TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Fakta tentang 'Holocaust' Kulit Hitam yang Dilakukan oleh Nazi

Tidak kalah kejam dengan Holocaust Yahudi

economist.com

Ketika sedang membicarakan penganiayaan rasial yang dilakukan oleh rezim Nazi, sebagian besar orang pasti langsung menyebutkan Holocaust. Seperti yang diketahui bersama, jika Holocaust sendiri adalah sebuah genosida sistematis yang menimpa orang Yahudi. Namun, mereka bukanlah satu-satunya golongan yang menderita di bawah gagasan superioritas ras yang digaungkan oleh Adolf Hitler.

Nyatanya, Nazi juga memutuskan untuk membersihkan dunia dari siapa pun yang tidak sesuai dengan cita-cita Arya mereka, termasuk para orang kulit hitam. Mirisnya lagi, kisah-kisah tentang orang kulit hitam yang kehilangan nyawa sebelum, selama, dan setelah Perang Dunia II seringkali tertutup Holocaust sehingga dilupakan oleh para sejarawan. 

1. Pendirian kamp konsentrasi di Afrika

p-crc.org

Bertahun-tahun sebelum rezim Nazi berkuasa, tentara Jerman sudah melakukan genosida bermotif rasial terhadap orang Afrika. Ketika Jerman menjajah Afrika Barat Daya, mereka membuat beberapa kamp kematian di wilayah yang sekarang menjadi Namibia.

Pada tahun 1904, Jenderal Lothar von Trotha memberi perintah, jika semua penduduk lokal di sana, termasuk wanita dan anak-anak harus dimusnahkan untuk memberikan 'tempat' bagi penduduk Jerman. Hanya dalam tiga tahun, tentara Jerman telah memusnahkan sekitar 80 persen suku Herero dan 50 persen suku Nama yang hidup di sana.

Para tentara Jerman sangat bangga dengan 'penaklukan' ini, sampai-sampai meminta teman-temannya untuk mendokumentasikannya. Pada saat itu, Adolf Hitler masih remaja sehingga tidak satu pun dari kejahatan mengerikan ini yang terkait dengan Nazi.

2. Anak haram Rhineland dan Rassenschande

commons.wikimedia.org/German Federal Archives

Setelah Perang Dunia I berakhir, Sekutu dan Jerman menandatangani Perjanjian Versailles. Salah satu aturannya adalah membuat pasukan Sekutu ditempatkan di wilayah Rhineland, di mana sebagian besar dari mereka adalah orang kulit hitam dari koloni Prancis di Afrika.

Tak lama kemudian, ratusan wanita Jerman memiliki bayi dari hubungan dengan tentara Afrika. Ini menyebabkan mereka melahirkan sosok multiras pertama yang pernah dilihat oleh publik Jerman. Melansir dari BBC, anak-anak ini pun dijuluki "anak haram Rhineland".

Publik sangat marah dan pemerintah Jerman mulai menyebarkan propaganda yang menyebutkan, jika wanita Jerman telah diperkosa oleh tentara Afrika. Mereka pun menganggap kalau para 'anak haram' itu adalah keturunan kotor dan tidak layak untuk hidup.

Dalam autobiografinya, Mein Kampf, Hitler menyalahkan orang Yahudi karena telah membawa orang kulit hitam ke Jerman untuk mengotori kemurnian ras Arya. Setelah Hitler naik ke atas tampuk kekuasaan, Nazi langsung mendorong gagasan Rassenschande atau "polusi rasial."

Mereka pun membuat Undang-undang Nuremberg tahun 1935 yang isinya melarang orang Arya untuk melakukan hubungan seksual atau menikahi orang non-Arya, termasuk kulit hitam.

Baca Juga: 4 Kamp Pemusnahan Nazi, Saksi Bisu Holocaust yang Memilukan

3. Propaganda Nazi

hmd.org.uk

Seperti yang diketahui, propaganda memainkan peran besar dalam memengaruhi perspektif orang Jerman tentang kondisi negeri mereka. Hal ini juga termasuk kondisi orang Afrika yang saat itu dijajah oleh Jerman, di mana mereka sangat teraniaya. Sebaliknya, pemerintah Jerman malah menampilkan persahabatan antara orang Afrika dan Jerman.

Salah satunya adalah poster di atas yang menunjukkan seorang wanita Jerman sedang merangkul wanita Afrika. Namun setelah Perang Dunia I berakhir, Jerman kehilangan banyak wilayah koloni mereka. Setelah kebangkitan Reich Ketiga di tahun 1930-an, sutradara Nazi mulai membuat film untuk mengingatkan publik tentang sejarah penjajahan Jerman di Afrika.

Salah satu tujuannya adalah untuk mendapatkan kembali wilayah koloni di Afrika sambil menggaungkan gagasan lebensraum. Singkatnya, mereka ingin menumbuhkan ketertarikan penduduk Jerman dengan ide tersebut melalui film-film propaganda ini.

4. Pembunuhan dan sterilisasi

manufacturingrace.org

Seorang antropolog Nazi bernama Dr. Wolfgang Abel pernah menjalankan tes pada anak-anak Afro-Jerman dan Asia Jerman. Ia mengklaim kalau sebagian besar dari mereka itu agresif, psikotik, dan secara genetik lebih rendah dari anak-anak Arya. Dia juga mengklaim kalau wanita Jerman yang telah melahirkan mereka akan menjadi 'rusak'.

Pada tahun 1937, Gestapo diperintahkan untuk mengumpulkan orang kulit hitam untuk dibunuh, disterilkan, atau digunakan dalam eksperimen ilmiah. Mengutip Holocaust Encyclopedia, orang kulit hitam non-Jerman yang kebetulan berada di Jerman pada saat itu akan dibunuh atau dipenjara alih-alih diizinkan kembali ke negara asalnya.

5. Kebun binatang manusia

dailymail.co.uk

Orang-orang kulit hitam dari wilayah koloni Jerman sering diberitahu kalau "tanah air Jerman" adalah tempat yang indah. Namun begitu sampai di sana, mereka tidak diberi kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan pada umumnya. Mirisnya lagi, mereka semua harus bekerja sebagai aktor di dalam "kebun binatang manusia".

Ketika mereka melakukan pertunjukkan seperti binatang, orang-orang Jerman yang menontonnya akan tertawa dan mengejek orang-orang Afrika ini. Menurut data dari Deutsche Welle, sekitar 400 kebun binatang manusia ada di Jerman hingga tahun 1930-an.

6. Kekejaman selama kampanye Afrika

britannica.com

Buku sejarah selalu mengingatkan, jika warga sipil yang menjadi korban selama pemboman di London dan kota besar lainnya di Eropa. Namun, tak banyak dari mereka yang membahas jumlah korban selama kampanye Afrika di Perang Dunia II.

Menurut United States Holocaust Memorial Museum, sekitar satu juta tentara Eropa tewas atau terluka selama kampanye di Afrika Utara. Beberapa orang berpendapat kalau medan perang itu telah menjadi kuburan masal bagi warga sipil di sana, walau hanya sedikit sejarawan yang berminat untuk membahasnya.

Baca Juga: 8 Trik Bertahan Hidup yang Dilakukan Orang Yahudi Selama Holocaust

Verified Writer

Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya