TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

12 Fakta Ophiocordyceps, Jamur Parasit di The Last of Us

Biasa hidup di daerah tropis

ilustrasi jamur Ophiocordyceps unilateralis (flickr.com/Katja Schulz)

Ophiocordyceps unilateralis, atau yang juga dikenal dengan jamur semut, adalah jamur parasit yang menyerang semut. Jamur akan menginfeksi dan mengendalikan semut untuk berkembang biak.

Jamur ini menjadi penyebab terjadinya outbreak di seri populer HBO The Last of Us. Di dunia nyata, jamur ini umumnya menyerang koloni semut Camponotini. Dilansir berbagai sumber, seperti jurnal Communicative & Integrative Biology dan laman Nature, berikut 9 fakta menarik tentang jamur Ophiocordyceps unilateralis.

1. Biasa ditemukan di daerah tropis

ilustrasi daerah tropis (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Ophiocordyceps unilateralis biasanya ditemukan di lingkungan tropis, seperti hutan tropis. Jamur banyak ditemukan di Thailand, Brasil, Amerika Tengah dan Afrika. Kisaran suhu ideal untuk pertumbuhan jamur adalah antara 20 sampai 30 derajat Celcius.

2. O. unilateralis menginfeksi berbagai jenis semut

ilustrasi semut (Pixabay.com/6248913)

Walaupun umumnya jamur O. unilateralis menginfeksi semut Camponotini, subspesies O. unilateralis masing-masing memiliki spesies semut sendiri yang mereka infeksi. Ini akan bergantung pada habitat inang tersebut. Hal ini juga menjelaskan mengapa jamur ini dapat hidup di berbagai daerah tropis.

3. Jamur O. unilateralis menggunakan spora untuk menginfeksi semut

ilustrasi jamur Ophiocordyceps unilateralis (commons.wikimedia.org)

Pada tahap pertama jamur menginfeksi semut, mereka akan melepaskan spora yang kemudian terbawa udara hingga mencapai semut. Spora menempel pada kutikula semut dan kemudian mengeluarkan enzim pencernaan untuk memecah kerangka luar dan masuk ke inang. 

4. Menggunakan racun kimiawi

ilustrasi jamur Ophiocordyceps unilateralis (commons.wikimedia.org)

Saat berada di dalam inang, O. unilateralis akan memulai proses untuk mengendalikan semut. Parasit ini menggunakan enterotoksin yang akan mengganggu komunikasi kimiawi semut.

Racun ini memaksa semut untuk berperilaku tidak normal, termasuk tindakan seperti meninggalkan sarangnya, berkedut berlebihan, dan pola berjalan yang aneh. Menjelang akhir hidup semut, parasit memanipulasi semut untuk mencari iklim yang lembab, yang cocok untuk reproduksi parasit, menandakan akhir hidup semut.

5. Memakan semut untuk reproduksi

ilustrasi jamur Ophiocordyceps unilateralis (journals.plos.org)

Saat semut mati, parasit akan terus memakan bagian dalam semut, memungkinkan O. unilateralis mendapatkan nutrisi yang dibutuhkannya untuk tumbuh. Beberapa hari setelah kematian semut, jamur muncul dari pangkal kepala semut untuk melepaskan lebih banyak spora dan menginfeksi semut baru.

Baca Juga: Menyeramkan, 5 Hewan 'Zombi' yang Ada di Dunia Nyata

6. Memiliki banyak spesies

ilustrasi jamur Ophiocordyceps unilateralis (commons.wikimedia.org)

Para ilmuwan telah menemukan 200 spesies O. unilateralis yang dapat menginfeksi berbagai spesies, mulai dari laba-laba hingga ulat.

7. Telah berinteraksi dengan semut selama 48 juta tahun

ilustrasi fosil daun (unsplash.com/ Michael Dziedzic)

Bukti dari fosil menunjukkan bahwa O. unilateralis telah berinteraksi dengan semut selama 48 juta tahun terakhir. Analisis yang dilakukan pada daun tua di Messel, Jerman, menemukan pola gigitan khas semut inang yang terinfeksi oleh jamur parasit Ophiocordyceps unilateralis

8. Semut menciptakan mekanisme perlindungan terhadap jamur

ilustrasi semut (pixabay.com/monsterpong09)

Semut menggunakan teknik “kekebalan sosial” dalam menghadapi O. unilateralis. Untuk mencegah seluruh koloni terinfeksi, semut yang terinfeksi dikeluarkan secara paksa dari sarangnya.

Ini menjelaskan mengapa jamur lebih menyukai posisi yang lebih tinggi untuk melepaskan sporanya. Posisi yang lebih tinggi memungkinkan spora mempengaruhi semut di koloni yang berbeda.

9. Digunakan sebagai obat tradisional di Cina

ilustrasi obat dari jamur Ophiocordyceps unilateralis (reed.edu)

O. sinensis (jamur lain dari kelas yang sama dengan O. unilateralis) digunakan sebagai salah satu jenis obat tradisional di Cina. Telah ada penelitian bahwa O. unilateralis juga dapat digunakan untuk tujuan pengobatan. 

10. Mengandung protein lipocalin

ilustrasi protein lipocalin (unsplash.com/Warren Umoh)

Kumpulan gen jamur yang sangat aktif selama fase 'zombi semut' mengandung protein lipocalin. Lipocalin telah terbukti memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk metabolisme, komunikasi kimia, pengaturan stres, dan sistem kekebalan tubuh. Untuk alasan ini, mereka menjadi kandidat yang menarik untuk penelitian penemuan obat. 

11. Mengambil alih sekitar 75% sel pada kepala semut

ilustrasi jamur Ophiocordyceps unilateralis (commons.wikimedia.org)

Saat semut sudah terinfeksi, jamur mengambil alih sekitar 75% sel pada kepala semut. Saat ini terjadi, banyak gen dalam genom jamur yang berhubungan dengan pencernaan inang semut dan pertumbuhan sel. Reproduksi akan meningkat pesat saat jamur beralih ke fase pertumbuhan cepat untuk mengembangkan reproduksinya. 

Baca Juga: 5 Organisme Parasit Manusia yang Menyeramkan, Hati-Hati!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya