TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Fakta Musang Afrika, Aromanya Bisa Bertahan selama 3 Bulan

Musang afrika mengonsumsi makanan beracun, lho!

Musang afrika (commons.m.wikimedia.org/Michael Sloviak)

Musang afrika adalah mamalia berukuran sedang yang tersebar luas di Afrika. Tingkahnya mirip seperti kucing tapi penampilannya mirip dengan rakun. Nama ilmiah mereka adalah Civettictis civetta dan berada dalam famili Viverridae. Di dalamnya terdapat puluhan spesies dengan ciri khas masing-masing.

Musang afrika bisa dengan mudah kamu kenali karena memiliki pola unik di tubuhnya. Panjang tubuh mereka kisaran 67-84 cm dengan tinggi 40 cm, beratnya mencapai 7-20 kg. Apakah kamu ingin mengenali mereka lebih jauh? Berikut penjelasannya!

1. Wilayah penyebaran musang afrika

Ilustrasi Musang afrika (commons.m.wikimedia.org/John Gerrard Keulemans)

Musang afrika tersebar luas di Afrika. Mereka bisa kamu temui di bagian selatan Somalia di pantai timur hingga Senegal di pantai barat. Penyebarannya meluas hingga Namibia, Botswana dan bagian selatan di Afrika Selatan. Walaupun lebih terbatas dan hanya ditemukan di bagian timur laut negara tersebut.

Animalia menjelaskan bahwa musang afrika juga berada di pulau Zanzibar. Habitat yang disukainya alam terbuka dan hutan. Mereka juga butuh semak belukar atau rerumputan tinggi untuk memberikan keamanan di siang hari.

2. Musang afrika aktif berburu di malam hari

Musang afrika (commons.m.wikimedia.org/Thomas Fuhrmann)

Musang afrika hanya keluar untuk berburu dan mencari makan saat gelap. Mereka bisanya menghabiskan hari dengan beristirahat di pepohonan. A-Z Animals memaparkan bahwa musang afrika cenderung aktif saat fajar dan petang. Mereka tergolong sebagai hewan yang hidup menyendiri.

3. Musang afrika sangat teritorial

Musang afrika (commons.m.wikimedia.org/Alexander Ultre)

Pada fakta sebelumnya dijelaskan bahwa musang afrika cenderung menyendiri, tapi ada kalanya mereka akan berkumpul bersama, lho. Musang afrika diketahui membentuk kelompok yang terdiri hingga 15 individu ketika musim kawin. Selain itu, mereka juga sangat teritorial dan akan menandai wilayahnya dengan aroma yang dikeluarkan dari kelenjar perineumnya.

Baca Juga: 6 Fakta Unik Musang Berleher Kuning, Si Imut yang Berburu Rusa

4. Musang afrika mengonsumsi makanan yang beracun bagi kebanyakan mamalia lainnya

Musang afrika (commons.m.wikimedia.org/Николай Усик)

Musang afrika adalah omnivora, memakan segalanya. Mereka biasanya memakan buah liar, bangkai, hewan pengerat, serangga, reptil dan burung. Menakjubkannya, musang afrika bisa memakan makanan beracun dan tidak disukai oleh mamalia lainnya seperti buah stychnos, kaki seribu dan bangkai membusuk.

Melansir Animal Diversity, musang afrika tidak menangkap mangsanya menggunakan cakar tapi mereka melumpuhkan mangsa dengan giginya. Menarik, bukan?

5. Bintik pada bulu musang afrika berguna untuk kamuflase

Musang afrika (commons.m.wikimedia.org/I've Got It On Film!)

Setiap musang memiliki topeng hitam di sekitar matanya dan pola unik di bulunya. Pola tersebut bisa berupa garis-garis dan bintik berwarna abu-abu, hitam, krem dan putih di seluruh tubuhnya hingga ekor untuk membantunya berkamuflase. Selain pola uniknya, musang afrika juga mempunyai jambul yang menjulur lurus ke atas hingga punggungnya. Mereka akan menggembungkan jambul itu ketika terancam agar nampak lebih besar, dilansir Critter Facts.

6. Bagaimana cara berkomunikasi musang afrika?

Musang afrika (commons.m.wikimedia.org/I've Got It On Film!)

Kelenjar perineum sangat membantu musang afrika untuk berkomunikasi satu sama lain. Tubuhnya menghasilkan musk unik yang akan digosokkan pada benda untuk menandai wilayahnya dan menarik pasangan. Selain itu, mereka juga berkomunikasi melalui vokalisasi.

Melansir Kidadl, musang afrika mengeluarkan tiga jenis suara untuk berkomunikasi yaitu geraman, jeritan dan batuk-ludah. Bahkan terkadang mereka mengeluarkan vokalisasi yang terdengar seperti tawa 'ha ha ha'.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Musang Belang, Satwa Langka yang Gemar Menyendiri

Verified Writer

Nur Aulia Safira

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya