TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ilmuwan Temukan Asal-Usul Belalai Gajah

Organ itu bisa angkat beban hingga 270 kilogram

ilustrasi gajah (pixabay.com/Sasin Tipchai)

Gajah memiliki belalai yang kuat, cekatan, dan fleksibel. Para ilmuwan mungkin akhirnya mengetahui bagaimana hewan darat terbesar di Bumi itu mengembangkan belalai karismatiknya.

Dikutip dari situs Live Science, belalai gajah merupakan keajaiban biologi yang evolusioner. Panjangnya bisa lebih dari 6,5 kaki (2 meter) dan memiliki lebih dari 40.000 otot serta serabut saraf. Mereka mampu mengangkat beban lebih dari 600 pon (270 kilogram), meski tetap berhati-hati saat mengangkat satu biji kacang tanah.

Tekanan lingkungan dan biologis yang menyebabkan evolusi belalai ini telah lama membingungkan para ilmuwan, namun studi pracetak baru yang diterbitkan pada 28 November di jurnal eLife mengungkapkan bahwa perubahan yang didorong oleh iklim mungkin dapat menjelaskan sebagian dari misteri tersebut.

Baca Juga: 5 Hewan yang Bisa Berbicara dengan Manusia, Gajah juga Termasuk!

Evolusi belalai gajah

Memahami evolusi belalai gajah selalu menjadi tantangan karena jaringan lunak belalai, seperti otot dan kulit, tidak mengalami fosilisasi dengan baik. Hal ini menyulitkan para ilmuwan untuk menemukan bukti langsung dari bentuk awal belalai dalam catatan fosil.

Banyak hewan berbelalai panjang memiliki rahang bawah yang panjang, jelas para ilmuwan. Namun rahang bawah yang panjang ini kemudian memendek setelah berevolusi bersama dengan belalai.

Dalam studi baru tersebut, para peneliti membandingkan tiga keluarga besar mamalia mirip gajah di China sisi utara, di mana ada sekitar 11 hingga 20 juta tahun yang lalu mereka menyelidiki bagaimana fisiologi kelompok-kelompok ini berbeda, berbasiskan pada strategi makan dan ekosistem.

Kelompok tersebut termasuk Amebelodontidae, Choerolophodontidae dan Gomphotheriidae. Penulis utama studi, Chunxiao Li, menyebut bahwa mamalia purba ini menjadi perhatian khusus karena mereka semua memiliki mandibula yang panjang namun berbeda, sehingga dapat disimpulkan bagaimana hal tersebut berdampak pada evolusi belalai.

Tim menganalisis enamel gigi ketiga jenis gajah purba ini untuk mendapatkan petunjuk baru tentang kebiasaan makan dan lingkungan tempat mereka tinggal.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya