TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Aktivitas yang Dapat Kita lakukan untuk Memperpanjang Umur Bumi

Perbanyak jalan kaki dan kurangi makan daging!

ilustrasi kerusakan bumi (pixabay.com/tama66)

Saat ini, kita hidup di bumi yang sudah sangat tua. Alam semesta yang pada awalnya menyediakan segalanya untuk kebutuhan manusia, kini semakin terkikis. Elemen-elemen bumi banyak yang rusak dan sumber daya alamnya banyak yang punah. Hal tersebut tentu diakibatkan oleh kejadian alam itu sendiri dan perbuatan tangan manusia yang sengaja merusak alam untuk keuntungan pribadi.

Keadaan ini, jika dibiarkan akan menimbulkan dampak yang lebih parah. Kita akan semakin sulit untuk mendapatkan air bersih, suhu bumi akan semakin naik karena lapisan ozon telah terkikis yang akan menimbulkan berbagai dampak negatif seperti kebakaran hutan, es di kutub utara mencair, serta naiknya permukaan laut yang menyebabkan banjir. Kerusakan yang terjadi di bumi akan mengancam keberlangsungan makhluk hidup termasuk hewan, tumbuhan, dan manusia yang akan berakhir pada kehancuran bumi itu sendiri.

Menjaga kesehatan dan keberlangsungan kehidupan di bumi merupakan tanggung jawab kita semua. Ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk menjaga bumi tetap sehat dan memperpanjang umurnya. Penjelasan di bawah ini mungkin dapat membantumu untuk lebih paham bagaimana caranya menjaga bumi kita. Maka dari itu, simak sampai akhir, ya!

1. Mengurangi konsumsi daging

ilustrasi mengkonsumsi daging (pixabay.com/ritae)

Mungkin ini akan menjadi suatu kabar buruk bagi para pecinta daging dan olahannya, seperti steak, rendang, bakso, soto, sate, dan masih banyak lagi. Pasalnya, memang hampir semua makanan enak mengandung unsur hewani. Namun, tahukah kamu jika di balik daging yang kita konsumsi, sebenarnya terdapat efek yang buruk untuk lingkungan dan planet bumi?

Menurut jurnal Livestock and Climate Change: Impact of Livestock on Climate and Mitigation Strategies yang dipublikasikan di Animal Fronties, peternakan menghasilkan emisi gas rumah kaca, di antaranya metana dan nitrous oxide. Metana yang dihasilkan oleh penyimpanan kotoran hewan ternak adalah gas yang memiliki efek pemanasan global 28 kali lebih tinggi daripada karbon dioksida. Nitrous oxide yang juga dihasilkan dari penyimpanan kotoran dan penggunaan pupuk organik adalah molekul dengan potensi pemanasan global 265 kali lebih tinggi daripada karbon dioksida.

Kamu tidak harus menghindari daging sama sekali, karena tubuh manusia tetap memerlukan protein hewani. Namun, setidaknya kamu dapat mengurangi kuantitasnya. Kamu juga dapat mengganti protein hewani dengan mengonsumsi protein nabati seperti kacang kedelai, edamame, tempe, dan tahu.

2. Mengurangi bepergian dengan kendaraan pribadi

ilustrasi kendaraan pribadi (pixabay.com/noel bauza)

Polusi yang dihasilkan dari kendaraan bermotor sangat berbahaya bagi lingkungan dan keberlangsungan makhluk hidup yang ada di planet bumi. Dilansir Sciencing, asap yang dihasilkan kendaraan bermotor mengandung karbon dioksida dan gas berbahaya lainnya yang menyebabkan efek rumah kaca, yaitu peningkatan suhu di bumi. Suhu yang terlalu panas dapat mencairkan lapisan es di kutub dan berakibat pada naiknya permukaan air laut serta berpotensi banjir. Selain itu, polusi yang dihasilkan juga akan terperangkap di awan dan tercampur dengan hujan yang akan mengakibatkan hujan asam. Hujan asam dapat merusak tanaman pertanian, vegetasi hutan, dan mencemari perairan yang akan mengganggu ekosistem makhluk hidup di dalamnya.

Jika tidak terburu-buru, kamu bisa bepergian dengan kendaraan umum, misalnya pada saat pulang pergi ngantor. Jika bepergian ke tempat yang tidak jauh, sebaiknya berjalan kaki saja. Selain menghemat, baik untuk kesehatan tubuh, juga akan mengurangi gas buang kendaraan yang akan merusak lapisan ozon. Dengan begitu, kamu sudah ikut serta dan berperan aktif dalam memelihara bumi.

Baca Juga: Hobi Berkebun? Ini 5 Manfaat yang Akan Kamu Dapatkan

Selain dapat mengurangi stres, mengisi waktu luang, menanam juga baik untuk lingkungan. Dilansir Livescience, proses fotosintesis dilakukan dengan menyerap karbondioksida dan mengubahnya menjadi oksigen untuk kembali dilepaskan ke atmosfer. Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, karbon dioksida merupakan salah satu gas penyebab efek rumah kaca yang berakibat pada pemanasan global. Dengan mengurangi ketersediaan karbon dioksida di udara, hal ini akan mengurangi proses perubahan iklim di bumi.

Zat yang dihasilkan oleh fotosintesis tanaman, yaitu oksigen juga bermanfaat untuk manusia. Kualitas udara yang sehat ditentukan oleh kandungan oksigen yang ada di dalamnya. Tubuh manusia membutuhkan oksigen untuk proses pernapasan dan peredaran darah. Jadi, mulai sekarang pergunakan waktu luangmu untuk menanam, ya! Kegiatan ini baik untuk tubuh dan juga bumi kita.

3. Melakukan kegiatan menanam

ilustrasi menanam (pixabay.com/katya_ershova)

4. Menghemat pemakaian listrik

ilustrasi mematikan AC (pixabay.com/sprinter_lucio)

Listrik yang selalu kita gunakan di rumah terbuat dari energi alam yang dihasilkan dari bahan bakar fosil seperti batubara, minyak dan gas alam. Dilansir National Geographic, ketika bahan bakar tersebut dibakar, maka akan melepaskan karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya yang akan memerangkap panas di atmosfer kita dan menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim di bumi. Diketahui bahwa emisi karbondioksida dari pembakaran batu bara mencapai 44%  dari total emisi di dunia dan merupakan sumber terbesar penyebab kenaikan suhu di bumi.

Hal yang dapat kamu lakukan adalah dengan menghemat pemakaian listrik dan menggunakan seperlunya saja. Daripada menyalakan AC seharian, lebih baik membuka jendela rumah untuk mendapatkan angina segar. Selalu mencabut charger barang elektronik jika sudah penuh dan segera mematikan lampu jika tidak dipakai dan mematikan televisi jika sudah selesai menonton.

Verified Writer

Lula Lula

you can reach me on my IG @lulumaryamah23

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya