TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Fakta Menarik Argentavis, Burung Terbesar yang Pernah Hidup di Bumi

Saking besarnya, sampai kesulitan terbang lho!

wattpad.com

Kalau kamu berpikir elang, rajawali, atau albatros adalah jenis burung terbesar yang pernah ada di bumi, maka kamu salah! Sekitar 6 juta tahun lalu, ada burung paling besar yang pernah hidup di bumi, yaitu Argentavis magnificens.

Secara harfiah, Argentavis berarti “burung Argentina luar biasa”. Ya, burung ini memang tergolong predator yang dulu banyak hidup di Argentina dan wilayah Amerika Selatan.

Daripada penasaran, yuk intip beberapa fakta mengenai burung raksasa ini!

1. Ukuran tubuhnya sangat besar

dinoanimals.pl

Dilansir dari nationalgeographic.com, Argentavis memiliki berat mencapai 70 kilogram serta lebar sayap 7 meter. Ukuran ini nyaris sama seperti lebar sayap pesawat ringan Cessna 152 yaitu sekitar 10 meter.

Seperti dikutip dari sciencedaily.com, ukuran lebar sayap Argentavis ini kira-kira dua kalinya ukuran burung Royal Albatros, salah satu burung terbesar dunia yang masih hidup hingga saat ini. Situs extinctanimals.org bahkan menyebut bahwa bobot Argentavis 16 kali lipatnya elang botak.

Baca Juga: 5 Fakta Burung Merpati, Ternyata Bisa Menyusui Anaknya Lho

2. Bergantung pada arus udara sekitar untuk bisa terbang

dinoanimals.com

Situs newdinosaurs.com menyebutkan bahwa hingga kini, para ilmuwan belum mengetahui secara pasti bagaimana burung ini bisa terbang. Lebih lanjut, situs tersebut menjabarkan bahwa dengan bobot dan ukuran yang terlalu besar, burung ini kemungkinan gak bisa take off dan terbang seperti burung pada umumnya. 

Para ilmuwan menduga burung ini terbang seperti Pterodactyl, dinosaurus terbang yang fenomenal. Burung akan melebarkan sayapnya, membiarkan arus angin mengangkatnya, lalu baru bisa terbang seperti pesawat layang.

Sankar Chatterjee dari Museum Texas Tech University menjelaskan bahwa Argentavis gak bisa terbang tanpa bantuan angin. Ia juga menyebut bahwa Argentavis merupakan sejenis "glider malas" yang bergantung kepada pada arus udara yang naik oleh kondisi termal lingkungan di pampas berumput atau pegunungan Andes. Arus ini akan memberikan daya angkat yang cukup untuk Argentavis terbang.

3. Meski "kesulitan" saat take-off, tapi begitu berhasil mengudara burung ini akan bisa tetap terbang dengan mudah

i.redd.it

Para peneliti yang telah memublikasikan hasil penemuan mereka di Proceedings of the National Academy of Sciences, melihat bahwa dengan sering terjadinya perubahan kecepatan arus udara di lereng pegunungan Andes, Argentavis bisa tetap berada di udara.

Burung ini juga bisa mengambil "lift termal" dari udara. Dengan cara ini, burung bisa menambah ketinggian dengan mengendarai "udara yang naik".

4. Termasuk burung agresif

i.redd.it

Dikutip dari sciencepost.co.uk, Sankar Chatterjee dari Museum Texas Tech University menyebutkan bahwa Argentavis tergolong burung yang agresif. Burung ini biasa terbang di atas pampas Argentina dan menyapu berbagai mangsa besar dengan paruhnya yang tangguh. Dilansir dari berbagai sumber, burung ini tergolong karnivora alias pemakan daging.

5. Hanya bertelur 1-2 butir saja selama 2 tahun sekali

playjurassicark.com

Situs extinctanimals.com menjelaskan bahwa Argentavis bertelur sebanyak 1 hingga 2 butir saja setiap dua tahun sekali. Tentu, ini jumlah yang sedikit jika dibandingkan dengan burung lain yang hidup saat ini. Meski begitu, bobot 1 telur Argentivisa bisa mencapai 1 kilogram. 

6. Usianya bisa mencapai 100 tahun

deviantart.com

Situs planetsave.com menyebut bahwa usia Argentavis berada pada kisaran 50 hingga 100 tahun. Usia burung yang mencapai 100 tahun tentu tergolong tinggi. Sebagai perbandingan, rentang usia burung unta adalah 50-70 tahun dan burung beo adalah 80-120 tahun.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Snowy Owl, Burung Hantu Cantik Penghuni Antartika

Verified Writer

Rivandi Pranandita Putra

Mencari proofread skripsi/tesis/jurnal ilmiah? IG: @mollyproofread

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya