capsaicin di dalam air gula. Sebelum diukur, capsaicin akan diekstrak dari cabai kering yang nantinya akan dilarutkan dengan air gula.
Setelah dilarutkan, akan ada penguji yang mencicip apakah rasa pedas masih ada. Percobaan ini akan terus dilakukan hingga penguji tidak dapat merasakan pedas dan panas dari cabai tersebut.
Saat ini sudah ada mesin yang bisa menentukan tingkat pedasnya makanan. Mesin ini meningkatkan akurasi SHU pada makanan karena lidah tiap penguji berbeda-beda, sehingga terkadang hasil pengujian bisa berbeda.
3. Ditemukan pada 1912
Editor’s picks
Penghitungan skala ini pertama kali ditemukan pada 1912. Penemunya adalah seorang apoteker dari Amerika Serikat yang bernama Wilbur Scoville. Ia menemukan skala ini ketika sedang membuat obat salep yang menghasilkan panas. Scoville menggunakan indra perasanya untuk mengetahui panas yang dihasilkan obat temuannya.
Cara yang digunakan pun sama, dengan melarutkan ekstrak capsaicin dengan air gula. Penghitungan skala Scoville ini kemudian dikembangkan oleh profesor dari New Mexico State University, Dr. Paul Bosland. Ia mengatakan cara yang digunakan Scoville kurang efektif karena cara tersebut bisa membuat lidah mati rasa sehingga pengukuran tidak efektif lagi.
Baca Juga: Menakjubkan, 6 Satuan Pengukuran Ini Berasal dari Anggota Tubuhmu, Lho
4. Cara menghitung yang lebih modern
Kini, kandungan capsaicin dapat langsung dihitung. Dengan bantuan alat bernama high performance liquid chromatography (HPLC). Metode penghitungan menggunakan HPLC ini juga disebut sebagai metode Gillett.
Alat HPLC akan menghitung langsung senyawa kimia yang menghasilkan panas sehingga hasilnya akan lebih akurat dibandingkan menggunakan indra perasa. Metode ini menggunakan satuan pedas ASTA (American Spice Trade Association). Satuan ASTA kurang lebih sama dengan 15 SHU.
5. Cabai terpedas
Gelar cabai paling pedas di dunia jatuh kepada cabai Carolina Reaper. Cabai ini memiliki sekitar 2,2 juta SHU. Carolina Reaper ditemukan oleh Ed Currie. Cabai ini tercatat sebagai cabai terpedas di dunia oleh Guiness World Record pada 2013.
Kamu harus hati-hati jika ingin memakan cabai Carolina Reaper. Kandungan capsaicin yang sangat tinggi bisa menimbulkan rasa terbakar jika dimakan. Selain itu, cabai ini juga bisa mengganggu pencernaan kamu.
Toleransi rasa pedas masing-masing orang berbeda-beda. Bagi kamu yang suka dengan rasa pedas, kamu harus berhati-hati agar pencernaan kamu tidak terganggu oleh capsaicin yang ada pada cabai. Meskipun memiliki keuntungan, kamu tidak boleh mengonsumsi makanan yang mengandung capsaicin secara berlebihan.
Apakah kamu tahu seberapa tinggi skala Scoville makanan pedas favoritmu? Bagikan jawaban kamu di kolom komentar, ya!
Baca Juga: Takut Makanan, 9 Fobia Terhadap Makanan Teraneh yang Dialami Manusia