TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kucing 101: 8 Penyebab Kucing Menjadi Lebih Agresif 

Cat lovers, mana suaranya?

Jacksongalaxy.com

Kucing merupakan hewan yang mempunyai beragam emosi layaknya manusia. Mereka sering kali mengalami berbagai hal yang membuat mood mereka berubah sehingga tak jarang mereka menjadi bersikap agresif melebihi biasanya.

Nah, keagresifan kucing ini ternyata ada beberapa penyebab, entah itu dari pengalaman ketika bersama hewan lain, manusia, bahkan diri mereka sendiri. Dilansir dari Pretty Litter Cat dan Catster, berikut ulasannya.

1. Sedang ingin bermain

Fuzzfeed.com

Jika diperhatikan, kucing merupakan hewan yang tingkahnya selalu bikin gemas. Mereka kerap bersikap agresif karena mood mereka sedang baik. Mata mereka bisa menjadi lebih besar. Mereka pun tak segan untuk bermain dengan benda-benda yang tak biasa.

Apabila mereka bermain dengan begitu agresif di sekitarmu, akan ada dua kemungkinan yang bisa terjadi. Yang pertama, mereka akan dengan senang hati menerimamu untuk bergabung. Yang kedua, mereka akan menggigitmu karena tidak mau kamu mengusik keasyikan mereka.

2. Sakit

BBC.com

Kucing yang menghindari sentuhan, jarang bergerak, dan tidak melakukan aktivitas, biasanya sedang tidak ingin dirinya diganggu. Mereka bisa merespons sentuhan yang diberikan dengan mendesis, bahkan menggigit. Mereka melakukan hal itu ternyata karena mereka sedang sakit atau mempunyai luka yang tidak kita ketahui di mana letaknya.

Saat memegang ekornya atau hanya mengelus kakinya, misalnya, kamu justru diberi desisan. Bisa jadi, sakit yang mereka rasakan itu diakibatkan oleh penyalahgunaan kekuatan fisik dari hewan lain maupun manusia.

3. Takut

Unsplash.com/Chen Yi Wen

Kucing mengalami ini apabila mereka merasa tidak nyaman bertemu dengan orang-orang baru, hewan lain, atau sedang berada di keramaian.

Sangat penting untuk memberikan perhatian pada kucing jika ditempatkan di situasi semacam ini. Itu karena mereka menunjukkan sikap agresif, bukan disebabkan oleh kebencian mereka padamu, tetapi karena mereka sedang mengalami reaksi panik.

Mereka menunjukkan sikap agresif tersebut dengan cara mengesampingkan ekor dan mengangkat bulu di sekujur tubuh hingga mereka menjadi terlihat lebih besar.

Baca Juga: Kucing 101: 7 Fakta Jaguar, Kucing Besar yang Mampu Bunuh Anakonda!

4. Trauma

Jacksongalaxy.com

Lebih parah dari ketakutan dan sakit, kucing pun bisa mengalami trauma layaknya manusia. Mereka akan menjadi sangat agresif karena merasakan déjà vu terhadap sesuatu yang mereka hadapi saat ini. Trauma ini dapat terjadi jika mereka pernah dibentak atau mengalami kekerasan fisik yang sangat parah.

5. Melindungi anaknya

Unsplash.com/YuFong Hua

Setiap kucing betina yang baru melahirkan, pasti akan bersikap protektif terhadap anaknya. Mereka mengenal anak mereka dari bau badan yang dimiliki anak-anak kucing tersebut.

Oleh sebab itu, jangan mencoba untuk menjauhkan anak-anak mereka dari sang induk atau mendekatkan kucing lain di sekitar mereka. Itu karena mereka tidak akan segan melukaimu.

6. Menunjukkan wilayah teritorialnya

Unsplash.com/Dmitry Ulitin

Kucing jantan dapat kembali ke rumah dalam keadaan yang masih agresif karena mereka baru saja menunjukkan daerah kekuasaan mereka. Entah misi mempertahankan wilayah itu berhasil atau tidak, mereka pasti tidak akan tenang jika sebelumnya telah melakukan perkelahian.

7. Memperebutkan kucing betina

Unsplash.com/Narges Pms

Kucing betina ternyata bisa menjadi rebutan dua ekor kucing jantan. Kucing-kucing jantan ini tidak akan ragu untuk berkelahi hingga meninggalkan bekas luka, asalkan mereka bisa menjadi pemenang perkelahian dan juga pemenang hati si “dia”.

Baca Juga: Kucing 101: 6 Fakta Serengeti, Kucing Lucu yang Berpenampilan Liar

Verified Writer

Nunung Munawaroh

Anyeong!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya