TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Buku Sejarah Ini Memiliki Dampak yang Signifikan di Masa Depan

Pernah membaca salah satunya?

bl.uk

Kalian mungkin tidak mengetahuinya, tetapi buku sempat memiliki peran yang penting dalam perkembangan sejarah manusia. Buku yang dimaksud bukan hanya Alkitab, Manifesto Komunis, atau Mein Kampf. Nyatanya, ada banyak magnum opus yang terletak di bawah radar tetapi memiliki efek yang signifikan sampai hari ini.

Berikut 8 buku dari masa lalu yang tidak hanya mengubah sejarah tetapi juga memiliki dampak yang signifikan di masa depan.

1. The Pilgrim's Progress (John Bunyan)

victoriancollections.net.au

The Pilgrim's Progress from This World to That Which Is to Come adalah kisah tentang seorang pria Kristen yang meninggalkan Kota Kehancuran untuk menemukan Kota Surgawi di Gunung Sion. Dengan kata lain, buku ini adalah alegori tentang perjalanan religius dari Bumi ke Surga.

Pada saat penerbitannya di tahun 1678, buku ini langsung menjadi hit instan dan membuat pengarangnya, John Bunyan, terkenal. Lucunya, Bunyan menulis sebagian besar buku ini dari penjara, setelah menghabiskan masa hukuman selama 12 tahun di dalamnya.

Seperti dilansir laman SparkNotes, The Pilgrim's Progress telah diterjemahkan ke lebih dari 200 bahasa — lebih dari buku manapun selain Alkitab — dan menjadi salah satu buku yang paling banyak dibaca dalam bahasa Inggris.

Baca Juga: Wajib Baca, 6 Buku Ini Bisa Ubah Perspektif Kamu terhadap Dunia

2. Bruges-la-morte (Georges Rodenbach)

fr.wikisource.org

Bruges-la-morte atau The Dead Bruges adalah sebuah novel pendek yang diterbitkan oleh Georges Rodenbach pada tahun 1892. Novel ini mengambil latar tempat di kota Bruges, Belgia, di mana seorang pria bernama Hugues Viane pindah ke sana setelah istrinya meninggal. 

Setelah kematian istrinya, Viane benar-benar dilanda kesedihan dan hidup dalam keputus-asaan walau ia mendapatkan harta warisan dari istrinya. Namun, dia bertemu gadis lain, tetapi — SPOILER — akhirnya mencekiknya karena tidak mirip seperti istrinya yang sudah meninggal. 

Buku ini menerima cukup banyak kesuksesan pada saat dirilis, tetapi menjadi terkenal karena beberapa alasan yang berbeda. Salah satunya, dan mungkin yang paling penting, adalah karena Bruges-la-morte menjadi karya fiksi pertama yang diilustrasikan dengan foto-foto (sebagian besar foto kota Bruges sendiri).

Ada juga kemungkinan kalau buku ini telah menjadi inspirasi bagi Vertigo karya Alfred Hitchcock, novel klasik lainnya, serta menjadi salah satu novel simbolis paling signifikan yang pernah ditulis.

3. I Ching (Fu Xi)

smotribudusheye.online

Dikatakan kalau penulis I Ching (atau Yi Jing), Fu Xi telah memerintah Tiongkok kuno selama tahun 8000 - 7500 SM. Menurut legenda Tiongkok, Fu Xi dihormati sebagai salah satu leluhur manusia bersama dengan Nuwa. Hal ini, tentunya, menjadikan I Ching sebagai salah satu teks tertua yang pernah ada.

I Ching berisi nubuat yang diwakili oleh serangkaian garis biner yang disebut heksagram. Cara menggunakannya adalah, misalnya, dengan membakar cangkang kura-kura dan menafsirkan celah-celah yang berbentuk heksagram, kemudian membaca interpretasi yang tertulis dalam I Ching untuk menafsirkan artinya.

Selain ramalan, buku ini juga mengandung filsafat (garis-garis dalam heksagram sendiri mewakili yin dan yang) yang memengaruhi Konfusianisme, Taoisme, dan Budha. Bahkan, gambar trigram (Pa Kua) — setengah heksagram — masih dapat ditemukan di banyak tempat, mulai dari bendera Korea Selatan hingga logo Dharma Initiative.

4. Bhagavad Gita

dailymotion.com

Bhagavad Gita, yang biasanya hanya disebut Gita, adalah sebuah kitab suci yang terkandung dalam epos Hindu, Mahabharata. Ayat-ayat Gita, yang bisa dibilang merupakan bagian terpenting dari Mahabharata, mengaitkan kearifan filosofis dan teologis Krishna dengan sosok protagonis dalam Mahabharata, Arjuna.

Selain memengaruhi bidang filsafat dan agama, karya ini juga telah memengaruhi begitu banyak orang penting, mulai dari mereka yang religius sampai non-religius. Bahkan orang-orang seperti Albert Einstein, Aldous Huxley, dan Carl Jung memuji karya ini.

Mungkin yang paling terkenal dari mereka adalah J. Robert Oppenheimer, seorang ahli fisika yang memimpin Proyek Manhattan selama Perang Dunia II.

Melansir dari jurnal The "Gita" of J. Robert Oppenheimer, pada tanggal 16 Juli 1945, tepat setelah melihat tes pertama bom atom di Alamogordo, Oppenheimer mengutip ayat dari Gita: "Sekarang aku menjadi kematian, penghancur dunia."

Selain Oppenheimer, Mahatma Gandhi juga memberikan apresiasi terhadap Gita dengan menyebutnya sebagai "kamus spiritual."

5. The Golden Ass (Apuleius)

udjat.pt

Metamorphoses, tetapi lebih dikenal sebagai The Golden Ass (Asinus aureus), diterbitkan oleh penulis Latin, Apuleius, di sekitar akhir abad ke-2 M. Karya ini adalah sebuah cerita lucu tentang seorang pria bernama Lucius yang mencoba mengubah dirinya menjadi seekor burung dan akhirnya menjadi keledai.

Setelah menjadi keledai, Lucius harus melakukan perjalanan untuk membebaskan dirinya sendiri dari penjara jasmani dengan bergabung ke dalam sebuah sekte rahasia. 

Buku ini penting karena beberapa alasan. Pertama, karena buku ini adalah salah satu novel picaresque (novel yang menceritakan petualangan aneh dengan sosok pahlawan yang nyentrik). Sebagai contoh, karya-karya awal Charles Dickens memakai bentuk ini. Kedua, The Golden Ass adalah satu-satunya novel Latin yang masih "bertahan hidup" dalam versi utuhnya

6. Metamorphoses (Ovid)

edsitement.neh.gov

Sebagai magnum opus dari penyair Ovid, Metamorphoses adalah sebuah sajak yang, dikatakan, menggambarkan kisahnya sendiri. Karya ini menghadirkan lebih dari 15 buku dan 250 mitos di mana semuanya berhubungan dengan metamorfosis. Metamorphoses terbit sekitar 8 M, tahun yang sama ketika Ovid diasingkan dari Kota Roma.

Mitos-mitosnya, yang disajikan dengan tajam seperti apa adanya, terus hidup melalui banyak penulis terkenal seperti John Milton, Dante, dan Geoffrey Chaucer. Bahkan William Shakespeare tidak hanya mendasarkan kisah Romeo & Juliet pada mitos Ovid yang berjudul Pyramus & Thisbe, tetapi juga merujuk mitos lainnya ke dalam beberapa lakonnya. 

7. Novum Organum (Francis Bacon)

xenotheka.delbeke.arch

Francis Bacon adalah salah satu filsuf Inggris yang paling terkenal. Pada puncak kreativitasnya, ia melahirkan karya Novum Organum (dalam bahasa Inggris, New Instrument) pada tahun 1620.

Buku ini adalah sebuah risalah tentang filsafat alam, suatu subjek yang dewasa ini kita sebut sebagai sains. Dalam karya itu, Bacon menguraikan sistem filsafat yang menurutnya lebih unggul daripada cara Aristotelian yang dianggapnya terlalu tradisional. Lewat karyanya ini, metode Baconian lahir, sehingga membuatnya terkenal dan dipuji sebagai bapak empirisme.

Lebih penting lagi, karyanya telah menginsporasi ide-ide revolusioner yang telah dikembangkan oleh para pemikir sains sejak saat itu. Jika kalian sudah mengenal metode Baconian sebelumnya maka kalian seharusnya menyadari kalau pemikiran yang terkandung dalam Novum Organum telah merintis kelahiran metode ilmiah modern.

Baca Juga: Wajib Tahu, 16 Buku Ini Telah Membentuk Sejarah Dunia Modern

Verified Writer

Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya