5 Alasan Ilmiah Mengapa Kucing dan Anjing Seakan Sulit Akur, Kok Bisa?
Keduanya identik sebagai ikon permusuhan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mendengar istilah anjing dan kucing mungkin yang akan sekilas terlintas dalam benar orang-orang adalah perseteruannya. Memang tak dapat dipisahkan begitu saja stigma bahwa anjing dan kucing ibaratkan musuh bebuyutan. Ini semakin diperkuat dengan adanya serial kartun yang menggambarkan bahwa mereka selalu ribut.
Meski demikian, tentu ada alasan tersendiri mengapa kucing dan anjing bisa dianggap sebagai musuh bebuyutan. Ternyata beberapa alasan berikut ini bisa menjadi penyebab dari hal tersebut sampai terjadi.
1. Gestur tubuh yang bisa bermakna berbeda
Meski sama-sama menjadi hewan peliharaan yang gemar berdiam diri di dalam rumah, nyatanya antara anjing dan kucing tidaklah sama. Keduanya bahkan merupakan hewan yang memiliki gestur tubuh sangat berbeda, bahkan dapat dibilang berlawanan.
Dilansir Vet Street, anjing yang sedang merasa rileks akan cenderung menunjukkan mulut terbuka sebagai gestur tubuhnya, sementara kucing justru sebaliknya. Ada pula gestur tubuh berupa menggoyangkan ekor sebagai tanda bahagia dari anjing, sementara bagi kucing justru merupakan kondisi di mana mereka merasa terancam. Perbedaan gestur inilah yang membuat mereka jadi mudah mengalami konflik.
Baca Juga: 5 Alasan Ilmiah Mengapa Kucing Enggan Mengurus Anaknya, Baby Blues?
Baca Juga: Kenapa Kucing Suka Tidur di Kamar Mandi? Ini Jawabannya
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.