TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Studi: Menghirup Asap Kendaraan bisa Memengaruhi Konektivitas Otak

Apakah efeknya permanen?

ilustrasi knalpot mobil (pixabay.com/Alexei_other)

Di dalam asap kendaraan, terdapat bahan kimia yang berbahaya apabila terhirup. Seperti karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx), sulfur dioksida (SO2), hidrokarbon (HC), benzena (C6H6), dan particulate matter (PM).

Tidak hanya berdampak pada paru-paru, asap kendaraan juga memengaruhi kinerja otak. Temuan ini dikemukakan oleh para peneliti dari University of British Columbia dan University of Victoria, yang dipublikasikan dalam jurnal Environmental Health pada 14 Januari 2023. Simak, yuk!

Setelah terpapar polusi udara, terjadi penurunan konektivitas otak

Penelitian ini melibatkan 25 orang dewasa sehat (14 laki-laki dan 11 perempuan dengan rentang usia 19-49 tahun) yang diberi paparan gas buang diesel dan udara bersih yang disaring (filtered air). Sebelum dan sesudah perlakuan, otak mereka dipindai.

Setelah terpapar polusi udara, terjadi penurunan aktivitas otak, terutama di default mode network, yaitu sekumpulan wilayah yang lebih aktif selama tugas pasif seperti merenung, mengingat sesuatu, atau memikirkan masa depan.

Baca Juga: Kebakaran Hutan Lebih Bahaya bagi Kesehatan daripada Asap Kendaraan 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya