TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perjalanan Kota London dari Masa Lampau hingga Sekarang

Membutuhkan waktu lama membangunnya usai rusak karena api

London di malam hari (pixabay.com/Julius_Silver)

Sentuhan klasik dan elegan dapat kita temukan hampir di setiap sudut kota London mulai dari London Bridge hingga ke Westminster Abbey. Tidak hanya itu, masing-masing bangunan bersejarah di kota ini mempunyai cerita tersendiri yang bila dirangkai menjadi sejarah terbentuknya kota London.

Kota London selain terkenal akan keseniannya mulai dari musik hingga arsitektur, juga merupakan salah satu pusat bisnis dan keuangan di dunia. Lalu bagaimanakah perjalanan kota London hingga menjadi terkenal seperti sekarang? Simak penjelasannya berikut ini.

1. London awalnya adalah tempat para pemburu tinggal sebelum ditemukan oleh tentara Romawi

ilustrasi suasana kota London zaman dulu (pexels.com/Suzy Hazelwood)

Merangkum dari laman History, daerah yang sekarang menjadi kota London sekitar 6000 Sebelum Masehi merupakan tempat tinggal para pemburu. Kemudian, tentara Romawi pada 43 Masehi menemukan daerah ini dan menjadikannya sebagai pelabuhan serta tempat berdagang.

Tentara dan orang Romawi memberi nama daerah ini Londinium. Mengutip dari laman Londoncitybreak, berkat pelabuhan yang dibangun di Londinium, jumlah penduduk di kota ini mencapai 50 ribu orang pada abad ke-3. 

2. Kota ini mengalami kebakaran dua kali sebelum masa kekuasaan Romawi di Inggris berakhir

Patung Boudica dan putrinya di London (unsplash.com/Chris Karidis)

Merangkum dari laman Historic UK dan History, Londinium mengalami kebakaran sebelum masa kekuasaan Romawi berakhir di 476 Masehi. Kebakaran yang pertama merupakan akibat dari pemberontakan ratu Celtic bernama Boudica terhadap kekaisaran Romawi.

Londinium dibangun kembali setelah itu, tapi sekitar 125 Masehi, kota ini terbakar kembali akibat peristiwa yang bernama The Hadrianic Fire. Dilansir Londonist, tidak diketahui secara pasti apa penyebab kebakaran yang terjadi 60 tahun setelah pemberontakan Boudica itu.

Nama Hadrianic diambil dari nama kaisar Romawi Hadrian yang membangun Hadrian's Wall. Mengutip dari English Heritage UK, tembok ini dibangun untuk melindungi bangsa Romawi dari orang barbar dan diperkirakan panjangnya mencapai 80 mil atau 128 kilometer.

Baca Juga: 5 Negara yang Ada dalam Negara, Unik dan Diakui Dunia!

3. Londinium berubah menjadi London

Sungai Thames di London (unsplash.com/ Igor Sporynin)

Setelah Romawi meninggalkan Inggris, kota yang dikelilingi oleh tembok Hardian atau Hardian's Wall ini menjadi terbengkalai. Dikutip dari Londonist, suku dari Jerman yang dikenal dengan nama Anglo-Saxon kemudian mengambil alih kota tersebut dan menamainya Lundenwic atau London Settlement.

Kota yang tadinya terbengkalai tersebut menjadi hidup kembali. Namun, tidak lama setelah Perang Hasting, Lundenwic mengalami perubahan versi ejaan nama seperti Lundin, Londoun, Lunden dan Londen. Akhirnya ejaan terakhir yang dipakai hingga sekarang adalah London.

4. Battle of Hastings dan William the Conqueror

Westminster Abby (pixabay.com/linfer3)

Masa pembentukan kota London mulai terjadi setelah Battle of Hastings di tahun 1066. Dikutip dari English Heritage UK, ini merupakan pertempuran yang terjadi antara Raja Harold dengan Duke William of Normandy untuk memperebutkan takhta raja Inggris. Pertempuran ini dimenangkan oleh Duke William of Normandy atau yang dikenal dengan nama William the Conqueror.

Duke William of Normandy dinobatkan sebagai raja Inggris dengan julukan William I, pada hari Natal tahun 1066. Perubahan pun terjadi di berbagai aspek, mulai dari hukum, kebudayaan, bahasa, hingga seni arsitektur. Merujuk kepada sumber yang sama, Raja William I membangun gereja Westminster Abbey di area tempat pertempuran Hastings berlangsung.

Raja William I juga menggagas berdirinya Tower of London dan membangun kembali London Bridge dengan menggunakan batu di tahun 1176. Sekedar informasi, London Bridge sebelumnya dibangun dengan menggunakan kayu dan sempat terbakar beberapa kali.

Baca Juga: Sejarah dan Fakta Tentang Perayaan Hari Thanksgiving, Sudah Tahu?

Verified Writer

Maria Sutrisno

"Less is More" Ludwig Mies Van der Rohe.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya