TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menurut Berbagai Mitologi, Inilah 8 Cara untuk Meraih Keabadian

Dari meminum ambrosia sampai menyentuh Cawan Suci

annebaring.com

Sejak awal peradaban, umat manusia selalu takut dengan kematian. Tentunya, keinginan untuk menghindari kematian bersifat universal, entah karena rasa takut akan sakit, haus akan pengetahuan, atau sekadar mencintai hidup. Oleh karena itu, manusia selalu mendambakan keabadian, walau banyak filsuf yang cenderung melihat keabadian sebagai kutukan.

Meski begitu, keabadian telah lama membuat kita, manusia, terpesona dan karena itu terkait dengan sebagian besar mitologi di seluruh dunia. Dalam berbagai mitologi, ada beberapa cara untuk memperoleh keabadian. Apa sajakah itu? Mari kita simak daftarnya di bawah ini.

1. Mitologi Yunani: Memancing kemarahan dewa dan meminum ambrosia

ancient-origins.net

Kisah mitologi Yunani dipenuhi dengan "hukuman langit" yang dijatuhkan kepada manusia yang angkuh dan mencoba menentang dewa. Banyak dari mereka yang dihukum dengan keabadian, salah satunya adalah raja Ephyra bernama Sisyphus.

Seperti dilansir dari World History Encyclopedia, di masa mudanya Sisyphus mencoba menipu Zeus dan bahkan menjebak lalu memukuli personifikasi kematian, Thanatos.

Karena perbuatannya, Sisyphus dihukum untuk menggulingkan batu besar ke atas bukit setiap hari, hanya untuk melihatnya terjatuh setiap malam. Ia harus menjalani hukuman ini seumur hidupnya di dunia bawah.

Kisah lainnya melibatkan Raja Ixion yang membunuh ayah mertuanya sendiri lalu pergi ke Zeus untuk meminta ampunan. Saat berada di Gunung Olympus, Ixion malah mencoba memperkosa Hera. Zeus yang mengetahui hal ini langsung menghukum Ixion dengan mengikatnya ke roda api yang menyala selamanya.

Selain memancing amarah dewa, keabadian juga bisa didapatkan dengan meminum ambrosia. Ambrosia sendiri adalah minuman para dewa Yunani sekaligus sumber keabadian mereka. Dikatakan kalau rasanya seperti madu.

Beberapa manusia diberi hak istimewa untuk meminumnya, seperti Heracles. Sedangkan beberapa manusia mencoba mencurinya dan akhirnya dihukum, seperti Tantalus. Yang lain hampir mencicipinya tetapi gagal di saat-saat terakhir, seperti Tydeus. Athena awalnya akan memberikan ambrosia kepadanya, sampai ia melihat Tydeus sedang memakan otak manusia.

2. Mitologi Nordik: Memakan apel emas

norse-mythology.org

"Apel Emas" adalah buah yang dijaga oleh dewi awet muda Nordik, Iðunn (Idun). Semua dewa Nordik membutuhkan apel itu untuk mempertahankan keabadian dan paras mudanya, mengingat mereka tidak abadi seperti dewa dalam mitologi lainnya.

Suatu hari, Idun ditipu oleh Loki. Ia dan apelnya diberikan kepada raksasa Þjazi (Thiassi). Para dewa Nordik pun menjadi tua dan lemah, sampai mereka memaksa Loki untuk mengambil kembali Idun dan apelnya. Loki pun mengubah dirinya menjadi elang, lalu membawa Idun dan apelnya kembali.

3. Mitologi Tiongkok: Memakan persik abadi

chinawoodsstore.com

Dikatakan kalau Kaisar Giok dan istrinya, Xi Wangmu, adalah sosok yang menanam pohon "Persik Keabadian" (xiāntáo) yang akan berbuah setiap 3.000 tahun sekali. Dikisahkan kalau Sang Raja Kera, Sun Wukong, terpilih sebagai pelindung persik itu, sampai akhirnya memakan salah satunya dan mendapatkan 1.000 tahun kehidupan.

Sun Wukong pun melarikan diri sampai akhirnya ditangkap. Tentu saja, karena dia juga menelan "Pil Keabadian," ia tidak dapat dieksekusi. Dia akhirnya pergi berperang melawan Surga sampai para dewa harus meminta bantuan Buddha, yang berhasil menipu Sun Wukong dan mengurungnya selama lima abad.

Setelah bebas, Sun Wukong melanjutkan perjalannya seperti yang diceritakan dalam Journey to the West. Menurut mitologi Tiongkok kuno, hanya ada dua manusia yang pernah memakan persik itu, yaitu Raja Mu dari Zhou dan Kaisar Wu dari Han.

Baca Juga: 5 Fakta Seputar Zeus, Raja Para Dewa dalam Mitologi Yunani Kuno

4. Mitologi Taoisme: Menelan cinnabar

science.howstuffworks.com

Cinnabar adalah bijih merkuri yang menjadi bahan utama untuk membuat ramuan keabadian atau huandan ("Elixir Siklus"). Para Taois percaya kalau menelan bahan-bahan tertentu, seperti cinnabar atau emas, akan membersihkan tubuh mereka dari ketidaksempurnaan yang dalam prosesnya akan memberikan mereka keabadian.

Sayangnya, sebagian besar benda itu beracun. Banyak orang yang meninggal saat mencobanya, termasuk para kaisar Dinasti Tang. Akhirnya, gagasan "Alkimia Eksternal" ini diubah menjadi "Alkimia Internal," sebuah cara memanfaatkan energi alami dari dalam tubuh seseorang melalui yoga dan praktik lainnya dengan harapan untuk mendapatkan keabadian.

5. Mitologi Jepang: Memakan putri duyung 

ancient-origins.net

Dalam mitologi Jepang, ada makhluk yang mirip putri duyung yang dikenal sebagai ningyo. Secara harfiah berarti "manusia ikan," ningyo biasanya digambarkan sebagai persilangan antara monyet dan ikan mas. Mereka hidup di laut dan sering dianggap sebagai simbol kesialan.

Salah satu mitos Jepang mengisahkan seorang gadis yang dikenal sebagai Yaobikuni. Menurut mitos tersebut, ayahnya tidak sengaja membawakannya daging ningyo. Dia pun memakannya dan dikutuk dengan keabadian.

Setelah menderita selama bertahun-tahun karena suami dan anak-anaknya meninggal di hadapannya, Yaobikuni akhirnya mengabdikan hidupnya untuk Buddha dan menjadi seorang biarawati. Mungkin karena kesuciannya, dia diizinkan mati pada usia 800 tahun.

6. Mitologi Sumeria: Memakan tanaman keabadian

lebanonuntravelled.com

Dalam Epic of Gilgamesh, dikisahkan kalau sang raja Uruk, Gilgamesh, berkelana untuk mencari sumber keabadian setelah melihat temannya, Enkidu, meninggal. Pencariannya membawan Gilgamesh ke hadapan Utnapishtim, leluhurnya yang mirip dengan sosok Nuh dalam ajaran Abrahamik, yang dianugerahi keabadian oleh para dewa.

Utnapishtim memberi tahu Gilgamesh kalau keabadiannya adalah hadiah istimewa dari para dewa. Namun, ada tanaman yang asal dan spesiesnya tidak diketahui, yang mungkin dapat dimakan untuk mendapatkan kehidupan yang kekal. Penjelasannya mirip dengan tanaman buckthorn atau boxthorn, tergantung pada sumbernya.

Namun setelah menemukannya, Gilgamesh menjadi lengah dan membiarkan seekor ular memakan tanamannya. Hal ini menjadi penjelasan mengapa ular bisa mengganti kulitnya.

7. Mitologi Hindu: Mengonsumsi amrita

kumbhonline.com

Amrita adalah kata Sansekerta yang secara harfiah berarti "keabadian." Pada awalnya, para dewa Hindu (Deva) adalah makhluk fana yang kehilangan keabadian karena sebuah kutukan. Mereka pun mencari cara untuk memperoleh kehidupan kekal.

Mereka pun bekerja sama dengan musuh mereka, Asura atau anti-dewa, untuk mengaduk Lautan Susu dan menciptakan sebuah nektar yang disebut amrita. Para dewa akhirnya menipu Asura agar tidak meminumnya. Mereka meminta Wisnu agar menyamar sebagai dewi wanita yang bisa menanamkan nafsu tak terkendali di hati siapa pun, termasuk Asura.

Baca Juga: 7 Praktik Inses Paling Populer dalam Mitologi Yunani Kuno

Verified Writer

Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya