TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Perbedaan Special Olympic dan Paralympic, Ajang untuk Disabilitas

Disabilitas juga berhak untuk berprestasi 

ilustrasi Paralympic (pexels.com/Ron Lach)

Special Olympic dan Paralympic memiliki satu persamaan yaitu ajang untuk atlet penyandang disabilitas dari seluruh dunia untuk merebutkan emas, perak dan perunggu. Bidang yang dikompetisikan utamanya adalah olahraga seperti voli, basket dan olahraga lainnya.

Namun tak sembarangan, Special Olympic dan Paralympic memiliki kriteria khusus jika ingin berpartisipasi dalam ajang kompetisi tersebut. Nah biar gak bingung lagi, yuk simak beberapa perbedaan mulai dari kapan acara tersebut diselenggarakan hingga komite yang menyelenggarakan.

1. Definisi

ilustrasi special olympic (unsplash.com/Nathan Anderson)

Special Olympic atau Olimpiade Spesial merupakan ajang partisipasi bagi anak-anak hingga dewasa yang memiliki disabilitas intelektual. Dalam ajang ini tersedia fasilitas untuk pelatihan hingga kompetisi sepanjang tahun. Special Olympic berada dibawah komite The Special Olympics organization.

Special Olympic bermarkas di Washington D.C. yang diselenggarakan sepanjang tahun di 7 wilayah dunia. Ada 220 program dan 32 jenis olahraga Olimpiade yang beroperasi setiap harinya.

Sedangkan Paralympic adalah ajang kompetisi bagi atlet disabilitas utamanya fisik yang diselenggarakan antar negara. Ajang ini dibawah komite International Paralympic Committee (IPC), sebagai organisasi perwakilan olahraga internasional untuk atlet penyandang disabilitas.

Walaupun keduanya berbeda tapi tetap diakui oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Baca Juga: Sebelum Korsel, Olimpiade Paralympic Pernah Diadakan di 4 Negara Ini

2. Tujuan diselenggarakannya

ilustrasi Paralympic (pexels.com/Yusuf Miah)

Special Olympics sudah memulai aktivitasnya pada tanggal 20 Juli 1968 dengan 169 negara yang ikut berpartisipasi. Tujuan acara ini diselenggarakan adalah untuk membantu siapapun yang ingin berpartisipasi untuk menunjukkan potensinya tanpa terkecuali. Walaupun disabilitas tetap bisa mencapai potensinya dengan maksimal sehingga cita-citanya tercapai.

Sedangkan Paralympic diselenggarakan mulai tanggal 22 September 1989 dengan 105 negara yang turut berkompetisi. Tujuan dari acara ini adalah menemukan performa yang terbaik seperti halnya di Olimpiade. Selain itu, ada kriteria dan standar khusus yang harus dipenuhi agar bisa bersaing selama Paralympic diselenggarakan.

3. Jenis disabilitas

ilustrasi special olympic (unsplash.com/Nathan Anderson)

Special Olympics dikhususkan untuk disabilitas intelektual baik muda hingga dewasa mulai usia 8 tahun ke atas. Ada lebih dari 30 cabang olahraga yang bisa diikuti dengan tingkat kemampuan. Salah satu syaratnya adalah atlet harus memiliki keterbelakangan mental, keterlambatan kognitif atau disabilitas perkembangan, yaitu keterbatasan fungsional baik dalam pembelajaran umum maupun keterampilan adaptif yang mungkin memiliki disabilitas di fisik mereka.

Sedangkan Paralympic dikhususnya untuk untuk disabilitas fisik seperti gangguan kekuatan otot, perbedaan panjang tungkai, pendek tinggi badan, hipertonia, ataksia, atetosis, gangguan penglihatan dan gangguan intelektual.

Dari disabilitas tersebut, atlet Paralympic dibagi menjadi enam kategori disabilitas utama yaitu diamputasi, kelumpuhan otak, disabilitas intelektual, tunanetra, cedera tulang belakang dan Les Autres yang berarti 'yang lain' dalam bahasa Prancis. Maksud dari 'yang lain' adalah kategori yang mencakup kondisi yang tidak termasuk dalam kategori yang sebelumnya.

4. Partisipasi dan kompetisi

ilustrasi paralympic (pixabay.com/Pexels)

Special Olympics bisa diikuti oleh siapa pun dengan disabilitas intelektual. Dimana setiap orang akan mendapat penghargaan jika turut berpartisipasi dalam acara tersebut. Seperti tujuan awal, acara ini mementingkan partisipasi sehingga setiap orang adalah pemenang.

Sedangkan Paralympic hanya diperuntukkan untuk penyandang disabilitas terbaik. Artinya Paralympic adalah sebuah kompetisi yang bisa dimenangkan oleh siapapun dengan performa terbaik. Paralympics sama halnya dengan Olimpiade, namun diperuntukkan untuk penyandang disabilitas.

Baca Juga: Cerita Abbas Karimi, Lari dari Afghanistan Demi Mimpi Besar Paralympic

Verified Writer

mirqotul aliyah

twitter @miraliyah

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya