TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Penyebab Brain Fog, Kelelahan Otak yang Ganggu Konsentrasi & Fokus

Jaga kesehatan otak kamu, ya. 

goalcast.com

Brain fog atau kabut otak merupakan masalah kelelahan mental yang kadang terjadi. Gangguan pada otak ini dapat menghambat kemampuan berpikir. Istilah kabut otak menggambarkan sesuatu yang menyelimuti otak seperti kabut, sehingga melemahkan kemampuan kognitif.

Jika gangguan ini terjadi, maka kamu akan merasa seperti orang bingung, sulit berkonsentrasi dan kehilangan fokus. Dilansir dari Medanta, gejala ini timbul dikarenakan berbagai penyebab. Berikut beberapa penyebab kabut otak yang perlu kamu ketahui menurut medis. 

1. Kurang tidur

Pexels.com/Pixabay

Menurut Healthline, kualitas tidur dapat mengganggu seberapa baik otakmu. Hal ini pun memicu tekanan darah tinggi, melemahkan kekebalan tubuh, rentan terserang darah tinggi dan depresi. Kurang tidur dapat menyebabkan otakmu kelelahan.

Ketika otak melemah dengan sendirinya, maka fungsinya tidak akan bekerja secara optimal. Akibatnya mudah terserang kabut otak. Kamu akan mudah sekali kehilangan konsentrasi dan mudah sekali lupa.

Usahakan untuk tidur 8 hingga 9 jam per malam. Istirahat yang cukup akan menenangkan beban pikiran dalam otakmu.

Baca Juga: 5 Makanan & Minuman Ini Bikin Kinerja Otak Menurun, Batasi Konsumsinya

2. Perubahan hormon

Pexels.com/Pixabay

Selama kehamilan atau masa menopause, wanita mengalami perubahan hormon. Kadar estrogen dan progesteron  mempengaruhi fungsi otak.  Akibatnya, perubahan ini mempengaruhi ingatan dan rentan terkena cacat kognitif jangka pendek.

Kamu juga akan mudah lupa, sering kehilangan konsentrasi dan pikiran kabur. Gejala kabut otak seringkali dirasakan oleh wanita meskipun kebanyakan bersifat sementara. 

3. Sindrom Kelelahan Kronis (CFS)

verywellmind.com

CFS atau Chronic Fatigue Syndrome menjadi penyebab masalah kabut otak. Sindrom ini membuat pikiran dan tubuh merasa cepat lelah dalam waktu yang lama. Sehingga, kamu akan mudah kebingungan, pelupa, dan sering pusing.

Otak yang mulai lelah membuat mood-mu menjadi lebih buruk. Meskipun CFS belum ada obatnya, kamu bisa menghilangkannya dengan berolahraga dan berpikir positif.

4. Depresi

freepik.com

Depresi dapat mempengaruhi otak dan menyebabkan kabut otak. Kamu akan kesulitan dalam berpikir jika merasakan beban pikiran setiap hari. Efek lainnya adalah hilangnya semangat hidup dan kelelahan mental yang mempengaruhi fungsi otak.

Sebaiknya atasi kabut otak dengan menghindari kecemasan yang menambah beban pada otakmu. Namun, jika gejalanya menetap, kamu bisa menguhubungi dokter untuk perawatan lebih lanjut.

5. Efek kemoterapi

thetruthaboutcancer.com

Saat kamu melakukan kemoterapi, maka otak akan kesulitan dalam mengingat, kesulitan berbicara dan sulit fokus. Gejala brain fog mudah sekali dirasakan oleh orang yang harus menjalani terapi ini. Meskipun gejalanya sementara, beberapa orang merasakan kabut otak bahkan setelah perawatan selesai.

Jika kamu merasakan gejala ini, sebaiknya konsultasikan ke dokter agar dosis obat bisa disesuaikan dengan kondisi otak kamu. 

6. Kondisi medis lainnya

pixabay.com/HASTYWORDS

Kondisi medis lain bisa memicu kabut otak seperti peradangan, kelelahan atau perubahan kadar glukosa dalam darah. Orang yang menderita fybromialgia dapat mengalami kabut otak setiap hari.

Kondisi lain termasuk anemia, diabetes, sindrom Sjogren, migrain, alzheimer, hipotiroidisme, dehidrasi dan penyakit autoimun lainnya. Meskipun seringkali kabut asap menyerang dalam waktu yang sementara, kamu tetap harus mewaspadai kelelahan pada otakmu. 

Baca Juga: 7 Cara Memaksimalkan Otak dengan Keterampilan Menyelesaikan Tugas

Verified Writer

Nurul Aulia

Ketika dia sedang tidak menulis, kamu akan menemukan dia sedang sibuk rebahan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya