Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Intermittent Explosive Disorder (IED) adalah ketidakmampuan seseorang untuk mengontrol dorongan berbuat agresif. Sehingga, orang yang mengalami gangguan tersebut seringkali melampiaskannya dengan perbuatan agresif, seperti merusak barang atau menyerang orang lain. Nah, berikut ini merupakan fakta-fakta menarik mengenai gangguan tersebut.
1. IED dipicu oleh stres yang terpendam
Agresivitas impulsif yang terjadi saat seseorang didiagnosis menderita Intermitten Explosive Disorder ternyata dipicu oleh stres psikososial yang menumpuk dalam rentang waktu lama. Wah, harus hati-hati sama perasaan kita sendiri nih!
2. Penderita IED tidak akan mempedulikan harga barang yang dirusaknya
Seseorang yang menderita IED pada dasarnya tidak dapat mengendalikan diri mereka sendiri. Sehingga, saat mulai bertindak agresif dengan cara merusak barang, mereka tidak akan peduli dengan harga barang yang dirusaknya. Mahal ataupun murah, saat agresivitas impulsifnya sudah disalurkan, maka ia akan merasa lega.
Baca Juga: Wow, Ini 7 Gangguan Mental yang Paling Banyak Diderita Penduduk Dunia!
3. IED dapat terjadi akibat pengaruh lingkungan
Faktor lingkungan sepertinya tidak hanya berperan penting pada perkembangan pola pikir dan perilaku anak saja. Sebab, penderita IED bisa muncul akibat masa kecilnya hidup di lingkungan keluarga yang berperilaku eksplosif dan terbiasa dengan kekerasan verbal maupun fisik. Hal ini lah yang pada akhirnya membuat seorang anak memiliki perilaku buruk di masa dewasanya.
4. Sebagian besar penderita IED di Indonesia adalah orang yang terlibat dalam pelanggaran lalu lintas
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Dilansir psychologytoday, sebagian besar orang yang mengidap gangguan IED di Indonesia adalah para pria muda yang sering terlibat dalam pelanggaran lalu lintas. Salah satu contohnya adalah pria di Bintaro yang terkenal dengan aksi merusak motor scoopy milik kekasihnya.
5. IED dapat terjadi akibat faktor genetik
Tidak hanya tumbuh di lingkungan yang kasar saja, IED juga dapat disebabkan oleh faktor genetik yang diwariskan oleh orang tua kepada anaknya. Sebagian besar para pengidap IED genetik ini adalah para pria berusia di bawah 35 tahun.
6. IED meningkatkan risiko penyakit berbahaya
Penderita IED juga beresiko lebih tinggi terhadap beberapa penyakit, seperti: penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan stroke. Hal ini terjadi akibat agresivitas yang berlebihan dan membuat kerja organ tubuh serta otak meningkat secara tiba-tiba.
Baca Juga: 7 Fakta Gangguan Identitas Disosiatif, Saat Orang Berkepribadian Ganda