TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Feline Calicivirus yang Menyerang Saluran Pernapasan Kucing

Bisa menimbulkan gejala yang ringan hingga berat

ilustrasi kucing yang sedang sakit (pixabay.com/Daga_Roszkowska)

Ada banyak penyakit yang berpotensi menyerang kucing, salah satunya adalah feline calicivirus (FCV). Penyakit ini mengakibatkan gangguan pada saluran pernapasan, terutama bagian atas, yang membuat kucing merasa tidak nyaman.

Namun, ternyata masih banyak pemilik kucing yang belum paham dengan potensi bahaya dari penyakit ini, sehingga sering membiarkan hewannya dengan harapan bisa sembuh dengan sendirinya. Padahal, ada tipe feline calicivirus yang bergejala berat dan mampu mengakibatkan kematian.

Supaya para pemilik kucing lebih paham dengan penyakit yang satu ini, yuk, simak fakta-fakta berikut!

1. Penyakit saluran pernapasan yang sering ditemukan pada kucing

ilustrasi hewan kucing (unsplash.com/Danilo Batista)

Feline calicivirus adalah salah satu penyakit saluran pernapasan atas yang sering menyerang kucing di seluruh dunia. Kucing semua usia dapat terserang penyakit ini, tetapi kucing muda berusia 8 hingga 12 minggu merupakan kelompok yang paling rentan, seperti dilaporkan MSD Veterinary Manual.

ABCD Cats Vets melansir, masa inkubasi virus ini berkisar antara 2 hingga 10 hari. Ini berarti kucing yang terpapar virus memiliki jangka waktu tersebut sebelum mulai menampakkan gejala klinis.

Baca Juga: Kucing 101: 6 Fakta Mata Kucing, Bisa Melihat di Cahaya Redup

2. Gejala pernapasan cukup dominan

ilustrasi kucing sedang tidur (unsplash.com/Pixabay)

Layaknya penyakit yang menyerang saluran pernapasan atas, maka gejala pernapasan terlihat paling dominan. Dilansir VCA Hospitals, kucing yang terinfeksi virus ini dapat menampakkan gejala berupa bersin, konjungtivitis atau peradangan di garis kelopak mata, produksi liur berlebih, mata dan hidung berair, serta muncul luka di lidah seperti sariawan.

Cornell University melaporkan, pada kasus lanjutan kucing bisa mengalami gejala penurunan nafsu makan, lemah, dan pincang ringan. Hilangnya nafsu makan tersebut biasanya disebabkan karena lidah yang terluka.

3. Terdapat tipe virus yang bisa menyebabkan gejala parah

ilustrasi kucing demam (unsplash.com/Cintya Marisa)

Selain tipe virus yang sering menyebabkan gangguan pada saluran pernapasan atas, ternyata ada tipe yang menimbulkan tingkat keparahan lebih tinggi. Strain tersebut adalah virulent systemic feline calicivirus (VS-FCV).

Dilansir Cornell University, kucing yang terserang jenis VS-FCV dapat mengalami demam tinggi, pembengkakan wajah dan kaki, penebalan kulit sekaligus kerontokan rambut di area hidung, mata, telinga, dan telapak kaki.

The University of Queensland juga melaporkan bahwa strain ini dapat menyebabkan kucing menderita gejala gangguan pernapasan atas dan bawah, kerusakan hati, hingga kematian mendadak. Gejala-gejala tersebut jauh lebih parah dan mematikan dibanding tipe yang umum ditemukan.

 

4. Penularan melalui kontak langsung dan tidak langsung

ilustrasi berbagi minuman dengan kucing (pexels.com/cottonbro)

VCA Hospitals menyatakan bahwa feline calicivirus bisa menular melalui kontak langsung dan tidak langsung. Oleh sebab itu, kucing yang menampakkan gejala sakit harus segera dikarantina agar tidak menularkan penyakit kepada kucing yang masih tampak sehat.

Penularan tidak langsung bisa terjadi ketika kucing kontak dengan peralatan yang telah terkontaminasi virus. Secara tidak sengaja, manusia pun juga bisa menjadi perantara penularan bila tidak menjaga higienitas saat kontak dengan kucing.

Baca Juga: 7 Fakta Feline Distemper, Penyakit Mematikan pada Kucing Kesayangan

Verified Writer

Ratna Kurnia Ramadhani

Manusya mriga satwa sewaka.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya