TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Inilah 7 Fakta Sejarah Banda Neira yang Mungkin Belum Kamu Ketahui

Di balik keindahannya, kepulauan ini punya sejarah kelam

ourtraveltip.com

Tentu kalian tahu Banda Neira, sebuah gugusan kepulauan nan indah dengan pasir putihnya yang menawan. Selain dikenal dengan garis pantainya yang indah, kepulauan ini pernah termasyhur namanya di kalangan Bangsa Eropa karena buah pala-nya.

Namun di balik keindahannya, kepulauan ini menyimpan cerita kelam karena selama lebih dari seabad menjadi area pertempuran para penjajah demi memperebutkan perdagangan pala. Berikut ini adalah 7 fakta sejarah di balik keindahan Kepulauan Banda Neira yang mungkin belum kalian ketahui yang didapat dari buku Sejarah Maluku karangan Des Alwi.

1. Menjadi medan pertempuran antara serdadu Belanda, Inggris, dan Rakyat Banda selama berabad-abad

cagarbudaya.kemdikbud.go.id

Orang-orang Portugis adalah Bangsa Eropa yang pertama kali mengetahui keberadaan kepulauan rempah-rempah ini. Namun mereka datang ke Banda Neira hanya untuk melakukan transaksi jual beli rempah. Sementara itu tujuan kedatangan orang-orang Belanda ke Banda Neira adalah untuk menguasai kepulauan itu. Keberadaan mereka di sana-pun tidak disukai oleh penduduk lokal.

Ketika Inggris datang ke Banda Neira, mereka memanfaatkan situasi itu untuk membantu penduduk lokal melawan Belanda. Inggris melatih rakyat Banda untuk berperang dan membekali mereka dengan persenjataan. Akibatnya sejak tahun 1609, terjadilah perang tiada henti yang melibatkan Rakyat Banda yang dibantu Inggris melawan tentara Belanda layaknya perang-perang yang terjadi dalam film Pirates Of The Carribean.

2. Saat Jan Pieterszoon Coen menaklukkan Banda Neira, dia melakukan pembantaian besar-besaran terhadap penduduk lokal di sana

geschiedenisbeleven.nl

Coen pergi dari Batavia ke Banda Neira dengan misi menaklukkan kepulauan itu. Pada tanggal 27 Februari 1627, Coen sampai di Banda Neira. Di sana dia langsung melancarkan serangan meriam ke kubu pertahanan penduduk yang berada di pinggir pantai.

Saat berhasil menduduki Pulau Banda Besar, dia memerintahkan pasukannya untuk membakar rumah-rumah penduduk. Bahkan Coen menghabisi hampir 60% populasi rakyat Banda, di mana yang dibiarkan hidup kebanyakan adalah perempuan dan anak-anak.

Tindakan Coen yang paling tragis adalah mengeksekusi mati 40 orang kaya Banda dengan cara memotong perut dan kemudian memotong tubuh mereka menjadi empat bagian. Karena takut, salah seorang yang hendak dieksekusi berkata, ”Apakah tuan-tuan tidak merasa berdosa?”

Baca Juga: 7 Fakta Hari Bela Negara, Momen Bersejarah Soekarno Ditahan Belanda

3. Banyaknya perkebunan pala di Banda Neira dan perdagangannya dimonopoli pihak Belanda

harindabama.com

Setelah Belanda membuka ladang Pala di Banda Neira, mereka menawarkan orang-orang  bermodal untuk membeli lahan-lahan produktif yang tersedia. Orang-orang itu kemudian dijuluki “perkenier” dan lahan yang dimilikinya diberi nama “perk.” Para budak dipekerjakan untuk mengurus tiap lahan yang ada di sana.

Belanda mengambil untung banyak dalam perdagangan ini. Mereka membeli pala dengan harga per kilogram 2,6 stuvier dan dijual di negeri mereka dengan harga 150 stuvier.

4. Kepulauan Banda Neira adalah daerah rawan bencana, terutama dengan keberadaan Gunung Api di tengah-tengahnya

labirutour.com

Gunung Api berada di tengah kepulauan itu dengan puncak tertingginya mencapai 600 mdpl. Saat Belanda menduduki Banda Neira, Gunung Api beberapa kali meletus. Ketika meletus, gunung itu membakar rumah-rumah penduduk dan merusak perkebunan pala di sana. Dampaknya ratusan orang mati seketika dan beberapa orang meninggal karena bencana susulan setelah letusan seperti gizi buruk, beri-beri, dan lain sebagainya.

Bencana paling parah adalah pada tahun 1638. Saat itu 375 orang meninggal di kota Naira dan pada tahun 1639 sudah ada 771 budak yang meninggal akibat bencana itu. Banyak orang menganggap bencana ini sebagai kutukan dari kekejaman Belanda di Banda Neira.

5. Salah satu pulau di Banda Neira, Pulau Run, merupakan pulau yang ditukar pihak Inggris dengan pulau milik Belanda bernama New Amsterdam, yang sekarang menjadi Manhattan

simple.wikipedia.org

Sebelum dikuasai Belanda, Pulau Run adalah pulau yang diberikan orang kaya Banda Neira, Datuk Putih, kepada Ratu Elizabeth I dari Inggris. Untuk mengamankan monopoli pala di Banda Neira, Belanda menukarkan pulau jajahannya bernama New Amsterdam untuk memperoleh Pulau Run. Dengan alasan keamanan di Banda Neira, Inggris mau menukarkan pulau mereka dengan New Amsterdam. Hal ini tertuang dalam naskah Perjanjian Breda pada tahun 1667.

6. Banda Neira sudah mengenal industri pariwisata sejak abad ke-19

travelingyuk.com

Abdullah Baadilla adalah seorang pengusaha kapal motor yang membuka jalur pos Banda-Gresik. Kapalnya itu tidak hanya mengantar pos, tapi juga penumpang. Saat waktu-waktu tertentu, kapalnya disewa para turis mancanegara untuk pergi melancong ke Banda Neira.

Para turis itu kemudian menulis tentang keindagan Banda Neira dan kehidupan masyarakatnya yang damai. Bahkan pecinta alam seperti Alfred Wallace dan Henry Ogg Forbes pernah menumpang kapal Abdullah Baadilla untuk menuju Banda Neira dan menuliskan prosa yang indah tentang kepulauan itu.

Baca Juga: Penuh Keunikan, 5 Fakta Ini Ungkap Sejarah Pohon Natal

Writer

Shani Rasyid

bergiat di shanirasyid.blogspot.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya