ilustrasi fashion 70-an (unsplash.com/Ian Sanderson)
Fasion 1970-an dimulai dengan kelanjutan tren mode dari dekade sebelumnya, yaitu gaya hippie yang populer pada akhir 1960-an. Gerakan hippie menganjurkan kebebasan individu, perdamaian, dan cinta alam yang tercermin dalam gaya pakaian mereka yang santai, longgar, dan dipengaruhi oleh budaya etnis. Pengaruh ini terus berlanjut di awal 1970-an, dengan gaun maxi, baju rajut, dan aksesori mencolok seperti kalung panjang, gelang karet, dan topi berbulu menjadi tren yang populer.
Lalu periode pertengahan tren mode dipengaruhi oleh musik, film, dan selebriti yang mempopulerkan mode berbeda. Film Saturday Night Fever yang dirilis pada tahun 1977 menginspirasi tren mode disko yang glamor. Selain itu brand mewah Saint Laurent Rusia juga mengeluarkan koleksi Fall/Winter 1976/77 dengan bahan kain yang mewah menandai kembalinya tren mewah dan glamor, namun tetap mengusung konsep DIY atau handmade.
Sedangkan pada periode akhir 1970an, mode yang populer adalah punk style yang juga dipengaruhi oleh musik. Pergerakan punk sebenarnya telah muncul sejak tahun 1960an di Amerika Serikat, namun menjadi semakin besar di pertengahan tahun 1970an. Hal ini disebabkan oleh permasalahan ekonomi pasca perang seperti resesi dan kehilangan pekerjaan.
Anak-anak muda di sana ingin menyalurkan emosi mereka dari masa sulit tersebut, sehingga musik punk akhirnya muncul. Pakaian dengan jahitan yang tak rapi, kaos dengan grafis provokatif, dan aksesori seperti kancing stiker dan rantai logam menjadi tren di kalangan anak muda yang ingin menentang norma sosial.