Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
thefamouspeople.com
thefamouspeople.com

Chairil Anwar yang terkenal karena karya-karya sastranya adalah sosok yang melegenda khususnya bagi para pencinta sastra. Chairil dianggap sebagai seorang pelopor Angkatan ’45 yang banyak membuat karya sastra, walaupun semasa hidupnya banyak yang belum sempat diterbitkan.  

Belajar dari kisah hidupnya yang bisa terbilang sangat singkat, ada banyak hal yang mampu dipetik dari sepenggal perjalanan Chairil dalam dunia kesusastraan. Berikut merupakan kisah Chairil yang mampu membuat orang mengenalnya melalui karya-karyanya.

1. Dia adalah seorang anak tunggal yang saat masih muda hidupnya sangat berantakan

kncv.or.id

Chairil dilahirkan pada 26 Juli 1922 dan menghabiskan masa mudanya di Medan, kemudian ia ikut ibunya pindah ke Batavia setelah orangtuanya bercerai. Ia bersekolah di zaman penjajahan Belanda dan hanya menamatkan pendidikan dasar saja.

Chairil tidak dapat menyelesaikan pendidikannya di MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) yang setara dengan tingkat SMP. Sifat dan kemauannya yang keras kerap membuat orang memandang bahwa ia adalah sosok yang terus membara, meluap-luap dan tidak mau dikalahkan.

2. Dalam beberpa puisinya, ia banyak bercerita tentang para perempuan yang pernah singgah di hatinya, namun cintanya tak pernah kesampaian

mbaksyahdu.com

Tidak banyak yang dapat dikulik dari kisah hidupnya yang sangat singkat. Akan tetapi, setiap penggemarnya tahu bahwa ia sangat mengagumi sosok Sri Ayati yang ia cintai. Ia kerap menuliskan isi hatinya melalui puisi untuk Sri Ayati (Senja di Pelabuhan Kecil).

Namun sayangnya ia tidak mampu mengutarakan cintanya hingga Sri Ayati menikah dengan orang lain. Kemudian ia pun menikah dengan Hapsah walaupun tak bertahan lama hingga berujung dengan perceraian.

Selain itu, dalam beberapa karyanya juga disebut beberapa nama perempuan seperti Nyonya N, buat K, Ina Mia, Gadis Rasid dan yang lainnya. Mereka adalah perempuan yang juga pernah singgah di hati seorang Chairil Anwar.

3. Meninggal di usia yang masih sangat muda yakni 26 tahun, tetapi karyanya abadi hingga kini

goodreads.com

Chairil memiliki gaya hidup yang semaunya dan tidak terlalu mempedulikan orang. Hingga ia sendiri kemudian merasa kesusahan terutama kesulitan ekonomi. Hal itulah yang menjadi salah satu alasan perceraiannya dengan Hapsah.

Hidupnya tidak teratur dan berantakan hingga di masa mudanya ia terserang berbagai penyakit terutama TBC dan komplikasi. Tak lama kemudian ia pun meninggal dunia dan kepergiannya disaksikan oleh banyak sahabat sastrawan.

Ketajaman berpikir dan kedalaman makna dari setiap karyanya membuatnya banyak dikagumi oleh orang. Bahkan hingga kini karyanya telah terbit dan diterjemahkan ke berbagai bahasa asing.  

4. Namun di balik sosoknya yang berantakan, dia banyak dicintai oleh para sastrawan di masa itu, termasuk sahabatnya H.B Jassin

matagorontalo.com

Semasa hidupnya ia banyak berkirim surat kepada H.B Jassin sahabat karibnya. Terutama saat menjelang kepergiannya, banyak cerita yang ia utarakan kepada H.B Jassin. Chairil banyak bercerita tentang keadaan jiwanya yang saat itu sedang kalut.

Sahabatnya tersebut yang kemudian menobatkannya menjadi seorang penyair pelopor Angkatan ’45. H.B Jassin adalah seorang kritikus sastra dan juga seorang dosen sastra Indonesia. Termasuk juga karya Chairil Anwar yang ia kritisi sehingga mampu dikenal oleh banyak orang hingga kini.

5. Sapardi Djoko Damono, mengatakan bahwa Chairil Anwar merupakan sosok penyair penting yang memiliki kecerdasan tinggi

nawacita.co

Chairil dianggapnya sebagai sosok yang memiliki seperangkat ciri seniman: tidak memiliki pekerjaan tetap, suka keluyuran, jorok, selalu kekurangan uang, penyakitan dan tingkah lakunya menjengkelkan.

Tetapi karyanya yang luar biasa menunjukkan bahwa ia mampu tumbuh dengan sangat cepat, dan raganya juga layu dengan cepat. Ia banyak bergaul dengan sejumlah seniman dalam bidang apa pun sehingga pada zamannya ia paling banyak dikenal di antara mereka.

Chairil Anwar, hidup dalam dunianya yang ia tuangkan dalam goresan-goresan pena. Kini ia benar-benar akan terus hidup seribu tahun lagi di hati setiap pengagumnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorSire