TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kenapa Kita Tidak Bisa Mencium Bau Badan Sendiri? Ini Alasannya

Proses ini dikenal dengan kelelahan penciuman

ilustrasi bau badan (freepik.com/benzoix)

Intinya Sih...

  • Bau badan dapat menjadi indikasi penyakit seperti diabetes, tifus, dan parkinson.
  • Manusia mengenal aroma mereka sendiri berdasarkan gabungan tertentu dari major histocompatibility complex (MHC).

Mungkin dari kamu akan bertanya-tanya ‘kenapa sih, tidak bisa mencium badan sendiri?’ apalagi jika teman kamu pernah memberitahu bahwa bau badan kamu kurang sedap. Jika sejak awal kamu sudah tahu bau badan kurang sedap, pasti kamu akan langsung mengatasinya.

Lalu, kenapa bau badan sendiri tidak bisa tercium padahal bau badan orang lain bisa tercium oleh kita? Ini alasannya.

Hubungan kesehatan dengan bau badan

ilustrasi tutup hidung (Pexels.com/Ivan Samkov)

Dilansir Live Science, ditemukan hubungan antara bau badan dengan berbagai penyakit. Napas yang berbau seperti buah busuk bisa menjadi salah satu gejala diabetes, kemudian keringat kamu berbau seperti roti yang baru dipanggang menjadi indikasi penyakit tifus.

Bau badan ini juga bisa menjadi gejala bahwa seseorang mengalami penyakit parkinson. Gejala penyakit ini adalah munculnya bau seperti kayu dan musky pada seseorang. 

Baca Juga: 5 Fakta Unik Waterbuck, Bau Badan yang Menjadi Senjata Alami 

Hubungan sosial dengan bau badan

Ilustrasi bau badan (freepik.com/nakaridore)

Dilansir Science, sesuatu dalam bau badan menunjukkan kumpulan MHC yang unik. Manusia akan mengenal aroma mereka sendiri berdasarkan gabungan tertentu dari major histocompatibility complex (MHC). Manusia dapat menggunakan molekul ini untuk membedakan manusia.

Peptida MHC ditemukan di hampir permukaan sel dalam tubuh manusia membantu memberitahukan sistem kekebalan bahwa sel tersebut adalah milik kita. Menurut Thomas Boehm, ahli biologi di Max Planck Institute of Immunobiology and Epigenetics di Freiburg Jerman, dalam penelitian barunya menyebut bahwa wanita lebih suka memakai wewangian sintetis yang mengandung protein MHC mereka sendiri, tetapi hanya jika mereka bukan perokok dan tidak sedang pilek.

Thomas Boehm juga menjelaskan bahwa ada area tertentu dalam otak yang hanya bisa diaktifkan oleh peptida yang mirip dengan molekul MHC yang dimiliki manusia. Otak mempunyai respons yang sama terhadap semua gabungan MHC merupakan preferensi untuk non-diri. 

Menurut Thomas Boehm dalam Proceedings of the Royal Society B menjelaskan bahwa orang akan lebih menyukai parfum yang berbeda daripada orang lain. Mereka akan memilih parfum yang memperkuat peptida MHC merek sendiri. Namun, belum diketahui reseptor mana di hidung yang benar-benar merasakan protein MHC karena tidak adanya organ vomeronasal pada manusia yang digunakan mengendus molekul tersebut. 

Molekul lain yang diproduksi oleh tubuh manusia akan memengaruhi aroma dan preferensi aroma seseorang. Kumpulan mikroba yang hidup dalam tubuh seseorang dapat dikaitkan dengan bau atau preferensi tubuh.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya