TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal 10 Fakta Tsunami, Bencana Alam dengan Korban Jiwa Terbanyak

Di era modern ini sudah beberapa kali terjadi

cardiff.ac.uk

Tepat pada 5 November lalu diperingati sebagai Hari Kesadaran Tsunami Sedunia. Masih ingatkah kamu dengan tragedi bencana tsunami yang melanda Indonesia pada tahun 2018 lalu? Tsunami melanda Palu dan Donggala pada 28 September 2018 serta melanda Banten pada 22 Desember 2018 lalu.

Tsunami adalah bencana alam yang menyebabkan kematian terbanyak. Mau tahu fakta-fakta menarik tentang tsunami? Simak selengkapnya di sini!

1. Memiliki kecepatan hingga 900 kilometer per jam

globalnews.ca

Gelombang tsunami bergerak sangat cepat dari lautan ke daratan. Tak tanggung-tanggung, kecepatannya bisa mencapai 900 kilometer per jam, jelas laman Swedish Nomad.

Kecepatan ini setara dengan pesawat jet! Itulah mengapa sekencang apa pun manusia berlari, mereka akan tetap tersapu oleh gelombang tsunami.

2. Disebabkan oleh gempa, tanah longsor dan erupsi vulkanik

nbcnews.com

Ada beberapa pemicu tsunami, seperti gempa, erupsi vulkanis dan tanah longsor dalam skala besar. Di samping itu, ilmuwan juga percaya bahwa tsunami bisa disebabkan oleh meteor yang menghantam daratan. Mereka percaya bahwa tsunami akibat meteor pernah terjadi di masa lalu, meski hal itu belum pernah terjadi di era modern seperti sekarang.

3. Air laut akan tiba-tiba surut sebelum tsunami menghantam daratan

noaa.gov

Sebelum tsunami terjadi, alam sudah memberi pertanda yang bisa kita baca. Salah satunya adalah air laut yang tiba-tiba surut.

Ketika air laut tiba-tiba surut hingga beberapa ratus meter, segera ambil langkah cepat untuk pergi dari bibir pantai. Gelombang tsunami akan menerjang daratan sekitar 3-5 menit setelah surut, ungkap laman Swedish Nomad.

4. 80 persen tsunami terjadi di area cincin api

geologyin.com

Seperti yang kita ketahui, cincin api adalah wilayah yang paling rawan gempa bumi sekaligus memiliki aktivitas vulkanik paling aktif. Cincin api terletak di Samudra Pasifik dan mencakup area seluas 40 ribu kilometer. Maka, tak usah heran apabila negara yang dilewati cincin api sering mengalami bencana alam gempa, gunung meletus dan tsunami.

Baca Juga: 5 Gunung Berapi di Indonesia Ini Pernah Sebabkan Tsunami Hebat

5. Tsunami Aceh di tahun 2004 disebut sebagai tsunami paling kuat!

dw.com

Masih ingatkah kamu dengan tsunami yang melanda Aceh pada Desember 2004 silam? Tsunami Aceh menelan korban jiwa hingga lebih dari 220 ribu jiwa dari berbagai negara, menurut data dari laman Deutsche Welle. Sebelum tsunami menerjang, Aceh lebih dulu diguncang oleh gempa berkekuatan 9,1 SR.

6. Tsunami bisa membuat kualitas air tanah menurun

bbc.com

Gelombang tsunami membawa kandungan garam yang cukup besar. Garam yang tertinggal berpotensi meracuni tanah dan sumber air tawar.

Selain itu, gelombang tsunami juga membawa sampah dan barang-barang, sehingga menyebabkan sumber air menjadi kotor dan tidak layak minum. Akibatnya, penyintas tsunami berisiko terkena penyakit.

7. Tsunami paling besar memiliki tinggi 30 meter!

elitereaders.com

Gelombang tsunami dengan tinggi 2-3 meter saja sudah mematikan, bagaimana dengan tsunami yang memiliki tinggi hingga 30 meter? Fenomena ini bernama megatsunami dan pernah beberapa kali terjadi, seperti di tahun 1883 saat erupsi Gunung Krakatau dan di tahun 1958 saat terjadi tanah longsor di Lituya Bay, Alaska. Ngeri!

8. Pergilah ke tempat yang tinggi saat tsunami datang

rare.us

Rata-rata gelombang tsunami memiliki tinggi kurang dari 10 kaki (3 meter). Maka dari itu, menyelamatkan diri di atap rumah sebenarnya tidak disarankan. Carilah tempat dengan ketinggian lebih dari 100 kaki (30 meter) di atas permukaan laut atau pergi sejauh 2 mil (3,21 km) dari bibir pantai, saran laman Popular Science.

9. Jika tak sempat menyelamatkan diri, ambil benda yang terapung

factretriever.com

Ketika gelombang tsunami menerjang saat kamu berlari, segera raih benda yang terapung di sekitarmu. Saran ini memang terdengar mudah, tetapi cukup sulit apabila diaplikasikan saat bencana terjadi. Tapi setidaknya, opsi ini lebih baik daripada mencoba berenang karena arus tsunami terlalu kuat untuk kita lawan.

Baca Juga: Air Laut Surut dan Gempa Berturut-turut adalah Pertanda Besar Tsunami!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya