Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jam matahari (sundial) merupakan alat penunjuk waktu berdasarkan posisi bayangan objek yang terkena sinar matahari. Karena mengandalkan sinar matahari, alat ini memiliki beberapa kelemahan, yaitu tidak bisa dipakai di malam hari atau ketika mendung dan turun hujan.
Penasaran tentang asal usul penciptaan jam matahari? Berikut kami rangkumkan untukmu!
1. Diperkirakan diciptakan pada abad ke-10 hingga ke-8 Sebelum Masehi
ilustrasi jam matahari (mathshistory.st-andrews.ac.uk/Daniel Mintz) Mengutip Science and Society, jam matahari tertua terbuat dari greenschist (batuan metamorf foliasi berbutir halus hingga sedang). Diperkirakan diciptakan pada abad ke-10 sampai ke-8 Sebelum Masehi (SM).
Jam tersebut terdiri dari dua bagian, yaitu alas persegi panjang dengan potongan melintang di salah satu ujungnya. Potongan melintang ditempatkan di arah timur. Perubahan waktu diukur dengan pergerakan bayangan di permukaan alas.
2. Lalu, bentuknya dirombak total oleh Aristarchus of Samos
ilustrasi jam matahari hemispherical (wikimedia.org/Ad Meskens) Selanjutnya, pada 280 SM, astronom Yunani bernama Aristarchus of Samos membuat jam matahari hemispherical atau hemicycle. Terbuat dari batu atau kayu yang cekung seperti setengah bola.
Lalu, terdapat penunjuk (pointer) di bagian tengah. Untuk mengetahui waktu, lihat ujung bayangan penunjuk. Dilansir Britannica, jam matahari hemispherical digunakan secara luas selama berabad-abad.
Baca Juga: 7 Fakta Sejarah Helikopter, Desain Awalnya Tahun 1500-an?
3. Namun, yang tertua diperkirakan berasal dari Mesir
ilustrasi Lembah Para Raja (wikimedia.org/Filip Maljković) Menurut para peneliti dalam laman Live Science, jam matahari yang ditemukan di luar makam di Valley of the Kings atau Lembah Para Raja kemungkinan adalah jam matahari Mesir kuno tertua di dunia.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Berasal dari abad ke-13 SM, jam ini terbuat dari ostracon atau sepotong batu kapur yang diratakan. Lalu, di permukaannya terdapat gambar setengah lingkaran yang dibagi menjadi 12 bagian dengan jarak masing-masing 15 derajat.
Di tengah jam terdapat lubang untuk memasukkan logam atau kayu untuk memberikan bayangan dan menunjukkan waktu. Menurut Susanne Bickel dari University of Basel di Swiss, alat pengukur waktu ini letaknya sejajar dengan gambar di dinding makam Firaun.
4. Bangsa Romawi menciptakan jam matahari dengan bentuk yang unik
ilustrasi jam matahari buatan bangsa Romawi (flickr.com/Carlo Raso) Mengutip Border Sundials, bangsa Romawi menciptakan Roman sundial ham, yaitu jam matahari yang bentuknya seperti paha babi yang digantung. Jam matahari ini ditemukan di reruntuhan Villa dei Papiri, Heracleum pada abad ke-18 M.
Heracleum adalah kota kuno yang dihancurkan oleh letusan dahsyat Gunung Vesuvius pada 79 M. Pada zamannya, Roman sundial ham merupakan jam saku yang portabel dan bisa dibawa ke mana-mana.
Baca Juga: Perjalanan Panjang Penciptaan Kertas, Intip Sejarahnya!