TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Peneliti Temukan Enzim untuk Bantu Melawan Virus Corona

Penemuan untuk melemahkan pertahanan virus

Ilustrasi bentuk COVID-19 (unsplash.com/Fusion Medical Animation)

Peneliti dari Iowa State University menemukan celah pada virus penyebab COVID-19. Jenis coronavirus ini menunjukkan kemampuan untuk menahan kebanyakan perawatan antivirus. Namun, tim peneliti ini berhasil menemukan sesuatu untuk mengalahkan pertahanan virus.

Studi ini dipublikasikan di jurnal Science yang menjelaskan sejenis enzim penting yang hadir di SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19. Simak info tentang enzim ini di bawah.

1. Enzim ini dinamakan exoribonuclease

Ilustrasi penelitian tentang exoribonuclease (unsplash.com/CDC)

Enzim yang ditemukan di dalam coronavirus ini disebut sebagai proofing exoribonuclease atau ExoN. Enzim ini menghilangkan nukleosida pengobatan antivitus dari RNA milik virus. Hal ini menyebabkan kebanyakan pengobatan antivirus yang berdasarkan nukleosida analog menjadi tidak efektif.

Penemuan ini memperlihatkan bahwa struktur atom dari enzim ExoN dapat memberikan perkembangan untuk perawatan COVID-19. Dengan menemukan enzim ini, peneliti dapat menemukan cara untuk menonaktifkan ExoN untuk merawat pasien yang terjangkit COVID-19.

2. SARS-CoV-2

Ilustrasi coronavirus penyebab COVID-19 (unsplash.com/Viktor Forgacs)

Virus penyebab COVID-19 merupakan virus bertipe RNA yang material genetiknya terbentuk dari asam ribonukleat. Ketika virus ingin menggandakan diri, RNA yang ada di dalam virus harus disatukan. Namun, virus ini memiliki ukuran gen yang besar sehingga seringkali terjadi kerusakan ketika menggabungkan RNA.

Kesalahan ini terjadi akibat nukleotida yang tidak cocok. Akibat banyak nukleotida yang tidak cocok, virus tidak bisa menyebar.

"Jika kami bisa menemukan cara untuk menghalangi enzim ini, mungkin kami akan mencapai hasil yang lebih baik untuk membunuh virus dengan perawatan antivirus nukleosida," sebut Yang Yang, pemimpin penelitian ini.

Baca Juga: Ampuhkah Vaksin Cegah Virus Corona Varian Delta dan Lambda?

3. ExoN bertugas untuk mengatasi kerusakan virus

Ilustrasi penelitian enzim ExoN (unsplash.com/Science in HD)

Enzim ExoN bertindak sebagai pemeriksa kesalahan. Kesalahan-kesalahan yang terjadi pada RNA virus dilihat dan diperbaiki ketika RNA disatukan. Saat ini, enzim ExoN hanya muncul di coronavirus dan virus lain yang berhubungan dengan coronavirus menurut Yang.

4. Proses pemeriksaan ini mengganggu pengobatan

Vaksinasi sebagai salah satu cara untuk menangani virus (unsplash.com/CDC)

Proses ExoN yang memeriksa adalah kesalahan ini juga mengganggu proses pengobatan antivirus dalam melemahkan virus jenis RNA. Virus-virus jenis RNA ini antara lain adalah HIV, HCV, dan virus Ebola. Hal inilah yang menjelaskan sebagian alasan mengapa SARS-CoV-2 terbukti sangat sulit untuk ditangani menurut Yang.

Baca Juga: [CEK FAKTA] Vaksin Pfizer Tidak Efektif Melawan COVID-19 Varian Delta?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya