6 Fakta Unik Titan, Bulan Terbesar Saturnus yang Paling Mirip Bumi!

1. Pertama kali ditemukan oleh Christiaan Huygens

Tahukah kamu bahwa titan ternyata pertama kali ditemukan oleh astronom Belanda yang bernama Christiaan Huygens di tahun 1655. Lander probe Huygens yang dikirim ke bulan dengan menggunakan pesawat ruang angkasa Cassini milik NASA oleh European Space Agency berhasil mendarat di sana. Space menginformasikan bahwa Huygens merupakan objek buatan manusia pertama yang mendarat di permukaan Titan.

2. Ukuran dan jarak Titan

Radius Titan mencapai sekitar 2,575 kilometer dan hampir 50 persen lebih lebar dari bulannya bumi. Berdasarkan informasi dari NASA, Titan berjarak sekitar 1,2 juta kilometer dari Saturnus yang berarti sekitar 1,4 miliar kilometer dari matahari. Cahaya matahari membutuhkan waktu sekitar 80 menit untuk mencapai Titan, jaraknya yang jauh membuat sinar matahari di Saturnus dan Titan jauh lebih redup daripada yang ada di bumi, itu sekitar 100 kali lebih redup.

3. Berapa lama waktu yang dibutuhkan titan untuk mengelilingi Saturnus?

Baca Juga: Fakta Menarik Titan, Bulan Terbesar Saturnus yang Menyimpan Misteri

Sumber yang sama menjelaskan bahwa Titan membutuhkan waktu sekitar 15 hari 22 jam mengelilingi Saturnus. Sama seperti bulannya Bumi, Titan juga terikat pada pasang surut dalam rotasi sinkorn dengan Saturnus. Karenanya, Titan selalu memperlihatkan tampilan planet yang sama saat mengorbit. Saturnus membutuhkan waktu satu tahun atau 29 tahun jika di Bumi untuk mengelilingi matahari.

Sumbu rotasinya mirip seperti Bumi sehingga menyebabkan adanya musim. Akan tetapi, tahun Saturnus yang berlangsung lama menyebabkan musimnya berlangsung selama lebih dari 7 tahun waktu Bumi. Begitu pula dengan Titan yang kemiringan relatifnya terhadap matahari hampir sama dengan Saturnus sehingga musim di Titan sama seperti musim di Saturnus yang berlangsung lebih dari 7 tahun waktu Bumi dan satu tahun yang selama 29 tahun di Bumi.

4. Permukaan titan mirip dengan bumi

Dikutip dari laman NASA, permukaan Titan merupakan salah satu tempat yang paling mirip Bumi, lho. Akan tetapi, suhunya jauh lebih dingin dan kandungan kimianya berbeda. Suhu dingin di bumi mencapai -290 derajat fahrenheit atau -179 derajat celcius. Permukaan titan dibentuk oleh aliran metana dan etana yang membentuk saluran sungai serta mengisi danau-danau besar dengan gas alam cair. Menariknya, tidak ada tempat lain di tata surya selain Bumi yang memiliki aktivitas cairan seperti itu di permukannya.

Terdapat pula area bukit pasir yang membentang luas di Titan, khususnya di sekitar kawasan khatulistiwa. Benda yang mirip 'pasir' pada bukit pasirnya terdiri dari butiran hidrokarbon gelap yang dikatakan mirip seperti bubuk kopi. Dikatakan pula bahwa pemampilan bukit pasirnya sama dengan gurun Namibia di Afrika. Ada pula kemiripan lainnya berupa kawah tumbukan yang sedikit serta daur ulang lempeng tektoniknya.

5. Bagaimana atmosfer titan?

Titan menjadi satu-satunya bulan yang atmosfernya tebal. Di permukaannya, tekanan atmosfer mencapai sekitar 60 persen lebih besar daripada di Bumi. Mungkin tekanannya sama seperti yang dirasakan oleh seseorang yang berenang 15 meter di bawah permukaan laut di Bumi. Gravitasi di Titan tidak terlalu kuat menahan selubung gasnya sebab Titan lebih kecil massanya dari Bumi, sehingga atmosfernya mencapai ketinggian 10 kali lebih tinggi dari Bumi atau sekitar 600 kilometer ke luar angkasa.

Atmoster Titan terdiri dari sekitar 95 persen nitrogen dan 5 persen metana serta beberapa senyawa kaya karbon yang jumlahnya kecil. Senyawa yang dihasilkan oleh pemisahan dan daur ulang metana serta nitrogen menyebabkan adanya kabut asap tebal berwarna oranye yang sulit dilihari dari luar angkasa. Tapi, asal-usul metana yang ada di sana masih belum diketahui.