TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hal yang Perlu Dilakukan Agar Kita Bisa Tinggal di Venus

Rekayasa lingkungan dilakukan agar lingkungan Venus berubah

ilustrasi sebelum dan sesudah rekayasa lingkungan dilakukan di Venus (nccs.nasa.gov)

Belakangan ini, ide untuk menempati planet lain makin sering ditemui, termasuk ide untuk menempati Venus. Venus sendiri merupakan planet yang paling dekat dengan Bumi, lebih dekat dibanding Bumi-Mars. Secara penampilan, Venus juga memiliki ukuran, massa, dan gravitasi yang hampir serupa dengan Bumi. Tak heran jika Venus disebut sebagai kembaran Bumi.

Sayangnya, Venus memiliki lingkungan yang sangat ekstrem. Venus memiliki suhu ekstrem yakni 464 derajat celcius, tekanan atmosfernya 90 kali lebih besar dari Bumi, dan 96,5% udaranya didominasi karbon dioksida. Maka dari itu, rekayasa ekologi perlu dilakukan untuk mengubah lingkungan Venus menjadi tempat yang dapat dihuni Manusia. Lalu, bagaimana caranya?

1. Menjatuhkan bom hidrogen untuk menetralisir atmosfer Venus

ilustrasi bom hidrogen (pixabay.com/WikiImages)

Ide ini pertama kali datang dari seorang ilmuwan Inggris bernama Paul Birch. Dalam idenya, kita perlu membombardir Venus dengan bom hidrogen untuk menetralisir atmosfer Venus yang penuh dengan karbon dioksida dan asam sulfur.

Dilansir Interesting Engineering, hidrogen yang terlepas akan bereaksi dengan atmosfer Venus dan menghasilkan grafit dan air. Hasil dari reaksi tersebut diperkirakan akan menutupi 80% permukaan Venus dengan air. Sayangnya, dibutuhkan banyak bom hidrogen sehingga kita perlu mengekstraknya dari planet lain.

2. Menggunakan kalsium dan magnesium untuk menyerap karbon di atmosfer Venus  

ilustrasi kalsium (pixabay.com/LoggaWiggler)

Ide lainnya adalah dengan menggunakan magnesium dan kalsium untuk menetralisir atmosfer Venus. Ide ini datang dari ilmuwan bernama Mark Bullock dan David H. Grinspoon. Dilansir Universe Today, magnesium dan kalsium tersebut dapat diambil dengan menambang Venus.

Sayangnya, persediaan magnesium dan kalsium Venus hanya cukup menurunkan suhu Venus ke 126,85 derajat celcius dan menurunkan tekanannya dari 93 bar ke 43 bar. Alhasil, diperlukan magnesium dan kalsium tambahan dari planet lain seperti Merkurius atau asteroid.

3. Menggunakan cermin raksasa untuk menjinakkan lingkungan ekstrem Venus

ilustrasi cermin raksasa yang akan menghalangi sinar matahari ke Venus (youtube.com/Kurzgesagt)

Salah satu konsep yang paling mudah adalah dengan menutupi Venus dengan cermin raksasa. Cermin raksasa ini berperan menghalangi sinar matahari masuk ke Venus. Terhalangnya sinar matahari membuat suhu Venus perlahan akan turun.

Dilansir Kurzgesagt, dengan mendinginnya temperatur Venus, maka karbon dioksida yang terdapat di atmosfer Venus akan mendingin dan menjadi hujan selama 30 tahun. Setelah 200 tahun, suhu Venus akan turun menjadi -81 derajat celcius dan karbon dioksida yang ada akan membeku. Namun, membangun cermin besar untuk menghalangi sinar Matahari tentunya bukan perkara mudah.

Baca Juga: 10 Fakta Unik Planet Venus, Tetangga Bumi yang Panas

4. Membangun kota di atas awan Venus

ilustrasi kota di atas awan Venus (nasa.gov)

Alih-alih menggunakan cermin raksasa, seorang ilmuwan NASA bernama Geoffrey A. Landis mengajukan ide untuk membangun kota di atas awan Venus. Dilansir BBC, kota ini sendiri akan bertindak layaknya cermin raksasa yang akan menghalangi sinar matahari masuk dan sebagai stasiun operasi.

Alhasil, sembari menunggu lingkungan Venus menjadi dingin dan stabil, manusia dapat tinggal di atas awannya. Selain itu, menurut Geoffrey A. Landis, komposisi atmosfer Venus membuat benda seperti balon udara atau pesawat dapat mengapung dengan mudah. Sehingga membuat kota di atas awan tampak bisa terealisasikan.

5. Membuang karbon dioksida yang beku ke luar angkasa dan mengirimkan air ke Venus

ilustrasi Europa dengan cadangan airnya (nasa.gov)

Setelah karbon dioksida di atmosfer Venus membeku, maka sebagian besar karbon dioksida yang membeku tersebut perlu dibuang ke luar angkasa. Dilansir Kurzgesagt, hal ini dilakukan untuk mencegah karbon dioksida tersebut meleleh dan kembali mencemari atmosfer Venus.

Setelah sebagian besar karbon dioksida dibuang, kita perlu menambahkan air dengan mengirimkan air dari planet atau satelit planet lain seperti Europa. Europa yang merupakan salah satu satelit alami Jupiter memiliki kandungan air 2 kali lebih banyak dari Bumi. Namun, mengirimkan air dari Europa ke Venus tentu bukan hal mudah.

6. Menyebarkan bakteri penghasil oksigen dan penyubur tanah

ilustrasi bakteri penghasil oksigen (pixabay.com/Armenanno)

Setelah Venus terisi dengan air, selanjutnya adalah menebar cyanobacteria ke perairan di Venus. Cyanobacteria akan berperan sebagai penghasil oksigen sehingga atmosfer Venus dapat mendukung kehidupan.

Bakteri penyubur tanah juga akan disebarkan ke tanah Venus agar tanah Venus memiliki kandungan organik yang cukup. Setelah kandungan organik mencukupi, kita dapat menanam tumbuhan pangan dan menumbuhkan hutan.

Baca Juga: 5 Misteri Planet Venus, Belum Terpecahkan Hingga Kini!

Verified Writer

Pradhipta Oktavianto

Seorang penulis random yang hobi mengembara dan mencintai alam

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya