TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fakta Menarik Gambaran Geografis dari Semenanjung Sinai

Warga Palestina disebut akan dipindah paksa ke sana

Pelayat membawa jenazah warga Palestina termasuk anggota keluarga Abu Hatab, yang tewas ditengah gejolak kekerasan Israel-Palestina, saat pemakaman di kamp pengungsi Beach, Kota Gaza, Sabtu (15/5/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammed Salem.

Beberapa waktu yang lalu Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengatakan, jutaan warga Mesir menentang pemindahan paksa warga Palestina ke Sinai. Ia juga menambahkan, eksodus massal tersebut akan berisiko mengubah semenanjung Mesir menjadi basis serangan terhadap Israel.

Pemboman dangdut pengepungan yang dilakukan Israel di Gaza, yang dihuni 2,3 juta orang, dikhawatirkan dapat memaksa penduduknya pindah ke selatan menuju Sinai. Adapun perbatasan antara Sinai dan Jalur Gaza merupakan satu-satunya penyeberangan dari wilayah Palestina yang tidak dikuasai Israel.

Lalu sebenarnya apa itu Semenanjung Sinai dan bagaimana kondisi di sana? Berikut fakta-faktanya yang dilansir dari situs Britannica.

Di mana letak Semenanjung Sinai?

Ilustrasi Semenanjung Sinai (Freepik/Wirestock)

Semenanjung Sinai yang terletak di Asia Barat merupakan semenanjung segitiga yang menghubungkan Afrika dengan Asia, menempati area seluas 23.500 mil persegi (61.000 km persegi). 

Gurun Sinai, sebutan untuk hamparan gersang di semenanjung itu, dipisahkan oleh Teluk Suez dan Terusan Suez dari Gurun Timur Mesir, terus berlanjut ke timur hingga Gurun Negev.

Biasa dianggap sebagai bagian geografis Asia, Semenanjung Sinai adalah ujung timur laut Mesir dan berbatasan dengan Israel serta Jalur Gaza sisi timur. 

Sinai secara administratif dibagi menjadi dua pemerintahan yakni Shamāl Sīnāʾ di utara dan Janūb Sīnāʾ di selatan. Semenanjung ini diduduki oleh pasukan Israel selama Six-Day War pada Juni 1967, tetapi kemudian dikembalikan ke Mesir pada 1982.

Terbagi 2 wilayah

Ilustrasi Semenanjung Sinai (Freepik/Wirestock)

Semenanjung Sinai terletak di antara Teluk Suez dan Terusan Suez di barat serta Teluk Aqaba dan Negev di timur, dibatasi oleh Laut Mediterania di utara dan Laut Merah di selatan. Dimensi terbesarnya adalah sekitar 130 mil (210 km) dari timur ke barat dan sekitar 240 mil (385 km) dari utara ke selatan.

Ada dua wilayah utama yang diakui di Sinai. Wilayah pertama adalah kompleks pegunungan tinggi di selatan, termasuk Gunung Kātrīnā (Catherine) dengan ketinggian 8.668 kaki (2.642 meter), Umm Shūmar 8.482 kaki (2.585 meter), Al-Thabṭ 7.997 kaki (2.437 meter) dan Gunung Sinai 7.497 kaki (2.285 meter). 

Wilayah selatan pada dasarnya terdiri dari batuan beku dan dibelah tajam oleh wadi (air sungai musiman) yang dalam dan mirip ngarai, mengalir menuju Teluk Suez atau Teluk Aqaba. 

Pegunungan dipisahkan dari Teluk Suez di sebelah barat oleh dataran pantai yang sempit, namun di sisi timurnya naik secara drastis dari Teluk Aqaba. 

Wilayah kedua, yang mengapit lokasi ini di sisi utara dan menempati dua pertiga Sinai merupakan dataran tinggi besar yang melandai dari ketinggian lebih dari 3.000 kaki (900 meter) ke bawah hingga ke Laut Tengah.

Baca Juga: Minim Air Bersih-Pembalut, Perempuan Gaza Minum Pil Penunda Menstruasi

Punya cekungan drainase

ilustrasi drainase air (freepik.com/kues1)

Sebuah punggung bukit yang mencolok membentang di sepanjang tepi selatan Sinai dalam bentuk kurva tapal kuda yang besar, dimana terdapat tiga cekungan drainase utama.

Cekungan drainase utara (atau Mediterania), di mana Wadi Al-ʿArīsh menjadi aliran utama, bermuara di Mediterania dekat kota Al-ʿArīsh. Cekungan bagian timur (Teluk Aqaba dan Laut Mati) dan cekungan bagian barat (Teluk Suez) dialiri oleh sejumlah sungai kecil. 

Diperkirakan Gurun Sinai menerima lebih dari 1,6 juta acre-feet (2 miliar meter kubik) air setiap tahunnya dari curah hujan lokal. Sekitar seperempat dari air ini mengalir ke permukaan sebagai limpasan, dan jumlah yang sama meresap ke reservoir air tanah, memberikan peluang yang sangat baik untuk konservasi air.

Kondisi iklim dan musim

ilustrasi hujan turun (unsplash.com/Osman Rana)

Sinai termasuk dalam zona iklim gersang yang melintasi Afrika utara dan Asia barat daya. Kondisi kegersangannya didukung dengan permukaan tanah yang terdegradasi, hamparan bukit pasir, salinisasi, dan wadi. 

Kondisi iklim yang tidak terlalu gersang era sebelumnya ditunjukkan dengan adanya bukti teras-teras yang sesekali terdiri dari endapan aluvial dan lakustrin yang tebal. Di wilayah dataran rendah di bagian utara Sinai atau Mediterania, iklim pada musim dingin mempunyai jumlah curah hujan yang relatif tinggi (125 mm).

Di musim panas, cuacanya kering dan sangat panas. Sementara saat musim semi dan musim gugur, angin khamsin selatan akan mengering dan hujan lebat sesekali. Di wilayah selatan atau Laut Merah, iklimnya berbeda karena sifat daerahnya yang sebagian besar adalah gunung.

Puncak akan tertutup awan sepanjang tahun dan es di musim dingin. Di musim dingin terdapat sedikit curah hujan di wilayah selatan, di musim panas terdapat angin muson yang jarang terjadi dari tenggara juga menyebabkan curah hujan lebat. 

Malam hari akan terasa sejuk meskipun terik musim panas di siang hari sangat menyengat. Angin sepoi-sepoi yang terjadi di Sinai sebagian besar berasal dari utara. 

Kelembapan umumnya tinggi di pesisir, mencapai 74 persen di sepanjang Laut Tengah dan 60 persen di sepanjang Laut Merah.

Flora dan fauna

ilustrasi sukulen untuk pemanis interior (unsplash.com/Milada Vigerova)

Selain daerah yang baru beririgasi di dataran pantai utara, vegetasi di Gurun Sinai sebagian besar bersifat sementara. Namun semak belukar abadi bertahan di lereng selatan yang curam dan di dataran tinggi bagian utara.

Tanaman sukulen dan halofit (tanaman toleran garam) ditemukan di dataran pantai subgurun bersama tanaman obat serta pakan ternak yang tersebar luas. 

Hewan langka yang tinggal di sana termasuk ibex, rusa, rubah pasir, macan tutul, kucing liar, serigala, kelinci, landak, dan tikus tanah. Sedangkan rajawali dan elang termasuk hewan asli. Ada juga burung migran musiman seperti burung puyuh, ayam hutan serta belibis.

Baca Juga: Presiden Mesir Tolak Pemindahan Warga Palestina ke Sinai

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya