TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Banteng Liar Indonesia, Hampir Punah Harus Dijaga!

Nasib banteng liar yang hampir punah 

ilustrasi banteng liar (instagram.com/holidayinbanyuwangi)

Indonesia memiliki dua sub spesies banteng liar yang hampir punah yakni banteng jawa (Bos javanicus javanicus) dan banteng kalimantan (Bos javanicus lowi). Habitat alami banteng jawa meliputi Pulau Jawa, Madura dan Bali.

Namun saat ini populasinya hanya terkonsentrasi di beberapa tempat di antaranya Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Nasional Baluran, Taman Nasional Merubetiri dan Taman Nasional Alas Purwo.

Sedangkan untuk banteng kalimantan masih bisa dijumpai di Taman Nasional Kayan Mentarang dan Taman Nasional Kutai. Populasi banteng di alam kian menurun karena terancam oleh beberapa hal yakni perburuan, konflik dengan masyarakat sekitar hutan dan kerusakan habitat akibat gangguan dari tumbuhan "alien". Yuk cari tahu lebih banyak tentang banteng liar di Indonesia dari fakta-fakta berikut ini

1. Terancam oleh serangan "alien" 

Pemusnahan Acacia nelotica di Baluran. (Instagram.com/btn_baluran)

Salah satu permasalahan konservasi banteng liar di Indonesia yakni kerusakan habitat akibat pertumbuhan yang tidak terkendali dari invasive alien spesies. Contohnya yang terjadi di padang rumput habitat banteng Taman Nasional Baluran.

Di sana terdapat tumbuhan asing invasif bernama Acacia nelotica yang telah menginvasi cukup lama. Akibat yang timbul yakni menyusutnya luas padang rumput tempat banteng mencari makan. Acacia nelotika disebut tumbuhan asing invasif karena bukan berasal dari Indonesia dan bukan dari sekitar Taman Nasional Baluran.

Tumbuhan tersebut berasal dari Afrika yang didatangkan ke Baluran tahun 1969. Tumbuhan asing invasif masih menjadi ancaman populasi banteng liar di alam tidak hanya di Baluran, tetapi juga di tempat lain.

2. Banteng merupakan nenek moyang sapi

ilustrasi sapi bali (pexels.com/Angri Astuti)

Sapi merupakan hewan ternak yang banyak manfaatnya bagi kehidupan manusia. Namun siapa sangka bahwa nenek moyang sapi ternyata adalah banteng liar yang didomestikasi. Contohnya adalah sapi bali yang sudah diteliti memiliki kemiripan genetik dan morfologi yang sangat besar dengan banteng jawa (Bos javanicus javanicus).

3. Banteng merupakan sumber daya genetik yang sangat berharga 

ilustrasi anak banteng liar

Sebagai asal usul dari sapi, banteng liar merupakan cadangan sumberdaya genetik yang amat berharga. Para ahli terus berusaha untuk mengembangkan perkawinan antara sapi dan banteng liar untuk tujuan pemurnian genetik guna mempertahankan sifat unggul dari perkawinan silang keduanya. 

4. Banteng merupakan daya tarik wisatawan 

Habitat alami banteng kalimantan di Taman Nasional Kayan mentarang (Dok. pribadi/Imanuddin)

Di beberapa tempat seperti Taman Nasional Baluran, Taman Nasional Alas Purwo dan Taman Nasional Kayan Mentarang, banteng merupakan objek daya tarik wisata yang banyak peminatnya.

Wisatawan dapat mengamati perilaku kawanan banteng dan menikmati keindahan padang rumput tempat tinggal mereka. Mengingat bahwa banteng adalah satwa terancam punah, maka pengunjung yang dapat melihat banteng di alam liar akan memberikan pengalaman yang berharga.

Baca Juga: 9 Fakta Kepiting Yeti, Hewan Unik yang Menumbuhkan Makanan Sendiri

Writer

Lepi Asmala Dewi

Rimbawan Naturalisasi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya