TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Fakta Unik Kepik, Pemakan Hama Tanaman yang Memiliki Sayap Rahasia!

Kepik memakan 5,000 hama tanaman sepanjang hidup mereka

Kepik (pexels.com/Pixabay)

Siapa yang suka bermain dengan kepik saat kecil? Ukuran serta corak mereka yang menarik membuatmu mau tidak mau menjadi penasaran dengan hewan satu ini. Mereka sama sekali tidak berbahaya bagi manusia.

Ada ribuan jenis kepik yang ada di dunia. Sebenarnya kepik itu warna dan coraknya cuma satu atau banyak? Lalu, apa manfaat dari kepik? Temukan jawabannya pada fakta berikut ini!

1. Kepik adalah kumbang

Kepik (pexels.com/Pixabay)

Melansir Treehugger, kepik sebenarnya jauh lebih akurat jika disebut sebagai lady beetles atau ladybird beetles dalam bahasa Inggris, bukannya ladybug. Nama ladybug adalah nama Amerika yang diberikan kepada famili kumbang Coccinellidae. Serangga pada umumnya memiliki mulut seperti jarum dan diet mereka adalah cairan, berbeda dengan kumbang yang mengunyah makanan mereka.

Selain itu, kumbang memiliki sayap yang keras sedangkan serangga sayapnya lebih lembut atau bahkan tidak memiliki sayap. Kumbang melalui metamorfosis yang lengkap sementara serangga terlihat hampir sama sepanjang siklus hidupnya.

2. Kepik memiliki warna yang beragam

Kepik (pixabay.com/kie-ker)

Kepik berwarna apa yang sering kamu temui? Merah dan hitam juga kuning dan hitam? Melansir ThoughtCo, hampir semua warna pelangi ditemukan di setiap jenis kepik, biasanya dengan warna yang kontras. Umumnya warna merah dengan bintik hitam atau kuning dengan bintik hitam. Kepik juga ada yang berwarna polos seperti hitam dan putih.

Bahkan ada kepik yang berwarna biru tua dan jingga. Pola pada tubuh mereka juga beragam, ada yang bergaris dan bahkan kotak-kotak. Terdapat 5,000 jenis kepik dan 450 di antaranya hidup di Amerika Utara. Pola dan warna terhubung dengan tempat tinggal mereka.

Baca Juga: Dari yang Hidup hingga Mati, Semua Jadi Santapan Serangga! 

3. Bagaimana kepik berlindung dari pemangsa?

Kepik (pexels.com/Michael Willinger)

Melansir My Select Lawn, pola pada kepik yang bervariasi itu memiliki tujuan yang sama yaitu sebagai peringatan kepada para pemangsa. Warna dan pola cerah digunakan untuk mengintimidasi predator seperti katak, burung, mamalia kecil lainnya yang ingin memangsa mereka.

Sebagai bentuk pertahanan diri, kepik juga akan mengeluarkan cairan berminyak yang baunya busuk untuk menghalangi pemangsa menangkap mereka. Kepik juga bisa berpura-pura mati agar tidak dimakan.

4. Kepik memakan banyak hama

Kepik (pexels.com/Thijs van der Weide)

Melansir Mentalfloss, sepertinya kepik banyak disukai orang sebab mereka adalah pengendali hama alami. Kepik memakan hama tanaman seperti kutu daun, kutub sisik dan kutu putih. Mereka juga memiliki nafsu makan yang besar. Sepanjang hidup kepik, mereka bisa memakan 5,000 kutu daun. Akan tetapi, banyak juga kepik yang melengkapi diet mereka dengan memakan serbuk sari dan makanan nabati lainnya. Beberapa juga memakan serbuk sari dan tumbuh-tumbuhan.

5. Kepik berhibernasi di musim dingin

Kepik (unsplash.com/Kandis Glasgow)

Melansir Treehugger, kepik yang hidup di iklim dingin akan memasuki diapause, jenis hibernasi serangga. Saat kutu daun mulai menghilang, kepik akan berkumpul bersama untuk bereproduksi sebelum memasuki hibernasi. Periode yang berlangsung selama sembilan bulan ini membuat kepik harus hidup dengan cadangan lemaknya.

6. Kepik memakan telur mereka sendiri

Kepik (pexels.com/Karyna Panchenko)

Melansir ThoughtCo, saat sumber makanan menjadi langka, kepik akan bertahan hidup dengan memakan kepik lainnya. Kepik yang baru dewasa atau larva baru yang berganti kulit cukup lunak untuk dikunyah oleh mereka.

Telur dari kepik juga bisa menyediakan protein bagi mereka. Para ilmuwan percaya bahwa kepik akan sengaja untuk bertelur dalam jumlah yang banyak saat kondisi makanan langka untuk dijadikan sebagai sumber makanan bagi mereka dan anak-anaknya.

Baca Juga: 5 Fakta Dampak Perubahan Iklim bagi Serangga, Terancam Punah!

Verified Writer

Nur Aulia Safira

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya