TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perubahan Iklim, 7 Hal Penting yang Perlu Kamu Tahu 

Seberapa parah kondisi bumi saat ini?

ilustrasi perubahan iklim global (freepik.com)

Pemanasan global atau global warming sedang menjadi masalah yang serius. Berbagai aksi, protes dan demonstrasi mulai dilakukan di berbagai negara untuk melawan perubahan iklim global. Bahkan, European Union (EU) pun dituntut untuk mengalokasikan 25 persen anggaran dan melakukan tindakan nyata demi melawan perubahan iklim global.

Lantas, separah apa sih perubahan iklim global saat ini? Dan bagaimana kondisi bumi sekarang? Baca yuk!

1. Kadar karbondioksida di atmosfer yang meningkat

ilustrasi efek perubahan iklim global (zmescience.com)

Laman Climate.gov mencatat kadar karbon dioksida di atmosfer yang kian meningkat. Tercatat, rata-rata karbon dioksida pada atmosfer secara global adalah 405 bagian per juta (ppm). Tingkat karbon dioksida saat ini lebih tinggi dari titik manapun sepanjang 800 ribu tahun terakhir.

Padahal, di tahun 1960-an laju pertumbuhan CO2 di atmosfer global sekitar 0,6 ppm per tahun. Tetapi, selama beberapa dekade terakhir, terjadi peningkatan hingga 2,3 ppm per tahun. Kadar karbon dioksida naik karena berbagai aktivitas manusia, seperti bahan bakar fosil (batu bara dan minyak) yang dibakar untuk memperoleh energi listrik atau menghidupkan kendaraan, misalnya.

2. 2016 adalah tahun terpanas sepanjang rekor

ilustrasi efek perubahan iklim global (climate.nasa.gov)

NASA dan NOAA merilis suhu rata-rata global selama satu dekade terakhir. Hasilnya, tahun 2016 muncul sebagai tahun yang paling panas!

Perhitungan NOAA menunjukkan bahwa peningkatan suhu rata-rata global sekitar 1,69° F (0,94° C), sementara perhitungan NASA sedikit lebih tinggi, yakni 1,82° F (1,01° C), ungkap laman Climate Central. Kondisi ini lebih hangat dari tahun-tahun selama abad 20 dan sudah seharusnya menjadi perhatian kita bersama.

3. 11 persen gas emisi merupakan akibat dari deforestasi

ilustrasi penggundulan hutan (sciencing.com)

Laman Conversation mencatat adanya 11 persen gas emisi yang dihasilkan karena deforestasi. Istilah ini mengacu pada perusakan hutan seperti penebangan, penggundulan dan pengalihan lahan.

Emisi yang dihasilkan dari deforestasi diperkirakan sebanding dengan emisi dari semua mobil dan truk dari planet ini. Gas ini tak hanya berbahaya bagi kesehatan, tetapi juga bagi lingkungan. Scary, isn't it?

Baca Juga: Yuk, Lakukan 5 Hal Sederhana Ini untuk Sayangi Bumi dari Global Warming

4. 800 juta orang terancam akibat perubahan iklim global

ilustrasi kerumunan manusia (activesustainability.com)

Dari 7,7 miliar penduduk bumi, sekitar 11 persen populasi rentan terhadap dampak perubahan iklim global. Sejumlah 800 juta orang ini diperkirakan terdampak langsung terhadap kekeringan, banjir, gelombang panas, cuaca ekstrem dan kenaikan permukaan laut, ungkap laman Conversation. Jumlah ini akan terus meningkat bila tak kita cegah!

5. Hanya 0,7 persen lahan mangrove di bumi ini

ilustrasi efek perubahan iklim global (theconversation.com)

Mangrove memiliki peran vital bagi bumi. Tetapi, jumlahnya kian sedikit dari tahun ke tahun. Tercatat, 0,7 persen dari hutan di dunia berwujud hutan bakau di pesisir.

Meskipun sedikit, namun hutan mangrove menyimpan 10 kali lebih banyak karbon dibandingkan dengan hutan tropis. Selain itu, keberadaan mangrove juga penting untuk ekosistem dan kehidupan biota laut di pesisir pantai.

6. Sekitar 12 juta hektar hutan di dunia hilang sepanjang 2018

ilustrasi efek perubahan iklim global (straitstimes.com)

Laman BBC menyebut bahwa ada sekitar 12 juta hektar hutan di dunia hilang sepanjang 2018. Jumlah ini setara dengan 30 lapangan sepakbola per menit. Kerusakan dan pembabatan hutan ini terjadi di seluruh dunia, mulai dari hutan tropis di Amazon (Amerika Selatan), Afrika Barat dan Tengah, hingga Indonesia!

Padahal, deforestasi memicu munculnya gas emisi yang berbahaya bagi bumi. Tidak hanya sebagai habitat hewan dan paru-paru dunia, hutan juga berperan vital mengatur perubahan iklim global.

Baca Juga: Kebiasaan Sehari-hari ini Ternyata Bisa Jadi Penyebab Pemanasan Global

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya