TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Tindakan Kemalasan Paling Ekstrem dalam Sejarah Manusia, Kok Bisa?

Ternyata Da Vinci suka menunda pekerjaannya lho!

bbc.com

Sebagai manusia, kita semua rentan terhadap kemalasan. Misalnya saja kita seharusnya menulis artikel, tetapi malah lelap tertidur atau asyik bermain video game. Intinya adalah setiap orang sesekali memanjakan sisi malasnya sendiri.

Namun, sementara kalian memanjakan sisi malas kalian, beberapa orang di bawah ini justru mendedikasikan hidup mereka untuk tindakan kemalasan yang ekstrem. Berikut 6 contoh kasus tindakan kemalasan yang paling ekstrem dalam sejarah manusia.

1. John Smith selamat dari eksekusi karena algojonya sibuk berpesta

thoughtco.com

John Smith adalah salah satu orang yang membantu pendirian koloni di wilayah Jamestown, Virginia. Ia juga adalah orang Inggris yang pertama kali bertemu Pocahontas, sosok yang di kemudian hari akan dipopulerkan oleh Disney. Namun, walau telah berkontribusi dalam pembukaan Dunia Baru, sayangnya dia tidak disukai oleh rekan-rekannya di Jamestown.

Selama berada di sana, rekan-rekan penjajahnya memutuskan untuk mengeksekusinya. Dua kali mereka mencoba mengeksekusinya, tetapi gagal. Pertama, Smith berhasil selamat dari eksekusi ketika gubernur baru di koloni itu mengirimkan surat pengampunan dan menganggap kalau nyawanya masih berharga. 

Ketika akan dieksekusi untuk kedua kalinya, Smith yang beruntung berhasil lolos lewat kecerdasannya sendiri. Seperti yang dilansir dari laman Britannica, dia melarikan diri ketika algojonya terlalu sibuk berpesta sampai mabuk.

Berkat penundaan eksekusi yang mereka lakukan, Smith hidup dan berhasil memetakan wilayah Amerika Utara sejauh 4.000 kilometer, yang nantinya akan membentuk gelombang eksplorasi baru ke Benua Amerika.

2. Lord Melbourne terlalu malas untuk seorang Perdana Menteri Inggris

npg.org.uk

Di Inggris, kelas sosial adalah segalanya. Meskipun kalian adalah orang yang tidak berguna, kalian masih dapat berhasil jika dilahirkan di dalam keluarga bangsawan. Perdana Menteri Inggris di abad ke-19, Lord Melbourne (William Lamb Melbourne), membuktikan hal ini. 

Dikenal sebagai, mungkin, orang paling malas dalam sejarah, Melbourne menjadi perdana menteri secara tidak sengaja dan kemudian "tidur" selama tujuh tahun dalam catatan sejarah Inggris. Perlu diketahui kalau sepanjang hidupnya Melbourne gagal melakukan banyak hal.

Bisa dibilang kalau kenaikannya ke kursi perdana menteri juga karea kemalasannya. Menurut Independent, pada saat itu Lord Grey menolak jabatan itu dan Lord Melbourne adalah satu-satunya orang yang disetujui oleh faksi-faksi yang sedang bertikai dalam House of Commons, tepatnya karena dia tidak pernah melakukan apa pun. 

Ketika menjadi perdana menteri, Lord Melbourne menghabiskan setiap pertemuan, debat, bahkan rapat dengan tidur dan biasanya akan mendengkur begitu keras sampai orang lain tidak dapat mendengar suaranya sendiri.

Politikus dan Perdana Menteri Inggris di kemudian hari, Benjamin Disraeli, sampai mengatakan kalau Melbourne dapat "menyingkirkan sebuah imperium," dan akhirnya digantikan pada tahun 1841 demi kebaikan Kerajaan Inggris.

Baca Juga: Gak Banyak yang Tahu, Ini 5 Kisah Cinta Tak Biasa Para Filsuf Dunia

3. Pemilik krematorium terlalu malas untuk membakar jenazah yang dikirim kepadanya

timesfreepress.com

Bayangkan hal ini sesaat: kalian menjadi pemilik krematorium, tetapi alat krematorium kalian baru saja rusak, apa yang akan kalian kerjakan? Jika kalian ingin memperbaikinya maka selamat, kalian masin menjadi orang waras. Sayangnya, Ray Brent Marsh jelas bukan tipe orang seperti itu. 

Menurut New York Times, ketika krematoriumnya rusak pada akhir 1990-an, Marsh memutuskan kalau ia tidak akan memperbaikinya dan diam-diam mengubur jenazah yang dikirim kepadanya di halaman belakang rumahnya. Parahnya lagi, ia hanya memberi keluarga dari jenazah tersebut guci-guci yang diisi dengan debu beton.

Itu benar, Marsh sangat malas sampai-sampai dia lebih suka melakukan pekerjaan yang lebih sulit — menggali lubang dan mengubur mayat — daripada yang lebih mudah, yakni mengangkat telepon dan memanggil tukang reparasi krematorium. Dia tidak melakukan hal ini satu atau dua kali saja.

Ketika polisi akhirnya menggerebek tempat itu pada tahun 2004, mereka menemukan lebih dari 320 jasad manusia yang membusuk. Karena penampilan dan kebiasaan malasnya, Marsh pun dijatuhi hukuman 12 tahun penjara oleh pengadilan setempat.

4. Kamus Bahasa Inggris Oxford kadaluarsa terlebih dahulu sebelum dirilis

indiatoday.in

Menyusun Kamus Bahasa Inggris Oxford (OED) akan selalu menjadi tugas yang monumental. OED yang lengkap berisi sekitar 228.130 kata yang tersebar di 20 volume berbeda. Ketika penerbit OED pertama menerima kontrak pada tahun 1879, diperkirakan kalau kompilasi kamus ini akan selesai dalam waktu 10 tahun.

Namun orang-orang yang mengerjakan kamus ini justru menunda-nunda pekerjaan mereka. Melansir dari BBC, lima tahun setelah mendapat kontrak, para kompiler hanya mengerjakan kamus itu sampai kata "ant."

Seharusnya hal itu menjadi cambukan yang bisa membuat mereka bekerja lebih keras. Sebaliknya, pada tahun 1889 mereka belum menyentuh huruf "z" sama sekali. Setelah 10 tahun pengerjaannya, mereka hampir tidak bisa keluar dari alfabet awal.

Pada saat mereka duduk dan akhirnya menulis entri untuk "Zzz," abad ke-19 telah berakhir, Ratu Victoria meninggal, Perang Dunia I mulai dan berakhir, musik jazz muncul, dan Wall Street akan segera runtuh. Ya, mereka baru selesai menyelesaikan volume pertamanya pada tahun 1928.

Saat diterbitkan, jelas sekali kalau kamus ini sudah ketinggalan zaman. Berkat penundaan "epik" yang mereka lakukan, para editor OED dipaksa untuk segera membuat edisi keduanya secepat mungkin.

5. Seorang murid yang menunda pertanyaan penting kepada Buddha

faster.kr

Lahir dan mendapatkan "pencerahan" jauh sebelum Yesus Kristus menyebarkan agama Kristen, Siddhartha Gautama (alias Sang Buddha) telah menciptakan agama global yang saat ini dianut oleh sekitar 500 juta orang di seluruh dunia.

Dengan kata-katanya yang penuh makna, kalian mungkin berharap kalau murid-murid Buddha telah bertanya kepadanya tentang segala sesuatunya secara mendetail. Namun kalian salah. Berkat kemalasan muridnya yang bernama Ananda, masih ada hal-hal yang sangat penting yang belum kita ketahui tentang sumpah Bodhisattva sampai hari ini.

Melansir dari laman Foundation for the Preservation of the Mahayana Tradition, menjelang akhir hidupnya Sang Buddha menjatuhkan "bom" teologis pada Ananda. Sejak saat itu, sumpah minor tidak diperlukan dalam penahbisan, hanya yang utama. Satu-satunya masalah adalah, Ananda tidak tahu yang mana sumpah utama dan mana yang minor.

Ananda pun memutuskan kalau ia bisa menunggu dan menanyakannya nanti. Dia terus memikirkan hal itu sampai Sang Buddha wafat dan membawa jawabannya ke Nirvana. Karena penundaan ini, tidak ada seorang pun penganut Buddha dalam 2.500 tahun terakhir yang tahu apakah mereka mengucapkan sumpah yang benar atau tidak. 

Karena tidak ingin melewatkan sumpah yang utama, mereka pun mengatakan semua sumpahnya, dengan susah payah menyadari bahwa sebagian besar darinya sama sekali tidak perlu.

Baca Juga: Mengagetkan! 7 Kasus Pembunuhan Figur Publik Secara Tiba-tiba

Verified Writer

Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya