10 Wilayah di Jakarta yang Paling Berpolusi per 27 Oktober 2023
Setiap hari, daftarnya selalu berganti
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beraktivitas seharian membuat mata kita terus-menerus terpapar udara terbuka. Dengan kata lain, mata kita terpapar semua polutan di udara sepanjang hari. Contoh polutan yang mengakibatkan iritasi, kemerahan, dan sensasi terbakar pada mata adalah nitrogen dioksida atau NO2 (terutama jika kadarnya tinggi).
Masih membahas topik yang serupa, berikut ini beberapa titik di Jakarta yang udaranya paling tercemar per Jum'at (27/10/2023) pukul 09.00 WIB. Langsung cek, yuk!
1. Mengenal tentang indeks kualitas udara terlebih dahulu
Indeks Kualitas Udara atau Air Quality Index (AQI) adalah metode pengukuran global untuk mengetahui bersih atau tidaknya udara di suatu lokasi. Berdasarkan skornya, AQI dibagi menjadi enam kategori, yaitu:
- Baik: AQI 0-50. Partikulat halus (PM2.5) berkisar antara 0-12 μg/m³. Kualitas udara memuaskan dengan sedikit risiko bagi kesehatan.
- Sedang: AQI 51-100. PM2.5 berkisar antara 12-35 μg/m³. Individu yang sensitif harus menghindari aktivitas di luar ruangan.
- Tidak sehat untuk populasi sensitif: AQI 101-150. PM2.5 berkisar antara 35-55 μg/m³. Masyarakat umum dan individu yang sensitif berisiko mengalami iritasi dan gangguan pernapasan.
- Tidak sehat: AQI 151-200. PM2.5 berkisar antara 55-150 μg/m³. Peningkatan kemungkinan efek samping pada jantung dan paru-paru pada masyarakat umum.
- Sangat tidak sehat: AQI 201-300. PM2.5 berkisar antara 150-250 μg/m³. Masyarakat umum akan sangat terpengaruh. Kelompok sensitif harus membatasi aktivitas di luar ruangan.
- Berbahaya: AQI di atas 300. PM2.5 di atas 250 μg/m³. Masyarakat umum berisiko tinggi mengalami iritasi yang kuat dan efek kesehatan yang merugikan. Semua orang harus menghindari aktivitas di luar ruangan.
Baca Juga: 10 Wilayah di Jakarta yang Paling Berpolusi per 26 Oktober 2023