TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Hiu Elang, Ikan Purba Bersayap dari Laut Kretaseus

Spesies ini hidup di 95 juta tahun yang lalu, lho!

Ilustrasi Hiu Elang (dok. Oscar Sanisidro via Science)

Melihat jauh ke zaman prasejarah, dunia fauna dipenuhi beragam spesies hewan yang unik. Satu di antaranya ialah Hiu Elang atau Aquilolamna milarcae, ikan purba yang diduga hidup pada periode dinosaurus.

Hiu ini memiliki anatomi tubuh yang berbeda dari kebanyakan hiu lainnya, yaitu siripnya sangat lebar menyerupai sayap. Penasaran seperti apa lebih jelasnya? Yuk, simak fakta-fakta berikut ini!

1. Hidup di 95 juta tahun yang lalu

Fosil Hiu Elang (dok. CNRS/Wolfgang Stinnesbeck)

Pada tahun 2012, seorang penambang kapur di Vallecillo, Meksiko, tak sengaja menemukan tulang belulang aneh di dalam lapisan batuan yang berusia sekitar 95 juta tahun. Setelah diteliti lebih jauh, tulang belulang ini ternyata adalah fosil hiu purba.

Para paleontolog mengungkap jika hiu purba yang disebut Hiu Elang ini juga hidup pada 95 juta tahun yang lalu. Hasil penelitian tentang fosilnya telah dipublikasi dalam jurnal Science pada tahun 2021.

Baca Juga: 7 Spesies Hiu yang Tidak Berbahaya Bagi Manusia, Termasuk Hiu Paus

2. Memiliki sirip yang menyerupai sayap

Ilustrasi Hiu Elang (dok. CNRS/Oscar Sanisidro)

Salah satu keunikan hiu purba ini yakni terletak pada lebar tubuhnya yang lebih besar daripada panjangnya. Ya, Hiu Elang mempunyai sirip depan yang sangat lebar menyerupai sayap.

Sebab itu, Hiu Elang kerap kali disamakan dengan spesies ikan pari, tepatnya Pari Manta daripada hiu. Dilansir New Scientist, lebar siripnya mencapai 1,9 meter, sedangkan panjang tubuhnya hanya 1,6 meter.

3. Diklasifikasikan sebagai hewan penyaring

Paus sebagai contoh filter feeder (pexels.com/Elianne Dipp)

Menurut salah seorang palentolog yang terlibat dalam penelitian, yaitu Romain Vullo, hiu purba ini bisa jadi termasuk ke dalam hewan penyaring atau filter feeder. Ini berdasar pada tidak ditemukannya rangka gigi hiu pada fosil yang diteliti.

Tak hanya itu, bentuk kepala yang lebar dan pendek, mulut yang besar, serta sirip bak sayap menjadi indikasi bahwa Hiu Elang adalah hewan penyaring yang bergerak lambat. Makanan sehari-harinya ialah plankton, sama seperti kebanyakan hewan penyaring di lautan lepas.

4. Memiliki kekerabatan dengan hiu putih

Hiu Putih (unsplash.com/Gerald Schromb)

Untuk menentukan klasifikasi lebih lanjut, para paleontolog membandingkan fosil Hiu Elang dengan 26 fosil spesies hiu modern. Hasilnya menyatakan bahwa Hiu Elang termasuk ke dalam ordo Lamniformes, yaitu ordo yang sama dengan Hiu Putih.

Penentuan ini didasarkan pada bentuk tulang belakang dan ekor sirip hiu. Dalam bahasa Yunani, Lamniformes berasal dari kata 'lamna' yang berarti 'ikan pemangsa'.

Baca Juga: 7 Jenis Hiu Purba Paling Mengerikan, Lebih Seram daripada Dinosaurus

Verified Writer

Mutiara Ananda

I write what I read, I read what I wrote.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya