TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Ambulans, Mengapa Mereka Harus Didahulukan?

Identik dengan sirine dan sifat “ugal-ugalan” 

ilustrasi petugas ambulans (linkedin.com/lifeguardambulanceservicellc)

Bagi yang sering menggunakan kendaraan bermotor di jalanan, pasti pernah satu waktu dalam seumur hidup melihat ambulans melaju dengan cepat, menerobos siapa pun yang ada di depannya dan bahkan lampu merah pun tak punya kuasa untuk menghalanginya. Dan jika kalian sengaja tak sengaja berada di depannya, siap-siaplah terkejut untuk menerima kombinasi sirine dan klakson yang berisik. Pokoknya, dia layaknya raja jalanan. Menghalangi lajunya, justru akan mendapatkan kecaman atau bahkan hukuman. 

Tapi tanpa adanya kehadiran ambulans, mungkin akan banyak nyawa yang tidak terselamatkan. Harus diakui, bahwa kehadiran ambulans memiliki jasa besar bagi umat manusia. Di artikel kali ini mari bahas tentang ambulans, dan berikut adalah fakta-fakta di balik ambulans yang menarik untuk kalian semua.

1. Asal mula kata ambulans berasal dari bahasa Latin 

ilustrasi pasien covid-19 (businessinsider.mx)

Asal mula kata ambulans adalah bahasa Latin “ambulare” yang artinya “bergerak atau berjalan”. Terinspirasi dari upaya pertolongan terhadap para korban luka perang dengan memindahkannya menggunakan gerobak yang ditarik oleh kuda.

Ambulans sendiri sudah ada sejak dulu, tepatnya pada abad ke-15, di Spanyol. Saat ini bentuk ambulans bervariasi di berbagai negara, tidak hanya mobil, namun juga ada kapal, helikopter, truk, kereta, mobil van, dan lain-lain. 

Baca Juga: Viral Cerita Sopir Ambulans Antar Jasad Korban Kecelakaan, Sendirian!

2. Ambulans digunakan hanya untuk orang sakit 

ilustrasi persiapan kendaraan ambulans (lbpost.com/Brandon Richardson)

Umumnya ambulans digunakan untuk membawa pasien dari satu lokasi menuju ke rumah sakit ataupun klinik. Tetapi secara spesifik, ambulans punya 2 jenis tugas, yaitu kendaraan gawat darurat dan kendaraan transportasi. Apa maksudnya?

Kendaraan gawat darurat artinya adalah mengantar pasien yang keadaannya bisa dinilai sangat kritis. Kalau kendaraan transportasi hanya melakukan pengantaran bagi mereka yang ingin berobat ke klinik atau rumah sakit. Jadi perbedaannya ada di kondisi pasien yang dibawa, kritis atau tidak.

Dan bicara tentang pengangkutan jenazah, itu bukan fungsi asli dari ambulans. Karena tugas tersebut sudah ditujukan kepada mobil khusus pengantar jenazah.

3. Mendahulukan ambulans adalah prioritas  

ilustrasi tiga petugas ambulans (channelnewsasia.com/Singapore Civil Defense Force)

Dalam Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Jalan Raya, di pasal 134 sudah diatur bahwa ada urutan-urutan siapa saja pengguna jalan yang harus didahulukan.

Pertama, kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas. Kedua, ambulans yang bertugas menjemput dan mengangkut orang sakit.Ketiga, kendaraan untuk memberikan pertolongan kecelakaan lalu lintas, dan kendaraan pimpinan lembaga serta tamu negara. Terakhir, iring-iringan pengantar jenazah dan konvoi atau kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas kepolisian. 

Jadi itu sebabnya jika kita berada di depan ambulans, sang sopir pasti akan terus membunyikan klakson, dan sirinenya. Ya, karena memang mereka wajib diprioritaskan di jalanan, mengingat tugas mereka berhubungan dengan hidup mati seseorang.

4. Lampu lalu lintas boleh tak dihiraukan 

Mahasiswa Australian Paramedical College sedang berlatih menangani pasien di kampus. (apcollege.edu.au)

Dalam undang-undang yang sama di pasal 135 ayat 1 juga diatur bahwa kendaraan yang mendapatkan hak utama diperbolehkan menggunakan sirine sesuai dengan peruntukkannya. Lanjut di ayat ketiga bahwa isyarat lalu lintas dan rambu-rambunya sudah tidak berlaku lagi bagi ambulans.

Maka dari itu ambulans sering terlihat menerobos semua lampu lalu lintas yang dilewati, sambil membunyikan sirine, dan klakson sekeras-kerasnya agar tidak terjadi tabrakan dengan kendaraan non prioritas.

Baca Juga: Kisah Ika Dewi, Sopir Ambulans Sekaligus Perawat Pasien COVID-19

Writer

Renanda Afrizka Roma Satria

Belajar menulis.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya