TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Walau Ingin, Jangan Memelihara Kucing kalau 5 Hal Ini Ada padamu

Butuh lebih dari niat untuk memelihara kucing #IDNTimesHype

unsplash.com/jeffrey buchbinder

Kucing adalah hewan favorit banyak orang. Penampilan mereka yang imut adalah daya tarik luar biasa, begitu pula dengan tingkah mereka yang lucu. Karena itu, banyak orang pun senang memelihara kucing. Apakah kamu juga tertarik?

Niat memelihara kucing adalah niat yang bagus. Namun, kamu tentu sadar bahwa niat baik saja tidak cukup kalau tidak dibarengi kemampuan dalam melakukannya. Meskipun kamu sangat ingin memelihara kucing, sebaiknya kamu tidak melakukannya kalau lima hal ini ada padamu.

1. Tidak paham apa saja kebutuhan kucing 

purina.co.uk

Untuk bisa memelihara hewan, kamu tentu harus tahu semua kebutuhan hewan tersebut supaya bisa memenuhinya. Makanan dan air sudah pasti, tapi tahukah kamu apa lagi yang dibutuhkan seekor kucing selain itu?

Laman ASPCA menyebutkan beberapa di antaranya. Pertama adalah kotak pasir untuk kucing buang air. Kucing hanya mau buang air di tempat yang bersih. Untuk itu, pastikan kamu selalu membersihkan kotak pasirnya jika sudah ia gunakan. Kalau kamu gak lakukan itu, kamu sendiri yang akan rugi karena kucingmu bisa jadi akan buang air sembarangan hingga mengotori rumah.

Kucing juga butuh tempat untuk mengasah kukunya. Jika tidak, kuku mereka akan tumbuh sangat panjang dan bisa melukai jarinya. Selain itu, kucing butuh semacam mainan untuk menghibur dirinya supaya gak stres. Tentu saja, ia juga butuh perhatian dan kasih sayang darimu.

Soal kebersihan, secara umum kucing gak perlu dimandikan sesering anjing karena kucing bisa membersihkan dirinya sendiri. Namun, kamu tetap perlu memandikannya sesekali, terutama kalau ia masih bebas berkeliaran di luar rumah. Pastikan kamu paham dan bisa memenuhi semua kebutuhan itu. Jika rasanya tidak bisa, memelihara kucing bukan ide bagus untukmu.

Baca Juga: Kucing 101: Mengenal Jenis Ashera, Kucing Termahal di Dunia

2. Kamu belum siap dengan kemungkinan kotor dan barang-barang rusak 

catster.com

Pada saat kamu mulai memelihara kucing di rumah, kucingmu butuh waktu untuk beradaptasi dengan tempat barunya. Kamu perlu membiasakannya buang air di tempat yang sudah disediakan dan mengasah kuku di tempat yang juga sudah kamu sediakan. Namun, namanya baru adaptasi, kemungkinan terjadi "kecelakaan" selalu ada.

Selama kucingmu membiasakan diri, bisa jadi ia sesekali masih suka buang air sembarangan atau mengasah kukunya di barang-barangmu hingga rusak. Bahkan, kucing yang sudah lama dipelihara pun tetap bisa merusak barang-barang karena bermain atau berlarian. Kalau kamu gak siap dengan kemungkinan itu, sebaiknya kamu gak memelihara kucing.

3. Ada perempuan hamil di rumahmu

premierhealth.com

Hal lain yang harus kamu pertimbangkan sebelum memelihara kucing adalah orang-orang lain di rumahmu. Kalau di rumahmu ada perempuan hamil, memelihara kucing sebaiknya tidak kamu lakukan. Kenapa? Itu karena ada kemungkinan bayi dalam kandungan bisa terpapar virus Toxoplasma gondii yang berbahaya bagi janin.

Virus Toxoplasma jamak terdapat dalam tubuh kucing dan virus itu bisa tersebar melalui kotorannya. Virus itu sendiri tidak berbahaya bagi orang yang sistem imunnya bagus, tapi bisa berakibat fatal jika menjangkiti bayi dalam kandungan. Virus itu bisa tertular kepada janin dari sang ibu yang mungkin terpapar tanpa menyadarinya.

Dilansir Web MD, virus Toxoplasma sangat berbahaya bagi janin karena bisa menyebabkan keguguran. Jika bisa selamat pun, bayi yang lahir bisa mengalami kejang, penyakit hati atau limpa, sakit kuning, atau infeksi mata yang parah. Kadang, gejala-gejala tersebut bisa baru terjadi pada usia remaja. So, kalau ada perempuan hamil di rumahmu, sebaiknya hindari memelihara kucing.

4. Ada bayi atau anak kecil di rumahmu 

omlet.co.uk

Jika ada perempuan hamil di rumahmu, mungkin sebaiknya kamu menunda untuk memelihara kucing. Lalu, bagaimana jika bayinya telah lahir? Menurut laman Healthline, virus Toxoplasma masih bisa mengancam bayi. Gak hanya itu, memelihara kucing saat ada bayi atau anak kecil di rumah bisa menimbulkan sejumlah masalah lain.

Pertama, sadari bahwa Toxoplasma bukan satu-satunya bibit penyakit yang bisa terdapat pada kucing. Ada banyak virus atau bakteri lain yang mungkin dibawa kucing dan itu bisa mengancam bayi atau anak kecil karena sistem kekebalan tubuh mereka belum kuat.

Selain itu, kucing memiliki cakar yang bisa melukai. Bayi dan anak kecil belum sepenuhnya paham cara berinteraksi yang baik dengan kucing. Jika mereka salah bertindak, kucing bisa marah dan mencakar mereka. Lukanya pun bisa berujung pada infeksi. Kucing juga bisa menyerang karena merasa cemburu dengan perhatian yang kamu berikan pada si bayi atau anak kecil.

Sebenarnya, memelihara kucing bersama bayi atau anak kecil juga bisa bermanfaat, misalnya melatih si anak untuk menyayangi hewan sejak dini. Namun, kamu harus bekerja keras memastikan mereka bisa hidup berdampingan dengan baik. Kalau sepertinya kamu gak bisa melakukannya, lebih baik urungkan dulu niatmu memelihara kucing.

Baca Juga: 6 Spesies Kucing Liar yang Berkerabat Dekat dengan Kucing Domestik  

Verified Writer

Peter Eduard

Be weird, because being normal is so boring

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya