5 Alasan Ilmiah Mengapa Jerapah Merupakan Hewan Berbahaya meski Jinak
Jangan sampai menyepelekan keselamatan di sekitar jerapah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika ditanya mengenai hewan tertinggi di dunia, tentu tidak lengkap jika tak menyebutkan jerapah sebagai jawabannya. Jerapah secara umum dikenal sebagai mamalia endemik Afrika yang memang tercatat sebagai hewan yang paling tinggi di darat. Untuk jerapah jantan saja ternyata tercatat mencapai sekitar 4.8 hingga 5.5 meter dan bobot mencapai 1.360 kilogram.
Biasanya orang-orang mungkin kerap melihat jerapah secara langsung di area kebun binatang. Selain itu, jerapah juga dianggap sebagai hewan jinak, sehingga tak sedikit orang yang berani untuk memberinya makan. Padahal ternyata jerapah juga berbahaya yang dapat menjadi ancaman bagi manusia.
1. Jerapah merupakan hewan yang ekstra waspada
Secara umum mungkin banyak orang yang akan lebih berani untuk melihat secara dekat pada jerapah-jerapah yang ada. Hal ini karena jerapah kerap dikenal sebagai hewan herbivor yang tak mengonsumsi daging-dagingan selayaknya singa atau harimau. Lewat hal itulah kemudian jerapah dianggap tak berbahaya.
Dilansir Wild Republic, manusia juga harus ekstra berhati-hati saat berdekatan dengan jerapah, sebab hewan ini memiliki kewaspadaan yang tinggi dan didukung dengan struktur anatomi tubuhnya. Jerapah bahkan memiliki kemampuan penglihatan, penciuman, hingga pendengaran yang luar biasa. Jika sembarangan mendekatinya, jerapah akan mengira manusia sebagai musuhnya.
Baca Juga: 5 Filosofi Hidup dari Jerapah yang Bisa Kamu Jadikan Pelajaran
Baca Juga: 7 Hewan Tertinggi di Dunia, Ternyata Jerapah Bukan yang Tertinggi!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.