TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Momen Bersejarah ketika Perang Nuklir Hampir Pecah

Dunia pernah hampir alami kiamat nuklir!

operasi Upshot-Knothole (wikimedia.commons.org)

Bom nuklir merupakan salah satu penemuan paling signifikan sekaligus paling berbahaya yang dicapai umat manusia. Sejak bom nuklir pertama lahir di Los Alamos, New Mexico, Amerika Serikat, senjata ini membuat dunia selalu dihantui bayang-bayang perang nuklir yang bisa terjadi kapan saja.

Bahkan, saking destruktifnya, para ilmuwan memprediksi perang nuklir berpotensi menjadi salah satu skenario penyebab punahnya umat manusia. Dalam catatan panjang sejarah, tercatat beberapa momen di mana kiamat nuklir hampir terjadi. Semoga ke depannya kejadian seperti ini tak akan pernah terulang lagi, ya!

1. Kapal Selam Uni Soviet B-59 hampir picu perang nuklir dari laut dalam

kapal selam B-59 Uni Soviet (commons.wikimedia.org)

Dilansir US Naval Institute, pada Oktober 1962, Uni Soviet menempatkan empat kapal selam kelas Foxtrot ke perairan Laut Karibia untuk mendukung misi penempatan pasukan dan senjata nuklir ke Kuba. Pertengahan Oktober, Krisis Misil Kuba pun dimulai dan Amerika Serikat melakukan blokade di perairan sekitar Kuba. Kapal selam B-59 miliki Uni Soviet ini menjadi salah satu yang terdampak blokade. Di laut dalam, kru semakin gelisah ketika cadangan oksigen mulai habis dan mereka kesulitan melakukan komunikasi ke permukaan. Posisi mereka kemudian terdeteksi kapal perang AS yang memberi signal dengan menjatuhkan bom ke B-59 agar segera muncul ke permukaan.

Kondisi ini malah semakin menambah ketegangan di B-59. Seorang kapten bernama Valentin Savitsky menganggap signal tersebut sebagai serangan dan berasumsi bahwa perang telah pecah di permukaan. Ia kemudian menyarankan untuk menembakkan torpedo nuklir sebagai balasan.

Namun, ia harus lebih dulu memeroleh izin dari dua rekan seniornya yang lain. Seorang senior bernama Ivan Semyonovich Maslennikov menyetujui rencana tersebut. Namun, senior terakhir bernama Vasili Arkhipov menolaknya. Rencana tersebut akhirnya dibatalkan. B-59 pun muncul ke permukaan yang kemudian disambut kehadiran USS Cory. Andai saat itu B-59 menembakkan torpedo tersebut, AS tidak akan tinggal diam hingga perang nuklir akan pecah. Kepala dingin Arkhipov menyelamatkan dunia dari ambang kehancuran akibat perang nuklir.

Baca Juga: 9 Quotes J.R Oppenheimer Paling Ikonik di Film Oppenheimer

2. Kesalahan teknis komputer AS di NORAD

pusat komando NORAD (commons.wikimedia.org)

Pada 9 November 1979, alarm di pusat komando NORAD milik Amerika Serikat berbunyi kencang. Komputer menunjukkan 2000 misil balistik Soviet sedang meluncur ke wilayah Amerika. Dalam hitungan menit, AS langsung siap siaga. Pesawat-pesawat pembom B-52 bersiap untuk lepas landas guna melancarkan serangan balasan dan pasukan pertahanan dikerahkan.

Melansir National Security Archive, pagi itu penasihat keamanan nasional untuk Presiden Jimmy Carter, Zbigniew Brzezinski, menerima telepon peringatan. Namun, Brzezinski menunda untuk membangunkan Presiden Carter dan meminta pengecekan ulang. Setelah dicek ulang, ternyata alarm tersebut diakibatkan kesalahan teknis. Seorang pejabat militer AS tidak sengaja memasukkan tape simulasi dan komputer tersebut tidak dapat membedakannya.

3. Kesalahan teknis alarm nuklir Uni Soviet

Zbigniew Brzezinski (commons.wikimedia.org)

Insiden kesalahan alarm terjadi beberapa kali terjadi di era Perang Dingin. Bukan hanya Amerika Serikat, Uni Soviet juga pernah mengalami hal serupa. Pada dini hari, 26 September 1983, di bunker rahasia Serpukhov-15, seorang Letkol Soviet, Stanislav Petrov mengalami dilema ketika menghadapi pilihan yang berpotensi menjadi akhir dunia.

Saat itu, sistem deteksi Soviet menunjukkan 5 misil balistik AS sedang mengarah ke wilayah Soviet. Sesuai protokol, Petrov seharusnya segera melaporkan temuan ini. Namun, ia memilih untuk melaporkannya sebagai kesalahan teknis. Menurut Petrov, tidak masuk akal jika AS berniat menghancurkan Uni Soviet hanya dengan 5 misil. Ternyata instingnya benar. Alarm tersebut memang diakibatkan kesalahan teknis. Sistem deteksi Soviet yang bernama Oko salah menginterpretasikan cahaya matahari dan awan sebagai misil. Lagi-lagi, bencana nuklir berhasil dicegah.

4. Latihan militer Able Archer 83 hampir picu perang nuklir

Ilustrasi kapal perang. (unsplash.com/ Michael Afonso)

Saat masa Perang Dingin, hubungan NATO dan Uni Soviet benar-benar sangat menegangkan. Pada November 1983, NATO melakukan latihan militer Able Archer 83 sebagai simulasi skenario eskalasi konflik nuklir. Latihan ini melibatkan seluruh komando NATO di Eropa Barat.

Soviet yang was-was mengira latihan ini hanya kedok AS untuk melakukan serangan nuklir sungguhan. Selama latihan berlangsung, Soviet menyiapkan kekuatan nuklirnya. Unit udara di Jerman Timur dan Polandia dalam posisi siaga. Hulu ledak nuklir juga dimuat ke pesawat tempur sebagai persiapan. Namun, setelah latihan NATO berakhir tanpa insiden, Uni Soviet menyadari bahwa ini hanyalah latihan dan bukan persiapan serangan nyata. Mereka kemudian menurunkan status siaga mereka.

Verified Writer

Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya