TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ekspedisi Destana Tsunami 2019 Resmi Dibuka oleh Kepala BNPB

Opening ceremony dihelat di Pantai Boom, Banyuwangi

IDN Times/Nena Zakiah

Banyuwangi, IDN Times - Ekspedisi Destana Tsunami 2019 akhirnya resmi dibuka pada Jum'at sore (12/7) oleh Kepala BNPB, Doni Monardo dan diselenggarakan di Pantai Boom, Banyuwangi. Rencananya, ekspedisi ini akan berlangsung selama 34 hari, mulai dari tanggal 12 Juli 2019 hingga 17 Agustus 2019.

Dimulai dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, tim ekspedisi ini akan bergerak ke arah barat melalui jalur darat hingga ke Kabupaten Serang, Banten. Ekspedisi ini bertujuan untuk mensosialisasikan tentang bahaya tsunami kepada penduduk desa di pesisir selatan Pulau Jawa sekaligus mendata kesiapsiagaan desa tersebut atas bencana tsunami yang bisa melanda sewaktu-waktu.

1. Seluruh tamu undangan berkumpul di lapangan Pantai Boom, Banyuwangi sejak pukul 3 sore

IDN Times/Nena Zakiah

Agenda opening ceremony Ekspedisi Destana Tsunami 2019 diadakan di lapangan Pantai Boom, Banyuwangi, pada Jum'at (12/7). Para tamu undangan berkumpul sejak pukul 3 sore waktu setempat. Seremonial ini dipimpin oleh panitia dari Sekretariat Bersama Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Provinsi Jawa Timur.

Tamu undangan berasal dari berbagai pihak, seperti para kepala desa dan perwakilan perangkat desa Banyuwangi, para relawan yang datang dari berbagai organisasi, seperti ORARI, RAPI, Baznas, IABI, PMI, MDMC, LPBI-NU, LMI, Sigab NH dan lain sebagainya. Ada juga dari instansi kepolisian setempat hingga mahasiswa KKN dari Universitas Airlangga. Selain itu, ada pula sekumpulan anak muda yang tergabung dalam Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin).

2. Gerkatin menjadi tamu undangan spesial pada sore itu

IDN Times/Nena Zakiah

Yang menarik dalam opening ceremony Ekspedisi Destana Tsunami 2019 adalah hadirnya anak-anak muda yang tergabung dalam Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin). Perihal kesiapsiagaan terhadap bencana menjadi hak semua orang dan bersifat inklusif. Oleh karena itu, pelibatan organisasi khusus untuk anak-anak Tuli ini patut diapresiasi.

IDN Times/Nena Zakiah

Direktur Pemberdayaan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Lilik Kurniawan, menyebut bahwa kaum disabilitas termasuk dalam kelompok yang rentan. Dengan mengajak relawan difabel, diharapkan mereka juga memahami pentingnya edukasi terkait bencana untuk menghindari jatuhnya korban jiwa di waktu yang akan datang. Gerkatin sendiri membawa seorang interpreter untuk mengartikan bahasa lisan ke dalam bahasa isyarat agar mudah dipahami oleh anak-anak Tuli.

IDN Times/Nena Zakiah

3. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa absen dan diwakili oleh Kepala Bakorwil 5

IDN Times/Nena Zakiah

Rencananya, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa akan hadir dalam opening ceremony Ekspedisi Destana Tsunami 2019. Khofifah juga dijadwalkan untuk hadir dalam pelepasan tukik (anak penyu) di Pantai Cemara, penanaman pohon dan peletakan papan informasi tsunami di Pantai Boom Banyuwangi.

Namun, Khofifah terpaksa absen karena ada agenda di tempat lain yang harus ia hadiri. Khofifah diwakili oleh Kepala Bakorwil Jember, Raden Tjahjo Widodo. Dalam sambutannya, Tjahjo mengungkapkan apresiasi terhadap Ekspedisi Destana Tsunami 2019. Menurutnya, ekspedisi ini tidak hanya soal misi kemanusiaan, tetapi juga membantu mendorong pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wisata di Jawa Timur. 

4. Ikrar dibacakan secara serentak untuk menunjukkan komitmen terhadap alam

IDN Times/Nena Zakiah

Untuk menunjukkan komitmen terhadap alam, Ikrar Masyarakat Jawa Timur Bela Alam pun dibacakan. Ikrar ini dibacakan secara serentak dan dipimpin oleh Ketua Brigade Penolong 13 Kwarda Gerakan Pramuka Jawa Timur sekaligus Koordinator SRPB Jawa Timur, Dian Harmuningsih dan Wawan Kimiawan sebagai wakil dari Survival Skills Indonesia (SSI).

Isi ikrar tersebut adalah komitmen untuk menjaga alam, mengurangi penggunaan bahan plastik sekali pakai, tidak menebang pohon dan rutin melakukan penanaman pohon, menjadi pelopor bela alam untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat, mengenali ancaman bencana serta menyiapkan strategi yang tepat untuk pencegahan bencana.

Baca Juga: Ekspedisi Destana 2019: Siagakan Penduduk Pesisir dari Bahaya Tsunami

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya