TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Animal Rain, Fenomena Hujan Hewan yang Aneh

Hewan-hewan 'terjatuh' dari langit

ilustrasi katak, salah satu korban hujan hewan (unsplash.com/Jack Hamilton)

Pernahkah kamu mendengar pepatah 'it's raining cats and dogs?' Apabila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, arti pepatah tersebut adalah 'hujan kucing dan anjing.'

Meskipun hujan kucing dan anjing tidak pernah terjadi, faktanya hujan hewan merupakan sesuatu yang nyata. Seperti tornado api, fenomena ini mungkin membuat kamu heran. Sebab, kejadian tersebut terdengar seperti sebuah adegan dalam film bertemakan akhir dunia.

Namun, namanya juga Mother Nature, ada saja caranya untuk mengejutkan kita. Yuk, kita pelajari fakta-fakta tentang hujan unik ini!

1. Fenomena ini terjadi di berbagai negara

ilustrasi globe (unsplash.com/Adolfo Félix)

Sejak peradaban kuno, sudah terdapat banyak laporan mengenai hujan katak dan ikan. Mengambil contoh yang lebih relevan, Library of Congress mencatat terjadinya hujan ribuan katak di Serbia tahun 2005.

Lima tahun kemudian, ratusan ikan jatuh dari langit menuju sebuah kota kecil di Australia. Terkejut dengan hal ini, warga berlari ke sana kemari untuk mengumpulkan ikan yang masih hidup itu.

Fenomena hujan unik yang bikin kamu menggelengkan kepala juga pernah terjadi di Filipina, Jepang, Meksiko, dan berbagai tempat lainnya. Bukan cuma ikan dan katak, hujan ini juga mencakup laba-laba dan beberapa hewan laut lainnya seperti gurita dan bintang laut. Akan tetapi, kasus jatuhnya gurita dan bintang laut cukup berbeda karena berbagai spesies ini jatuh bersamaan dalam jumlah yang sedikit.

Baca Juga: 5 Fakta Port Jackson Shark, Hiu Unik yang Suka Musik Jazz

2. Dipercaya disebabkan oleh waterspout

ilustrasi waterspout (media.bom.gov.au)

Pertama, mari kita membahas hujan yang disebabkan oleh faktor yang berbeda. Hujan laba-laba disebut National Geographic sebagai 'mass ballooning', sebuah fenomena perpindahan tempat. Video The New York Times menjelaskan bahwa ballooning itu sendiri dilakukan untuk mencari makan dan pasangan, serta menghindari bahaya.

Berikutnya, terdapat hujan katak dan hujan ikan yang dipercaya disebabkan oleh faktor yang sama, waterspout. Mengutip National Ocean Servicewaterspout dibagi menjadi tornadic waterspout dan fair weather waterspout. 

Pada dasarnya, tornadic waterspout merupakan tornado yang terbentuk di atas air, atau bergerak dari darat ke air. Hal ini dikaitkan dengan badai petir yang sering diikuti angin kencang dan kilat berbahaya. Di sisi lain, fair weather waterspout terbentuk di sepanjang dasar datar gelap dari garis awan kumulus yang berkembang. Waterspout ini umumnya tidak terkait dengan badai petir.

Setelah bergerak di atas air, waterspout yang dapat berputar hingga 160 km per jam ini dapat menarik benda-benda kecil seperti air, kerikil, dan hewan air yang kecil ke dalam corongnya. Angin kencang (updraft) dapat menarik hewan yang lebih besar, seperti burung, kelelawar, katak, serangga, dan ular. Seiring melintasi daratan, waterspout dan angin kencang kehilangan energi untuk berputar. Alhasil, berbagai beban dijatuhkan.

3. Biasanya hanya melibatkan satu spesies

ilustrasi ikan (unsplash.com/Sebastian Pena Lambarri)

Ribuan katak, ratusan ikan. Akan tetapi, keduanya tidak pernah jatuh secara bersamaan. Mengapa demikian?

Jawaban ini masih berkaitan dengan waterspout dan angin kencang (updraft). Menurut laman National Geographic, ketika kehilangan energi, awan badai yang membentuk waterspout akan menjatuhkan benda-benda yang ditarik. Benda berat dibuang terlebih dahulu, benda yang ringan dibuang belakangan.

Awan akan menjatuhkan benda dengan berat yang kurang lebih sama di saat yang bersamaan. Sebagai contoh, ikan yang berat dijatuhkan terlebih dahulu, diikuti serangga yang lebih ringan, dan diakhiri hujan yang paling ringan. Ternyata cukup sederhana, ya!

4. Tidak ada orang yang pernah melihatnya terjadi

ilustrasi orang melihat laut (unsplash.com/Joshua Earle)

Sebenarnya penjelasan watersprout sangat masuk akal dan buktinya kuat. Namun, ada satu kelemahan yang menarik. Yup, tidak ada orang yang pernah melihat proses terjadinya hujan hewan dari awal.

Oke, mereka pernah melihat jatuhnya hewan ke daratan. Namun, proses awal penarikan hewan oleh waterspout dan angin kencang tidak pernah terlihat, sebagaimana dilansir Gizmodo. Tidak heran sih, mengingat berdiri dekat waterspout dan melihat langsung prosesnya sangat berbahaya.

Baca Juga: 5 Fakta Tornado Api, Fenomena Alam Langka Indah tapi Ngeri

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya