4 Perbedaan Ular Welang dan Ular Weling, Sama-sama Berbahaya
Kedua ular ini sering muncul saat musim hujan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memasuki musim penghujan, hewan-hewan liar lebih aktif keluar dari persembunyiannya. Termasuk beberapa jenis ular yang berbisa, seperti ular welang dan ular weling.
Baik nama maupun wujud fisiknya, kedua ular ini mirip. Namun, sebetulnya terdapat perbedaan ular welang dan ular weling yang mencolok. Apa saja?
Mengenal ular welang dan ular weling
Bungarus fasciatus atau ular welang merupakan hewan berbisa yang tersebar di India dan Asia Tenggara. Habitatnya di hutan, daerah pertanian, atau tempat yang dekat dengan sumber air.
Ular welang cenderung pemalu saat siang hari, tetapi agresif pada malam hari. Hewan melata ini memakan vertebrata lain, seperti kadal dan hewan-hewan kecil lain, misalnya ikan, katak, bahkan telur ular.
Hewan melata ini termasuk berbahaya, karena memiliki bisa alias racun yang dapat mengganggu kinerja tubuh dalam hitungan jam. Akibat yang dihasilkan pun fatal, bisa ular welang dapat menyebabkan otot lumpuh dan kerusakan diafragma sehingga tidak bisa menarik oksigen ke paru-paru.
Kembarannya, Bungarus candidus alias ular weling juga tidak jauh berbeda. Ular ini merupakan hewan asli Asia Tenggara yang tersebar di berbagai negara. Termasuk Indonesia, Vietnam, Kamboja, Thailand, dan beberapa negara lainnya.
Ular weling tinggal di ketinggian hingga 1.200 mdpl. Habitat utamanya adalah hutan, mangrove, perkebunan, hingga pertanian. Mirip dengan saudaranya, ia juga kerap muncul di sekitar permukiman penduduk.
Weling termasuk ular nokturnal yang aktif di malam hari. Makanannya adalah ular yang lebih kecil, katak, tikus, dan beberapa hewan lain. Bisa racun pada ular weling bersifat neurotoksik. Gigitannya mampu melumpuhkan jaringan saraf dengan untreated mortality rate mencapai 60-70 persen.