Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Ikan hiu dikenal sebagai hewan yang paling ganas di lautan. Giginya yang tajam bisa merobek mangsanya dengan cepat. Namun, ternyata ikan hiu sudah ganas sejak di dalam kandungan, lho! Janin ikan hiu tak segan-segan untuk memangsa saudaranya sendiri saat masih berada di rahim induknya. Ngeri banget, ya?
Tahukah kamu, apa penjelasan ilmiah di balik fenomena tersebut? Temukan jawabannya di bawah ini! Baca sampai tuntas, ya!
1. Memakan ikan hiu lain yang berbeda ayah
Menurut laman Live Science, embrio ikan hiu akan melakukan kanibalisme pada ikan hiu lain yang ada di rahim. Embrio paling besar akan memakan semua saudaranya, kecuali saudara kandung dengan ayah yang sama. Peneliti menyebut hal ini sebagai bentuk kompetisi di mana ikan hiu dari ayah yang berbeda saling bersaing untuk dilahirkan.
Berdasarkan jurnal Biology Letters, peneliti menganalisis embrio ikan hiu macan pasir (Carcharias taurus). Mereka menemukan bahwa embrio hiu yang tersisa hanya memiliki satu ayah, sementara sisanya tewas akibat dimangsa oleh saudaranya sendiri. Kompetitif sekali, ya?
Baca Juga: 7 Film Hiu Terbaik dan Paling Menegangkan, Dijamin Seru!
2. Ikan hiu terbesar akan bertahan hidup dan dilahirkan
Dari sekian banyak bayi yang ada di dalam kandungan, ikan hiu betina biasanya hanya melahirkan 2 anak ikan hiu saja. Penelitian ini dilakukan pada hiu macan pasir dewasa berukuran 2,5 meter yang hanya melahirkan rata-rata 2 anak ikan hiu. Masing-masing memiliki panjang 1 meter saat dilahirkan, ungkap laman Live Science.
Sifat kanibalisme ini dimulai sejak embrio ikan hiu berusia 5 bulan sampai 1 tahun di dalam kandungan. Embrio ikan hiu terbesar akan memangsa saudaranya yang berbeda ayah. Padahal, ikan hiu betina bisa mengandung hingga belasan anak, tetapi saat dilahirkan biasanya hanya tersisa 1-2 ekor saja.
3. Sebagai cara untuk memperjuangkan sang ayah
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, embrio ikan hiu akan memangsa saudaranya yang berbeda ayah. Peneliti menyebut bahwa hal ini dilakukan untuk memperjuangkan sang ayah. Menurut Demian Chapman, seorang ahli biologi kelautan, ikan hiu jantan yang kalah akan menyediakan makanan untuk embrio pejantan yang lain.
Para ahli pun melakukan penelitian pada 15 ekor ikan hiu betina yang sedang hamil. Ditemukan bahwa 10 ikan hiu hanya membawa 2 embrio, sementara 5 ikan hiu lain berada di tahap awal kehamilan dan memiliki 5-7 embrio di rahimnya.
Lambat laun, ditemukan bahwa jumlah embrio di dalam induk ikan hiu berkurang seiring berjalannya waktu. Seperti yang bisa ditebak, embrio lainnya mati akibat dimangsa oleh saudaranya sendiri.
4. Embrio terbesar berasal dari pejantan pertama yang membuahi induknya
Hiu bukan penganut monogami. Ikan hiu betina akan kawin dengan beberapa pejantan sekaligus. Ikan hiu jantan yang pertama membuahi betina akan menghasilkan embrio berukuran paling besar di kandungan. Embrio terbesar ini akan melahap saudaranya sendiri yang berbeda ayah.
Persaingan tidak hanya terjadi di dalam kandungan, tetapi juga saat proses perkawinan terjadi. Hiu jantan akan bertarung dengan sesamanya untuk memperebutkan betina. Lalu, saat proses pembuahan, hiu jantan akan menggigit hiu betina untuk mengendalikannya agar tidak agresif. Penuh dengan kekerasan, ya?
Baca Juga: 7 Fakta Menarik Basking Shark, Si Hiu Raksasa Pemakan Plankton