5 Aktivitas yang Dapat Kita lakukan untuk Memperpanjang Umur Bumi
Perbanyak jalan kaki dan kurangi makan daging!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat ini, kita hidup di bumi yang sudah sangat tua. Alam semesta yang pada awalnya menyediakan segalanya untuk kebutuhan manusia, kini semakin terkikis. Elemen-elemen bumi banyak yang rusak dan sumber daya alamnya banyak yang punah. Hal tersebut tentu diakibatkan oleh kejadian alam itu sendiri dan perbuatan tangan manusia yang sengaja merusak alam untuk keuntungan pribadi.
Keadaan ini, jika dibiarkan akan menimbulkan dampak yang lebih parah. Kita akan semakin sulit untuk mendapatkan air bersih, suhu bumi akan semakin naik karena lapisan ozon telah terkikis yang akan menimbulkan berbagai dampak negatif seperti kebakaran hutan, es di kutub utara mencair, serta naiknya permukaan laut yang menyebabkan banjir. Kerusakan yang terjadi di bumi akan mengancam keberlangsungan makhluk hidup termasuk hewan, tumbuhan, dan manusia yang akan berakhir pada kehancuran bumi itu sendiri.
Menjaga kesehatan dan keberlangsungan kehidupan di bumi merupakan tanggung jawab kita semua. Ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk menjaga bumi tetap sehat dan memperpanjang umurnya. Penjelasan di bawah ini mungkin dapat membantumu untuk lebih paham bagaimana caranya menjaga bumi kita. Maka dari itu, simak sampai akhir, ya!
1. Mengurangi konsumsi daging
Mungkin ini akan menjadi suatu kabar buruk bagi para pecinta daging dan olahannya, seperti steak, rendang, bakso, soto, sate, dan masih banyak lagi. Pasalnya, memang hampir semua makanan enak mengandung unsur hewani. Namun, tahukah kamu jika di balik daging yang kita konsumsi, sebenarnya terdapat efek yang buruk untuk lingkungan dan planet bumi?
Menurut jurnal Livestock and Climate Change: Impact of Livestock on Climate and Mitigation Strategies yang dipublikasikan di Animal Fronties, peternakan menghasilkan emisi gas rumah kaca, di antaranya metana dan nitrous oxide. Metana yang dihasilkan oleh penyimpanan kotoran hewan ternak adalah gas yang memiliki efek pemanasan global 28 kali lebih tinggi daripada karbon dioksida. Nitrous oxide yang juga dihasilkan dari penyimpanan kotoran dan penggunaan pupuk organik adalah molekul dengan potensi pemanasan global 265 kali lebih tinggi daripada karbon dioksida.
Kamu tidak harus menghindari daging sama sekali, karena tubuh manusia tetap memerlukan protein hewani. Namun, setidaknya kamu dapat mengurangi kuantitasnya. Kamu juga dapat mengganti protein hewani dengan mengonsumsi protein nabati seperti kacang kedelai, edamame, tempe, dan tahu.
Baca Juga: Hobi Berkebun? Ini 5 Manfaat yang Akan Kamu Dapatkan
Selain dapat mengurangi stres, mengisi waktu luang, menanam juga baik untuk lingkungan. Dilansir Livescience, proses fotosintesis dilakukan dengan menyerap karbondioksida dan mengubahnya menjadi oksigen untuk kembali dilepaskan ke atmosfer. Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, karbon dioksida merupakan salah satu gas penyebab efek rumah kaca yang berakibat pada pemanasan global. Dengan mengurangi ketersediaan karbon dioksida di udara, hal ini akan mengurangi proses perubahan iklim di bumi.
Zat yang dihasilkan oleh fotosintesis tanaman, yaitu oksigen juga bermanfaat untuk manusia. Kualitas udara yang sehat ditentukan oleh kandungan oksigen yang ada di dalamnya. Tubuh manusia membutuhkan oksigen untuk proses pernapasan dan peredaran darah. Jadi, mulai sekarang pergunakan waktu luangmu untuk menanam, ya! Kegiatan ini baik untuk tubuh dan juga bumi kita.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.