TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penjelasan Likuifaksi Tanah, Penyebab Utama Runtuhnya Bangunan di Palu

Semua bangunan itu seakan tersedot oleh tanah di bawahnya

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Palu, IDN Times - Sebuah video tersirkulasi di media sosial menyusul terjadinya gempa di Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat pekan lalu. Dalam video amatir tersebut tampak beberapa rumah ambruk dan amblas seperti tersedot oleh tanah yang menopangnya selama ini.

https://www.youtube.com/embed/tKZcPOUPD4E

Baca Juga: FOTO: Mengerikan, Begini Dampak Likuifaksi Tampak dari Langit Palu

1. Petobo menjadi lokasi yang mengalami kerusakan paling parah

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Gambar di atas diambil di area Petobo, Palu, yang memperlihatkan separuh badan mobil tertimbun reruntuhan bangunan di sekitarnya. Di bagian belakang tampak rumah-rumah yang hampir rata dengan tanah. Dikutip dari ANTARA, Petobo disebut sebagai area yang mengalami kerusakan paling parah akibat gempa 7,4 Skala Richter (SR).

Foto satelit juga menunjukkan hampir semua wilayah Petobo sudah rata dengan tanah. Perbedaan foto antara sebelum dan sesudah kejadian pun telah tersebar di mana-mana.

"Ketika gempa terjadi, lapisan di bawah permukaan bumi menjadi berlumpur dan kendor. Lumpur sebanyak itu tenggelam dan menyeret kompleks perumahan di Petobo jadi mayoritas tampak seperti disedot tanah. Kami mengestimasi ada 744 unit rumah di sana," kata juru bicara Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho.

2. Fenomena itu disebut sebagai likuifaksi tanah

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Apa yang terjadi sebenarnya dikenal sebagai likuifaksi atau pencairan tanah. Pada dasarnya, fenomena ini bisa muncul ketika tanah dalam keadaan lembab kemudian kehilangan kekuatan akibat getaran kencang seperti gempa.

Alhasil, tanah yang tadinya solid berubah menjadi cair sehingga tak mampu lagi menopang benda-benda keras di atasnya. Mengapa bisa begini? Menurut Survei Geologi Amerika Serikat, ini disebabkan karena gempa meningkatkan tekanan air dan membuat partikel di dalam tanah saling menjauh sehingga semakin membuatnya longgar dan lembek.

Baca Juga: Ini Penjelasan Ilmiah Penyebab Likuifaksi di Donggala-Palu

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya