Perbedaan Gempa Vulkanik dan Tektonik, Ini Penjelasannya
Mana yang berdampak besar?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernahkah kamu merasakan getaran pada tanah tempatmu berpijak? Secara alami, fenomena gempa terbagi menjadi menjadi beberapa jenis. Dua di antaranya yang kerap terjadi adalah gempa vulkanik dan tektonik.
Perbedaan gempa vulkanik dan tektonik bukan sekadar dari namanya saja, ya. Berikut penjelasannya serta contoh fenomena yang pernah terjadi dan potensi dampaknya.
Apa itu gempa vulkanik?
Mendengar kata vulkanik tentu tidak jauh-jauh dengan aktivitas gunung berapi. Seperti namanya, gempa vulkanik merupakan getaran di permukaan yang dipicu oleh aktivitas vulkanik atau gunung berapi.
Dilansir UWI Seismic, saat magma menembus kerak menuju permukaan bumi, magma tersebut memecah batuan di sekitarnya. Proses pecahan dan deformasi tanah tersebut bertenaga besar sehingga memicu getaran di permukaan alias gempa.
Selain itu, proses injeksi magma ke batuan sekitarnya juga dapat memicu gempa. Jenis gempa ini kerap menjadi satu tanda utama gunung berapi sedang bergejolak. Peneliti biasanya menggunakan seismograf untuk merekam sinyal gempa bumi tersebut yang kerap disebut gempa bumi jangka panjang, melansir Michigan Technological University.
Salah satu gempa vulkanik terbesar yang pernah terjadi adalah gempa akibat letusan Gunung Krakatau di Selat Sunda. Peristiwa tersebut terjadi pada 1883 dan menyebabkan getaran di sekitar Anyer, Banten.
Baca Juga: Seismologi: Cabang Ilmu Geofisika yang Mempelajari Gempa Bumi