TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Ilmiah Mengapa Kaviar Memiliki Harga Selangit, Tertarik Beli?

Ada hal-hal spesial yang dimiliki oleh kaviar, lho

ilustrasi tambahan kaviar di atas sushi (pexels.com/Ivan Samkov)

Nama kaviar mungkin identik sebagai sajian yang memiliki harga fantastis. Kaviar sebetulnya merupakan telur ikan yang biasanya berasal dari jenis ikan sturgeon. Telur ikan yang dipanen tak serta merta langsung disajikan begitu saja, melainkan sudah melalui proses pengolahan dan telah digarami terlebih dahulu.

Tidak mengherankan apabila 30 gram kaviar saja bisa dihargai sekitar Rp1,5–Rp3 juta. Sedangkan untuk 50 gram bisa mencapai belasan juta rupiah. Hal ini membuat kaviar hanya ditargetan pada kalangan orang-orang tertentu saja.

Namun, mungkin banyak orang yang penasaran mengapa kaviar bisa memiliki harga yang sangat mahal. Hal ini sangat mungkin terjadi karena beberapa alasan ilmiah berikut ini.

1. Hanya menggunakan telur dari kelompok ikan sturgeon saja

ilustrasi ikan sturgeon (tnaqua.org)

Kaviar mungkin sekilas hanya dikenal sebagai telur ikan saja, sehingga memunculkan rasa penasaran mengapa bisa harganya justru selangit. Sebetulnya, kaviar memang hanya dapat berasal dari jenis ikan sturgeon saja. Namun, dilansir House of Caviar and Fine Foods, ternyata ada sajian telur ikan yang menyerupai kaviar dan biasanya berasal dari jenis-jenis, seperti salmon, cod, tuna, dan beberapa jenis lainnya yang memiliki tampilan mirip sturgeon.

Sebetulnya memang telur ikan yang dihasilkan ikan-ikan tersebut memiliki cita rasa asin dan mirip kaviar. Namun, tak bisa diklaim resmi sebagai kaviar yang asli. Penyajian kaviar asli hanya berasal dari jenis ikan sturgeon saja.

Baca Juga: 5 Ragam Kaviar Asal Rusia yang Bikin Hidangan Makin Mewah dan Lezat

2. Proses perkembangbiakan ikan sturgeon yang sulit

ilustrasi ikan sturgeon (Youtube.com/Noal Farm)

Jenis ikan sturgeon yang digunakan untuk memperoleh kaviar jelas memiliki proses perkembangbiakan yang tidak mudah. Hal ini disebabkan oleh beragam faktor, entah itu lingkungan yang tercemar, eksploitasi berlebihan, hingga proses reproduksi yang memang tak sebentar.

Mengutip Wisconsin, seekor ikan sturgeon bisa mencapai kematangan seksual saat mencapai usia 24–26 tahun dengan panjang sekitar 55 inch. Setelah itu, jenis ikan sturgeon baru akan bertelur sekitar sekali dalam empat, lima, atau enam tahun setelahnya.

3. Ketersediaannya yang terbatas

ilustrasi ikan sturgeon (columbian.com)

Ikan jenis sturgeon memang dianggap sebagai spesies yang spesial, apalagi dengan produksi kaviar di dalamnya. Hal ini tak heran menyebabkan banyak orang mengeksploitasi ketersediaan telur ikan hingga dagingnya. Padahal, sebetulnya hal ini bisa diatasi bisa pemanfaatannya sesuai dengan aturan.

Kolombia bahkan pernah menjadi salah satu negara yang memberlakukan aturan khusus mengenai pengonsumsian jenis ikan sturgeon ini. Melansir Kiro 7, pihak resminya telah memberlakukan pelarangan bagi orang dewasa untuk mengonsumsi kaviar lebih dari delapan sajian kaviar sturgeon setiap bulannya, serta ibu hamil yang tidak diperkenankan mengonsumsi kaviar lebih dari tujuh kali. Salah satu alasannya tentu untuk mencegah adanya eksploitasi berlebihan dari ikan sturgeon.

4. Khasiat luar biasa yang dimiliki kaviar

ilustrasi kaviar (pexels.com/Ruslan Khmelevsky)

Berbicara mengenai kaviar memang tak akan lengkap apabila tak menjabarkan khasiat yang dimilikinya. Kaviar secara luar biasa menyimpan beragam manfaat penting yang sangat berguna untuk tubuh.

Dilansir Cleveland Clinic, kaviar memiliki manfaat baik dengan kandungan omega 3 yang tinggi, sehingga bermanfaat untuk memperbaiki mood dan menjaga kesehatan otak. Jelas saja hal ini membuat kaviar menjadi salah satu sajian yang cukup diburu untuk memperoleh khasiat baiknya.

Baca Juga: 5 Manfaat Kaviar Ikan Bagi Kesehatan, Lebih dari Sekadar Mewah!

Verified Writer

Salsabila Manlan

Jangan bosan menebarkan ilmu baru pada sesama!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya