Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Kamu sering melihat lumut bukan? Kamu mungkin menjumpai lumut di tembok rumahmu, di kebunmu dan di tempat lembab lainnya. Lumut memang sangat mudah ditemui.
Namun, tahukah kamu bahwa lumut memiliki banyak manfaat? Mereka juga adalah tanaman yang tangguh. Ada banyak fakta menarik lumut yang harus kamu ketahui. Yuk, kenalan dengan lumut lebih jauh.
1. Lumut tidak memiliki akar
Lumut (pexels.com/Pixabay) Menariknya, lumut tidak memiliki akar. Semua jenis lumut memiliki rizoid, bukannya akar. Lumut juga tidak menumbuhkan kayu maupun bunga.
Rizoid memiliki struktur kecil terlihat seperti rambut. Rizoid berfungsi untuk melekatkan lumut pada batu, tanah dan kulit kayu. Lumut juga menyerap nutrisi melalui rizoid.
Baca Juga: Resep Es Lumut Viral, Minuman Pelepas Dahaga yang Murah Meriah
2. Lumut adalah tanaman kuno
Dilansir Royal Botanic Gardens Kew, lumut diklasifikasikan sebagai Bryophyta dalam kerajaan tumbuhan. Lumut adalah tanaman kuno, lho. Mereka telah ada sejak 450 juta tahun yang lalu.
Tidak heran mengapa lumut disebut sebagai tanaman kuno. Mereka telah bertahan dan melalui banyak perubahan iklim yang ekstrim. Menakjubkan!
3. Ada 10.000 jenis lumut di dunia
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Lumut (pexels.com/Marco De Luca) Kamu bisa menemui lumut di berbagai habitat. Dari hutan hujan tropis hingga iklim aktrik yang dingin. Atau bahkan hamparan gurun yang kering. Dilansir All About Moss, ada 10.000 jenis lumut di dunia.
Terdapat tiga jenis utama lumut yaitu lumut granit, lumut gambut dan lumut sejati. Lumut gambut biasanya ditemui di rawa asam, mereka biasanya memiliki warna hijau terang atau merah tua. Lumut granit biasanya ada di daerah yang dingin seperti pegunungan hingga aktrik, memiliki warna bercak merah cokelat maupun hitam tua. Sementara lumut sejati memiliki karakteristik yaitu tumbuh tegak dan berumbai dan lainnya menjalar.
4. Lumut bisa bertahan di iklim ekstrim
Lumut (pexels.com/Egor Kamelev) Lumut bisa tumbuh di daerah yang tidak dihuni. Berbagai jenis lumut bisa beradaptasi dan bertahan pada lingkungan yang ekstrim. Dilansir Royal Botanic Gardens Kew, studi menunjukkan bahwa lumut bisa berfotosintesis di suhu terendah sekitar -15°C hingga tertinggi 40°C.
Di lingkungan yang panas, lumut akan menjadi tidak aktif untuk menoleransi panas. Saat dalam kondisi kering, lumut bisa bertahan lebih baik daripada dalam kondisi terhidrasi. Beberapa lumut bisa bertahan hidup di suhu tertinggi 100°C saat lumut dalam keadaan kering dan suhu terendah -272°C. Lumut sangat tangguh!
Baca Juga: 5 Fakta Tumbuhan Lumut, Sudah Ada Sejak 300 Juta Tahun yang Lalu!