TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Riset tentang Anak Pertama, Lebih Sukses Dibanding Saudaranya?

Selain itu, anak sulung diklaim mempunyai jiwa pemimpin

ilustrasi anak pertama (Pexels/samer daboul)

Jadi anak pertama itu tak mudah. Ada beban ekspektasi yang tersemat pada pundaknya. Anak pertama harus bisa jadi pelindung keluarga. Anak pertama harus bisa diandalkan. Anak pertama harus kuat tanpa boleh berkeluh kesah. Semua itu adalah beberapa contoh ekspektasi yang dibebankan kepada si anak pertama. Beban ekspektasinya memang berat, namun hal tersebut juga juga membuat anak pertama jadi sosok yang istimewa.

Apabila kamu merupakan anak pertama, kamu perlu berbangga hati. Sebab, menurut beberapa penelitian, anak pertama memiliki berbagai kombinasi sifat baik, seperti lebih bertanggung jawab, memiliki jiwa pemimpin dan lebih mandiri.

Buat kamu yang anak pertama, langsung saja scroll artikel di bawah ini, yuk! Buktikan, apakah hasil penelitian ini sesuai dengan kepribadianmu sebagai anak pertama atau tidak!

1. Anak pertama lebih cerdas?

ilustrasi anak pertama cerdas (Pexels/Pixabay)

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh National Bureau of Economic Research (NBER) yang dikutip dalam laman Elite Daily mengungkapkan bahwa anak pertama lebih baik daripada adik-adik mereka di sekolah. Selain itu, penelitian lain menunjukkan bahwa anak sulung lebih cerdas secara alami dan menunjukkan nilai tes IQ yang lebih tinggi.

Kira-kira, apa yang menyebabkan anak pertama lebih cerdas dibanding saudaranya? Penelitian menjawab bahwa anak pertama menerima perhatian lebih besar dan perawatan yang lebih optimal dibanding adik-adiknya. Ini bisa mendorong perkembangan otak yang lebih cemerlang, kuat dan sehat.

2. Anak pertama lebih bertanggung jawab?

ilustrasi anak pertama (Pexels/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Penelitian yang dilakukan pada tahun 2015 oleh YouGov menemukan bahwa anak pertama memiliki sifat bertanggung jawab yang lebih tinggi dari saudaranya yang lebih muda. Berdasarkan penelitian tersebut, sekitar 54 persen anak pertama mengungkapkan bahwa mereka lebih bertanggung jawab dari adik-adik mereka.

Di sisi lain, 31 persen saudara yang lebih muda mengklaim diri mereka bertanggung jawab. Rasa tanggung jawab ini bisa diwujudkan dalam berbagai hal, misalnya tentang kebersihan dan bertanggung jawab dalam mengerjakan pekerjaan rumah atau lebih disiplin dalam sekolah misalnya.

3. Anak tertua lebih sukses dan kaya di masa depan?

ilustrasi uang (Pexels/Ahsanjaya)

Tidak hanya itu, anak pertama juga diprediksi akan lebih sukses dan kaya dibanding saudaranya di masa depan. Menurut laman Business Insider, anak sulung cenderung menjadi pemimpin dan mencapai kesuksesan dibanding adik-adiknya. Berdasarkan survei yang dilakukan pada1.582 kepala eksekutif, 43 persen di antaranya adalah anak pertama.

Survei lainnya menyebut bahwa 55 persen anak pertama lebih mungkin untuk menjadi pendiri perusahaan atau organisasi. Beberapa CEO sukses di dunia adalah anak pertama, seperti Elon Musk, CEO SpaceX, Richard Branson, pendiri 360 perusahaan di bawah bendera Virgin Group atau Jeff Bezos, CEO Amazon.com.

Baca Juga: 7 Ciri-Ciri Kepribadian Plegmatis, Ternyata Kamu Cukup Santai Lho

4. Anak pertama memiliki jiwa pemimpin?

ilustrasi anak pertama (Pexels/ Trinity Kubassek)

Masih berkaitan dengan sifatnya yang bertanggung jawab, anak pertama juga memiliki sifat alami sebagai seorang pemimpin. Sebagai anak tertua, anak pertama diharapkan dan dituntut agar menjadi contoh yang baik bagi adik-adiknya. Tak heran jika mereka secara alami membentuk sifatnya sebagai seorang pemimpin.

University of Texas menyebut bahwa anak pertama memiliki kemungkinan 30 persen lebih besar menjadi CEO atau politisi. Kombinasi sifat tersebut membuat anak pertama lebih diandalkan dalam pekerjaan yang membutuhkan kemampuan kepemimpinan dan sosial, ungkap laman Daily Mail.

5. Anak pertama memiliki emosi yang lebih stabil?

ilustrasi anak pertama (Pexels/Sunvani Hoàng)

Berdasarkan laman Daily Mail, ditemukan bahwa anak pertama memiliki emosi yang lebih stabil dibanding adik-adiknya yang lebih muda. Selain karena faktor usia yang lebih tua dan menyebabkan anak pertama dewasa lebih cepat, anak pertama memiliki emosi yang stabil karena karakter mereka telah terbentuk dan banyak belajar dari kesalahan yang telah diperbuat.

Selain itu, karena anak pertama kerap dijadikan contoh untuk adik-adiknya, maka mereka cenderung menahan emosi demi menjadi contoh yang baik. Ketika adik-adiknya menginginkan sesuatu, maka anak pertama cenderung mengalah dan membiarkan kebutuhan adik-adiknya terpenuhi terlebih dahulu.

6. Anak pertama lebih berorientasi pada keluarga?

ilustrasi anak pertama (Pexels/Pixabay)

Menurut penelitian yang dipublikasikan di laman YouGov, ditemukan bahwa anak pertama lebih berorientasi pada keluarga. Perbandingannya adalah 32 persen anak pertama mengaku lebih berorientasi pada keluarga, sementara pada anak-anak yang lebih muda, hanya 27 persen yang mengaku berorientasi pada keluarga.

Hal ini bukan tanpa alasan. Anak pertama cenderung diharapkan oleh orang tua untuk menjadi teladan bagi adik-adiknya. Tak heran jika anak pertama cenderung lebih penyayang, perhatian dan mengalah. Sering kita dengar bahwa anak pertama jika telah bekerja, mereka akan rela membantu untuk membiayai sekolah adik-adiknya dan rela menyisihkan sebagian gajinya untuk keluarga.

Baca Juga: 10 Penyebab Sakit Punggung pada Anak-anak dan Remaja

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya