TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apakah Ular Punya Telinga dan Bisa Mendengar Mangsanya?

Ular menggunakan cara ini untuk mengetahui mangsanya

ilustrasi ular (freepik.com/Kuritafsheen77)

Ular menjadi salah satu hewan yang memiliki keunikan. Mereka hidup tanpa ada kaki, memiliki kemampuan berganti kulit dan mampu melahap mangsa secara utuh. Kebanyakan ular menggantungkan indra penciuman untuk berburu mangsa walaupun mereka juga menggunakan penglihatan dan suara.

Sebagian orang mungkin sudah paham bahwa ular mencium dengan bantuan lidah yang juga dapat melacak dan mengumpulkan informasi mangsa yang berada di sekitarnya. Akan tetapi jarang orang tahu bahwa ular menggunakan pendengaran walaupun telinga ular tidak terlihat layaknya hewan lainnya. Lalu apakah ular punya telinga? Lantas bagaimana ular dapat mendengar?

Baca Juga: 7 Ular Kanibal yang Senang Memakan Ular Lain

Apakah ular tidak mempunyai telinga?

Ilustrasi ular berbisa (Pixabay/Mike_68)

Menurut Sara Ruane seorang ahli Herpetologis di Field Museum di Chicago, ular mempunyai telinga namun tidak dengan struktur telinga luar. Ular hanya mempunyai tulang telinga yang digunakan untuk mendengar.

“Ketika Anda berpikir tentang hewan, apakah itu anjing atau kelinci mereka mendengar suara dari arah yang berbeda dan menggeser telinga luar mereka untuk menangkap suara itu dengan baik dan Telinga bagian dalam adalah bagian di mana mur dan baut pendengaran yang sebenarnya berada.’ kata Ruane kepada Live Science.

Berbeda dengan anjing dan kucing, ular hanya memiliki semacam mur dan baut di bagian telinganya. Dilansir Live Science, pada umumnya telinga memiliki tiga bagian utama yaitu telinga luar,  telinga tengah, dan telinga bagian dalam.

  1. Telinga luar digunakan untuk memfokuskan suara yang ada di gendang telinga dan sebagai pemisah telinga luar dari telinga dalam.
  2. Telinga tengah berisikan tiga tulang yang dapat mengirimkan suara melalui getaran dari gendang telinga ke telinga bagian dalam.
  3. Telinga bagian dalam mampu mengubah getaran ini menjadi impuls saraf yang bergerak ke otak.

Menurut Journal of Experimental Biology tahun 2012, tidak ada telinga luar dan tengah pada ular, akan tetapi ular mempunyai satu tulang telinga yang berguna sebagai penghubung antara telinga bagian dalam dengan rahang. Sehingga memungkinkan untuk ular mendengar getaran, seperti halnya pemangsa yang sedang merayap mendekat di hutan.

Keadaan telinga yang dimiliki oleh ular hanya dapat mendengar pada rentang frekuensi yang terbatas. Karena sebagian besar suara diperoleh dari pancaran udara yang membuat ular hanya mampu mendengar pada frekuensi rendah bukan frekuensi tinggi.

Ular mampu merespons gelombang udara

ilustrasi ular (unsplash.com/Sagar Kulkarni)

Para peneliti sebelumnya mengira bahwa ular hanya mampu merespons gelombang suara pada frekuensi rendah yang mampu menghasilkan getaran tanah yang mampu dicari. Namun pada Studi tahun 2023 dalam Jurnal Public Library of Science (PLOS) menemukan bahwa lima genus ular memberikan respons suara pada frekuensi pendengaran hingga 450 Hertz  di udara.

Menurut Neuroscience, seperti yang terjadi pad ular sanca yang mampu mendengar dengan baik pada frekuensi mendengar 80 dan 160 Hz, yang dikirimkan melalui tanah. Sedangkan pada manusia normal rentang frekuensi berada di 20 HZ hingga 20.000 Hz. 

Seperti yang dikatakan Sara Ruane apabila ada seseorang berteriak di samping kolam renang dan kamu sedang masuk ke dalam air, maka kamu akan mendengarkan teriakannya. Namun kamu tidak akan mengetahui secara detailnya, hal inilah yang didengar oleh ular di frekuensi lebih tinggi. 

Baca Juga: 4 Perbedaan Ular Welang dan Ular Weling, Sama-sama Berbahaya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya